Home Berita Dampak Pandemi Tak Kunjung Usai, Hote-hotel hingga kantor di DKI Diobral Murah

Dampak Pandemi Tak Kunjung Usai, Hote-hotel hingga kantor di DKI Diobral Murah

6 min read
0
0
501

JAKARTA, PUBLIKSULTRA.ID – Ada fenomena baru yang terjadi di kota-kota besar Indonesia saat ini, yakni hotel-hotel diobral murah. Selain di Bandung, Yogyakarta, Surabaya, bahkan Bali, tren hotel-hotel dijual juga terjadi di DKI Jakarta.

Tapi ternyata, tak hanya hotel saja, gedung perkantoran di Jakarta juga banyak yang mulai diobral. Ini semua dampak dari pandemi Covid-19 yang berkepanjangan dan tak kunjung usai.

Baca Juga : Berkat WhatsApp, Pedagang Jamu di Padang Ini Bisa Tingkatkan Penjualan Saat Pandemi

Berdasarkan penelusuran, di situs jual beli OLX misalnya, dengan menggunakan kata kunci “Hotel Dijual di Jakarta”, langsung muncul ratusan iklan hotel dijual. Misalnya saja, hotel yang relatif murah ada yang dijual ‘hanya’ Rp 3,2 miliar. Lokasi di Taman Palem Lestari, Cengkareng, Jakarta Barat dengan luas bangunan 2.000 meter.

Agak sedikit mahal, mengutip CNBC Indonesia, ada hotel dijual di Jl. KS Tubun 1, Kelurahan Kota Bambu Selatan, Jakarta Barat, untuk 46 kamar dijual Rp 25 miliar. Bahkan, ada hotel berbintang dengan 27 lantai terdiri dari 330 kamar, di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, diobral Rp 880 miliar. Selebihnya, masih banyak lagi hotel-hotel yang dilego oleh pemiliknya.

Baca Juga : Warga Gunakan Kotoran Sapi Cegah Covid-19, Dokter India: Stop, Itu Bahaya!

Di situs online lain seperti Lamudi tak kalah banyaknya hotel yang dijual. Kata kunci untuk wilayah ‘Jakarta’ saja ada 300 lebih hotel yang dijual. Misalnya di Kemang, Jakarta Selatan, ada hotel dijual Rp 60 miliar.

Di kawasan elite lainnya seperti Jalan Widya Chandra, Kebayoran Baru dijual hotel Rp 105 miliar. Jakarta Selatan dan Jakarta Barat termasuk kawasan yang banyak jual hotel, masing-masing ada 98 hotel dan 87 hotel.

Fenomena ini tak terlepas dari badai pandemi Covid-19, industri perhotelan terkena tekanan yang sangat parah. Tidak sedikit hotel yang harus gulung tikar akibat berlarut-larutnya pandemi.

Pemilik hotel harus berputar otak, salah satu yang akhirnya ditempuh yaitu dengan menjual hotelnya demi bisa mendapatkan arus kas (cashflow).

“Fenomena hotel dijual di marketplace sudah ada sebelumnya juga, cuma sekarang lebih banyak karena ada pandemi yang sulit, jadi wajar-wajar aja karena kesulitan keuangan jadi dijual,” kata Ketua BPD Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta Sutrisno Iwantono kepada CNBC Indonesia beberapa waktu lalu.

baca juga : ‘Tsunami’ Covid-19 India Makin Menggila, Anak Muda yang Meninggal Semakin Banyak

Selanjutnya, penjualan gedung perkantoran juga sangat mudah ditemukan pada berbagai situs jual beli online. Di Lamudi, sebuah gedung kantor baru dijual dengan harga Rp 60 miliar, itu pun tertera negosiasi sampai deal. Artinya, pemilik gedung bisa saja menurunkan harga secara signifikan demi jadinya transaksi.
Adapun spesifikasi gedung tersebut adalah luas tanah 630 m2, luas bangunan 1800 m2, bangunan 5 lantai, kamar mandi di setiap lantai, listrik 33000 watt, telp 5 line, air pam & jet, pump, ac central, lift muatan 10 org, fire alarm, lampu led, serta parkiran menampung -+ 25 mobil.

Ada juga gedung kantor lima lantai dengan lift yang berlokasi di Jalan Raya Otista, Jakarta Timur. Luas Tanah 225 m2, Luas Bangunan 675 m2, Kamar Mandi 5, gedung ini termasuk kategori bangunan baru 2018 dan menghadap Selatan.

Dengan dukungan listrik 12.000 Watt, berstatus Sertifikat Hak Milik (SHM) serta carport 20 mobil, pemilik menawarkan gedungnya dengan harga Rp 14,5 miliar atau negosiasi dengan pemilik. (*)

Editor : Rahma Nurjana | Sumber : CNBC Indonesia

Load More Related Articles
Load More By Publik Sultra
Load More In Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Makanan yang Meningkatkan Daya Tahan Tubuh: Pilihan Nutrisi untuk Kesehatan yang Optimal

Makanan yang Meningkatkan Daya Tahan Tubuh: Pilihan Nutrisi untuk Kesehatan yang Optimal &…