Home Berita WHO Sebut Indonesia Masuk 24 Negara dengan Kenaikan Kasus COVID-19 Tertinggi

WHO Sebut Indonesia Masuk 24 Negara dengan Kenaikan Kasus COVID-19 Tertinggi

3 min read
0
0
356
Ilustrasi

PUBLIKSULTRA.ID – Badan Kesehatan Dunia atau WHO menyebut Indonesia masuk 24 negara di dunia yang sedang mengalami kenaikan kasus COVID-19 yang sangat tajam. Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan Indonesia sebagai salah satu di antaranya saat ini mencoba mengoptimalkan berbagai intervensi secara bersamaan untuk meminimalisasi penularan.

Baca Juga: Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja Dimakamkan Secara Protokol Covid-19

Terutama, kata Wiku, memperhatikan kemunculan varian baru, pengendalian mobilitas dan aktivitas sosial masyarakat, pengendalian COVID-19 yang berlapis, dan percepatan vaksinasi di seluruh penjuru negeri. Baca juga: Idul Adha, Satgas NU Peduli COVID-19 Rilis Protokol Kurban Masa Pandemi

Wiku juga mengungkapkan ada beberapa update temuan ilmiah dan kebijakan terkait vaksinasi. Menurutnya, umumnya vaksin COVID-19 dapat menghasilkan kekebalan.

Baca Juga: Partai Golkar Berduka! Berjuang Lawan Covid-19, Bupati Bekasi Berpulang ke Rahmatullah

“Berdasarkan beberapa penelitian, kekebalan yang ditimbulkan setelah vaksin dosis kedua dapat bertahan pada tubuh manusia dalam kurun beberapa bulan atau bahkan tahunan,” ujarnya dari keterangan yang diterima, Rabu (14/7/2021).

Perlu ditekankan, lanjutnya, berdasarkan jumlah dan jangka waktu bertahannya kekebalan pada setiap manusia dapat berbeda-beda tergantung kondisi tubuh masing-masing yang mekanisme tepatnya masih diteliti hingga saat ini.

Sejauh ini, adanya berbagai macam varian di lingkungan seperti alpha, beta, gamma, dan delta yang dikenal sebagai Variant of Concern adalah varian yang dapat menyebar dengan lebih cepat, meningkatkan peluang keparahan gejala, dan/atau berpeluang pula menurunkan efektivitas vaksin yang telah diberikan. Baca juga: Kasus COVID-19 Meroket, UGM Sipkan Wisma Kagama dan UC Hotel Jadi Selter Darurat

Meskipun demikian, Wiku menjelaskan menurut temuan dari beberapa studi ilmiah dari berbagai jenis vaksin yang disarikan oleh WHO, keberadaan vaksin COVID-19 masih penting terutama dalam meminimalisasi gejala yang ditimbulkan. (*)

sumber: Harianhaluan

Load More Related Articles
Load More By Publik Sultra
Load More In Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Mendekati Kesehatan Holistik: Pendekatan Terintegrasi untuk Kesejahteraan Fisik dan Mental

Kesehatan holistik adalah konsep yang mengakui bahwa kesehatan seseorang tidak hanya dipen…