Home Berita Pagi Ini Wapres Maruf Akan Divaksin Sinovac

Pagi Ini Wapres Maruf Akan Divaksin Sinovac

7 min read
0
0
304
Wakil Presiden RI KH Maruf Amin. Maruf Amin

PUBLIKSULTRA.ID – Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin dijadwalkan akan melakukan vaksinasi pada Rabu (17/2) pagi ini di rumah dinas Wapres, Jakarta. Wapres akan menerima vaksin jenis yang sama dengan Presiden Joko Widodo, yakni vaksin CoronaVac produksi Sinovac.

“Ya benar, insyaallah jam 8.30 WIB di rumah dinas,” ujar Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi dikutip dari Republika, Rabu (17/2) pagi.

Baca Juga : Minggu Depan Divaksin, Begini Reaksi Pengemudi Ojol

Dalam siaran pers Sekretariat Wakil Presiden, pemberian vaksin kepada Wapres setelah diterbitkannya izin penggunaan darurat atau emergency use of authorization oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk kelompok lanjut usia di atas 60 tahun pada 5 Februari 2021.

“Keikutsertaan Wapres yang telah berusia 77 tahun dalam program vaksinasi ini diharapkan dapat memberikan contoh nyata uji klinis keamanan penggunaan vaksin kepada lansia bagi masyarakat luas,” bunyi dalam siaran pers tersebut.

Sebelumnya, Juru Bicara Wapres Masduki mengatakan vaksinasi bagi Wakil Presiden Ma’ruf Amin masih menunggu kepastian tim dokter kepresidenan.”Wapres itu siap kapan saja, tapi akan ditentukan dari tim kesehatan dan tim kedokteran Presiden (kepresidenan), kalau siap, kalau kapan dinyatakan siap oleh tim itu, Wapres akan siap. kalau (disarankan) nggak, ya nggak (vaksin),” kata Masduki saat dihubungi, Ahad (7/2).

Masduki menjelaskan, meski secara usia, Wapres memenuhi kelompok umur yang disarankan untuk vaksinasi. Namun, ada beberapa catatan yang menjadi perhatian dalam melakukan vaksinasi, yakni kondisi kesehatan penerima vaksin.

“Wapres kan secara umur betul dia melewati, dia umur 77 tahun, tapi kan ada beberapa hal yang menjadi catatan ya, misalnya dia kan kayak saya juga kan ada ring jantung, ya gitulah. Itulah yang (akan dipastikan) tim dokter (Istana) lah yang akan menentukan itu oke apa nggak,” kata Masduki.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah resmi mengizinkan vaksin Covid-19 Coronavac buatan farmasi China, Sinovac digunakan untuk memvaksin penduduk Indonesia kelompok usia di atas 60 tahun (lansia). Izin itu diikuti dengan dikeluarkannya izin penggunaan atau Emergency Use Authorization (EUA) oleh BPOM RI.

Penny memastikan izin penggunaan vaksin Sinovac untuk lansia ini telah melalui penelitian dan monitoring oleh BPOM. Ia menjelaskan, hasil monitor BPOM tentang uji klinis terhadap kelompok lansia di Brasil dan Cina menemukan data data keamanan dan khasiat yang cukup. Ini berdasarkan data yang diterima BPOM dari hasil uji klinik fase 2 di Cina dan fase 3 di Brasil pada akhir Januari, yang melibatkan kelompok usia diatas 60 tahun sesuai jumlah subjek yang cukup memadai.

Hasilnya, pertama, uji klinik fase 1 dan 2 di China yang melibatkan subjek lansia sebanyak sekitar 400 orang menunjukkan vaksin Coronavac yang diberikan dengan dua dosis vaksin dengan jarak antar dosis 28 hari menunjukkan hasil imunogenisitas yang baik. Menurutnya, terjadi peningkatan kadar antibodi yang baik setelah 28 hari pemberian dosis kedua adalah 97,96 persen, dan terjadi setelah 28 hari pemberian dosis kedua antibodi masih tinggi di 97,98 persen pada subjek yang mengikuti uji klinik.

Kemudian, uji klinis fase 3 yang berlangsung di Brazil dengan melibatkan subjek lansia sebanyak 600 orang juga menyimpulkan vaksin aman dan tidak ada efek samping kematian atau efek samping serius dari dari derajat usia yang dilaporkan. Ia menyebut, efek samping umumnya terjadi adalah ringan yaitu nyeri pada urutan mual demam bengkak merah pada kulit dan sakit kepala.

Namun demikian, Kepala BPOM Penny K Lukito mengingatkan pemberian vaksin kepada lansia harus dilakukan dengan hati hati.

Sebab, kelompok lansia merupakan populasi berisiko tinggi karena cenderung memiliki berbagai komorbid atau penyakit penyerta yang harus diperhatikan dalam penggunaan vaksin Sinovac.

“Oleh karena itu proses screening menjadi sangat critical, sangat penting sebelum dokter memutuskan untuk memberikan persetujuan vaksinasi,” kata Penny. (*)

Editor : Heldi Satria | Sumber : Republika

Load More Related Articles
Load More By Publik Sultra
Load More In Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Makanan yang Meningkatkan Daya Tahan Tubuh: Pilihan Nutrisi untuk Kesehatan yang Optimal &…