JAKARTA, PUBLIKSULTRA.ID – Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Sibolangit, Deliserdang terkesan terburu-buru. Alhasil, publik melihat KLB Deliserdang seperti dipaksakan karena hanya ingin memilih Moeldoko sebagai ketua umum.
“Efeknya, sentimen negatif publik jadi tinggi. Apalagi dalam kongres itu tak terdengar argumen mengapa KLB ini harus dilaksanakan. Apakah ada tindakan ketum yang dilihat melanggar AD/ART, atau melakukan tindakan tercela seperti tersangkut korupsi misalnya, atau ketum tidak dapat melaksanakan tugas dengan semestinya,” ujar Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti, dikutip dari Okezone.
Baca Juga : KLB Demokrat Putuskan Moeldoko Jadi Ketum, DPD PD Jateng: Lawan, karena Kami Setia pada AHY
Menurut Ray, KLB seperti kejar target dengan agenda utamanya memilih KSP Moeldoko sebagai Ketum. Di sisi lain, tak terdengar ada penyampaian visi misi dan tak ada adu argumen alasan memilih ketum dari luar Demokrat.
“Dengan berbagai pengabaian inilah, maka KLB Deliserdang memang seperti dilakukan dengan terburu-buru. Meskipun begitu, KLB ini sebaiknya harus dilihat sebagai kritik terhadap AHY,” katanya.
Baca Juga : Marzuki Alie cs Gugat AHY Terkait Pemecatan, Demokrat Sebut Lucu dan Menggelikan
Lebih lanjut Ray menilai, model pemilihan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kongres Demokrat yang bersifat aklamasi memang potensial akan mengalirkan arus perlawanan. Sehingga, alih-alih mengembalikan kejayaan partai berlambang bintang mercy, justru yang terjadi munculnya bibit perlawanan ke kubu Cikeas.
Terlebih, mantan aktivis 98 ini melihat, perlawanan justru datang dari para petinggi partai yang dianggap memiliki kontribusi dalam memperjuangkan partai sekaligus loyal terhadap Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai tokoh sentral selama ini. Tapi, kubu Cikeas tampak membiarkan hal itu, dan cenderung memperkuat dominasi politiknya.
Baca Juga : Begini Peringatan Ngabalin ke Andi Mallarangeng soal ‘Moeldoko Dapat Izin Jokowi’
“Bibit perpecahan sudah dituai sejak awal. Yang kemudian membesar karena kemungkinan tidak dicari jalan penyelesaian. Dan puncaknya adalah KLB Deliserdang itu,” paparnya.(*)
Editor : Rahma Nurjana | Sumber : okezone.com
Ditunjuk Jadi Kuasa Hukum Demokrat, Donal Fariz: Apa yang Dilakukan Moeldoko Membahayakan Posisi Jokowi - publiksultra
14 Maret 2021 at 1:13 am
[…] Baca Juga : KLB Demokrat Terkesan Terburu-buru Sekaligus Perlawanan Terhadap Cikeas, Ray Sangkuti: Sebaiknya Dil… […]