Home Berita Satgas Sebut Tidak Ada Perbedaan Gejala Omicron dengan Varian Lain

Satgas Sebut Tidak Ada Perbedaan Gejala Omicron dengan Varian Lain

4 min read
0
0
453
Mutasi virus corona B117 – istimewa

PublikSultra.id – Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah mengatakan, tidak ada perbedaan gejala yang dialami pasien terinfeksi Omicron dengan varian lainnya. Temuan ini berdasarkan laporan awal dari Afrika Selatan, negara yang mendeteksi Omicron pertama kali.

“Mirip-miriplah dengan varian yang sudah ada dan juga ditemukan beberapa individu yang asimtomatik, tidak punya gejala sama sekali,” katanya dalam talkshow Analisis Gelombang ke-3 Covid-19 di Indonesia, Senin (29/11).

Dewi menyebut, Omicron sudah ditetapkan sebagai variant of concern (VoC) oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO. Penetapan VoC ini biasanya berdasarkan tiga indikator.

Pertama, varian tersebut meningkatkan angka penularan secara epidemiologi. Kedua, meningkatkan perubahan gejala penyakit. Ketiga, menurunkan efektivitas usaha kesehatan publik, pengobatan, dan alat diagnostik yang saat ini tersedia.

Baca Juga: Pemerintah Minta Masyarakat Tidak Panik dan Tetap Patuh Prokes Sikapi Varian Omicron

Menurut Dewi, Omicron kemungkinan lebih cepat menular dibandingkan varian Delta. Sebab, berdasarkan sebaran kasus di Afrika Selatan, Omicron mendominasi dibandingkan varian lainnya. Padahal, Omicron baru teridentifikasi pada 9 November 2021.

Sementara untuk karakteristik resistensi terhadap vaksin, belum diketahui. Saat ini, sejumlah peneliti masih mengkaji potensi Omicron terhadap vaksin.

“Efek resistensinya terhadap vaksin masih belum diketahui. Namanya juga masih baru,” ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, kemungkinan besar penyebab munculnya varian Omicron karena sebagian besar warga Afrika Selatan penderita HIV (human immunodeficiency virus).

Baca Juga: Cegah Omicron: WNA dari 11 Negara Ini Dilarang Masuk, WNI Karantina 14 Hari

“Jadi kasus terjadinya varian baru ini didapatkan pada orang dengan status HIV yang belum mendapatkan vaksinasi dan juga sudah mendapatkan vaksinasi,” katanya dalam konferensi pers Peringatan Hari AIDS Sedunia 2021, Senin (29/11).

Omicron bukan varian Covid-19 pertama yang berasal dari Afrika Selatan. Sebelumnya, Afrika Selatan pernah mendeteksi varian Beta atau B.1.351 yang mampu menurunkan efikasi vaksin.

Varian Beta bahkan sudah merebak di Indonesia. Data Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan 13 November 2021, kasus varian Beta di Tanah Air sebanyak 22.

“Ini hampir seperti kondisi varian yang kita tahu berasal dari Afrika Selatan yaitu varian Beta,” ucapnya.

Sumber : Merdeka.com

Load More Related Articles
Load More By Nyiu Clarity
Load More In Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Jokowi Banting Tulang ‘Jualan’ IKN: Promosi ke Warga Singapura hingga Australia

PublikSultra – Presiden Joko Widodo alias Jokowi sedang gencar-gencarnya mempromosik…