Home Tak Berkategori Mudah Lelah? Ini 8 Makanan Penambah Darah untuk Penderita Anemia

Mudah Lelah? Ini 8 Makanan Penambah Darah untuk Penderita Anemia

8 min read
0
0
181
Golongan darah – JIBI/Bisnis.com
JAKARTA, PUBLIKSULTRA.ID – Anemia merupakan penyakit dengan jumlah sel darah merah lebih rendah dari jumlah yang normal. Penyakit ini disebabkan karena kekurangan zat besi. Hanya saja, sebagian orang yang mengalami anemia juga bisa disebabkan oleh faktor genetik.

Kondisi anemia terjadi ketika hemoglobin pada sel darah merah tidak cukup. Untuk itu, perlu asupan protein yang kaya akan zat besi untuk memberikan warna merah darah.

Asupan protein yang cukup akan membantu sel-sel darah merah untuk membawa oksigen ke paru-paru dan seluruh tubuh Anda. Jika terjadi anemia, penderita akan merasa lelah dan lemas. Gejala lainnya yang dapat dirasakan adalah sesak napas dan pusing.Anemia bisa berbahaya dan menyebabkan komplikasi jika tidak segera diobati. Oleh karena itu salah satu cara yang bisa membantu Anda menghindari gejala anemia adalah dengan mengatur pola makan.

Makanan Penambah Darah untuk Penderita Anemia

Penting bagi penderita anemia untuk mengonsumsi makanan penambah darah. Kandungan nutrisi pada makanan sangat penting untuk membantu pembentukan sel darah merah.Nutrisi yang paling utama adalah seperti zat besi, asam folat, vitamin A dan B12, serta tembaga.

Seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Rabu (10/11/2021), jika Anda penderita anemia, konsumsi makanan yang ada di bawah ini:

1. Zat Besi

Makanan yang tinggi zat besi adalah senjata utama untuk menambah darah pada penderita anemia. Anda bisa menemukannya pada sumber hewani seperti:

Daging merah: Daging sapi, daging kambing, daging domba, dan daging domba. Kandungan zat besi yang terdapat pada daging merah adalah 2,7 mg per 100 gram, dapat memenuhi 15 persen kebutuhan zat besi harian.Makanan Laut: Ikan, kerang-kerangan, dan tiram. 100 gram kerang memiliki kandungan zat besi sekitar 28 mg.

Daging Unggas: Daging ayam, daging bebek, dan lainnya. 13 persen kebutuhan zat besi harian dapat terpenuhi dari 100 gram daging unggas.

Jeroan: Hati, Jantung, dan otak. Sebanyak 100 gram hati sapi mengandung 6,5 mg zat besi yang bisa memenuhi kebutuhan zat besi sebesar 36 persen. Namun mengonsumsi jeroan tidak boleh berlebihan karena akan menimbulkan penyakit lainnya.

2. Asam Folat

Makanan yang tinggi asam folat adalah makanan penambah darah dengan kandungan vitamin B9. Nutrisi dari asam folat akan membantu untuk meningkatkan sel darah merah.Adapun makanan yang tinggi asam folat bisa didapat dari kacang-kacangan seperti kacang polong, kacang merah dan kacang hijau. Selain itu, konsumsi juga sayuran hijau seperti brokoli.Asam folat juga bisa didapatkan dari buah-buahan seperti anggur, pepaya, dan alpukat.

3. Tembaga atau Copper

Kandungan tembaga pada makanan bisa membantu tubuh meningkatkan produksi sel darah merah. Makanan penambah darah yang mengandung mineral tembaga adalah gandum utuh, kacang-kacangan, cokelat, buah ceri, udang dan kepiting.

4. Vitamin B6

Makanan penambah darah yang mengandung vitamin B6 adalah nasi, gandum, dan sereal. Vitamin B6 juga bisa ditemukan pada kacang-kacangan, daging sapi, daging ayam, dan daging domba.

5. Vitamin B12

Perlu diketahui bahwa vitamin B12 jarang sekali ditemukan pada buah-buahan dan sayuran. Sehingga jika Anda termasuk vegetarian akan lebih beresiko untuk kekurangan vitamin B12. Vitamin B12 dapat ditemukan di dalam telur ayam, susu, ikan, hati sapi, dan daging merah.

6. Vitamin A

Kekurangan vitamin A dapat menghambat proses pembentukan sel darah merah yang sehat. Defisiensi vitamin A juga menyebabkan penyerapan zat besi jadi tidak sempurna.

Tentunya ini sangat memengaruhi proses produksi sel darah merah. Untuk itu, jangan lupa mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A seperti wortel, tomat, brokoli, dan ubi jalar. Anda juga bisa menemukan kandungan vitamin A pada susu sapi.

7. Vitamin C

Vitamin C dapat membantu proses penyerapan zat besi pada tubuh. Sehingga vitamin c merupakan nutrisi yang penting bagi penderita anemia.

Anda bisa mendapatkan makanan yang mengandung vitamin C melalui buah-buahan seperti jeruk, lemon tomat, stroberi dan leci.

8. Vitamin E

Ternyata kekurangan vitamin E bisa menyebabkan risiko anemia hemolitik yang terjadi karena sel darah merah rapuh dan cepat mati.Vitamin E berfungsi sebagai pelindung membran sel darah dari kerusakan akibat radikal bebas. Anda dapat menemukan kandungan vitamin E pada minyak nabati, kacang-kacangan, biji-bijian susu, buah alpukat, dan paprika merah.

Kenali Gejala Anemia

Beberapa orang tidak memiliki gejala anemia sehingga akan merasa sehat seperti biasa kecuali melakukan tes mendalam. Namun tetap waspadai gejalanya sejak awal.

Jika Anda merasakan gejala anemia seperti di bawah ini dalam jangka panjang, maka segeralah periksakan diri ke dokter.

* Sering pusing
* Gampang lelah
* Sering kesemutan
* Sesak napas
* Kuku rapuh
* Rambut rusak
* Kulit kering. (*)

Editor: Milna Miana

Sumber: CNBC Indonesia

Load More Related Articles
Load More By Publik Sultra
Load More In Tak Berkategori

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Perkembangan Teknologi Kesehatan Digital: Mendorong Transformasi Layanan Kesehatan

Perkembangan Teknologi Kesehatan Digital: Mendorong Transformasi Layanan Kesehatan   …