Home Berita AHY Mengaku Hubungan dengan Yenny Wahid Tak Terganggu Isu Penentuan Cawapres Anies Baswedan

AHY Mengaku Hubungan dengan Yenny Wahid Tak Terganggu Isu Penentuan Cawapres Anies Baswedan

4 min read
0
0
12,043
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat ditemui wartawan di bilangan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (14/7/2023).

publiksultra.id – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku hubungannya dengan putri mendiang Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid tetap terjaga.

Ia mengatakan, tak ada kerenggangan meskipun Yenny diusulkan Partai Nasdem untuk menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) Anies Baswedan.

“Kami enggak selalu ketemu, enggak selalu komunikasi, tapi kami selalu memiliki hubungan yang baik,” ujar AHY dalam konferensi pers di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Kamis (14/7/2023) malam.

Baca juga: AHY Klaim Anies Sependapat dengan Demokrat, Ingin Deklarasi Bacawapres dalam Waktu Dekat

Ia pun menuturkan tak mengerti tiba-tiba Nasdem mendorong agar Yenny berpasangan dengan Anies pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Namun, bagi dia, hal itu tidak menjadi masalah dan tak mengganggu hubungannya dengan Yenny.

“Artinya, kami, saya sendiri enggak pernah punya perasaan-perasaan yang berbeda. Saya anggap Mbak Yenny adalah kakak saya juga yang sama-sama punya ikatan emosional,” ungkap dia.

Di sisi lain, ia kekeh mendorong agar Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) yang juga dihuni oleh Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) segera mengumumkan siapa jagoannya untuk menjadi bakal RI-2.

Dalam pandangannya, semakin lama pasangan calon dideklarasikan berpotensi menurunkan animo dan dukungan dari masyarakat pada KPP.

Tak hanya itu, bagi AHY lambatnya proses deklarasi bakal menyebabkan munculnya berbagai isu terkait bacawapres Anies.

Baca juga: Soal Rekonsiliasi Hubungan SBY-Megawati, AHY: Tidak Bisa Dipaksakan, Biarkan Mengalir

“Kami mengatakan hati-hati masuk angin, hati-hati rakyat kemudian tidak yakin. Semua itu saya sampaikan, sudah kita sampaikan kepada teman-teman yang lain. Bahwa itu konsekuensi, walau bukan menjadi resiko, paling tidak itu konsekuensi logis dari mundurnya deklarasi ini,” imbuh dia.

Adapun ide untuk memasangkan Anies-Yenny disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali dan Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Nasdem Effendi Choirie.

Alasannya, Yenny yang merupakan anas Gus Dur bisa menarik suara dari kelompok Nahdlatul Ulama (NU).

Sebab, ketiga parpol dalam KPP tidak memiliki cukup kekuatan untuk menarik dukungan dari para Nahdliyin.
sumbe : kompas.com

Load More Related Articles
Load More By Publik Sultra
Load More In Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

17 tools yang wajib dikuasai dalam aktivitas ethical hacking

Pengantar Dunia keamanan informasi adalah medan pertempuran yang dinamis, di mana para pro…