Home Berita Soal Rekonsiliasi Hubungan SBY-Megawati, AHY: Tidak Bisa Dipaksakan, Biarkan Mengalir

Soal Rekonsiliasi Hubungan SBY-Megawati, AHY: Tidak Bisa Dipaksakan, Biarkan Mengalir

4 min read
0
0
423
Bulan Bakti Partai Demokrat 2023, AHY sapa warga Pasar Minggu Jakarta Selatan, Jumat (14/7/2023)

publiksultra.id – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meyakini Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri suatu saat bisa berkomunikasi lagi.

Hal itu disampaikan menanggapi kicauan SBY di akun Twitter @SBYudhoyono soal menaiki kereta api menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur dalam gerbong yang sama dengan Presiden Joko Widodo dan Megawati.

“Sejarah juga mencatat bahwa sebenarnya selalu ada niatan baik untuk bertemu kembali, bersilaturahim antara dua pemimpin bangsa tersebut,” ucap AHY dalam konferensi pers di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Jumat (14/7/2023).

Baca juga: Gerindra Sebut Tak Ada Yang Spesial Di Pertemuan AHY-Puan

Bagi AHY, mimpi SBY menunjukkan adanya keinginan untuk bisa berjumpa dengan Megawati. Pasalnya, hubungan Demokrat dan PDI-P mulai berjarak sejak 2004.

Namun, ia meminta semua pihak menunggu wacana tersebut terwujud. AHY mengaku enggan berupaya terlalu jauh untuk bisa mempertemukan SBY dan Megawati meskipun ia telah bertemu dengan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.

“Kita juga paham , tidak ada yang bisa dipaksakan satu sama lain. Biarkan itu mengalir. Paling tidak saya dan Mbak Puan membangun komunikasi yang baik, tapi pada akhirnya sama-sama menghormati dan menghargai poisisi politik masing-masing hari ini,” kata dia.

Terakhir, ia menganggap mimpi SBY menunjukkan keinginan terdalam untuk bisa bertemu Megawati. Hal itu juga amat dinantikan masyarakat.

“Yang bisa saya jelaskan di sini adalah itu (mimpi SBY) di bawah alam sadar, ada harapan dari semua, termasuk Pak SBY (bertemu Megawati),” imbuh AHY.

Baca juga: Bongkar Suasana Pertemuan Puan dan AHY, Hasto PDIP: Semua Happy, Sharing Sesama Pernah Jadi Anak Presiden

Diketahui, hubungan kedua figur tersebut pernah sangat dekat ketika SBY didapuk Megawati untuk menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) pada tahun 2001.

Hubungan SBY dan Megawati mulai berjarak jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2004, di mana SBY memutuskan untuk hengkang dari Kabinet Gotong Royong untuk maju sebagai calon presiden (capres) didampingi Jusuf Kalla.

SBY dan Megawati lantas bertarung pada Pilpres 2004 dan 2009.

Pada dua kontestasi elektoral tersebut, SBY keluar sebagai pemenang dan menjabat periode keduanya bersama Boediono.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan mengungkapkan, komunikasi PDI-P dan Demokrat tak pernah benar-benar putus ketika suami Megawati, almahrum Taufiq Kiemas menjabat sebagai Ketua MPR RI.

sumber : suara.com

Load More Related Articles
Load More By Publik Sultra
Load More In Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Pahami 7 Jenis Serangan ke dalam Mesin Virtual

Pendahuluan Mesin virtual (VM) adalah teknologi yang memungkinkan beberapa sistem operasi …