Home Berita WHO Prediksi Covid-19 Varian Delta Masih Mendominasi Beberapa Bulan ke Depan

WHO Prediksi Covid-19 Varian Delta Masih Mendominasi Beberapa Bulan ke Depan

5 min read
0
0
393
World Health Organization
Ilustrasi World Health Organization

JENEWA, PUBLIKSULTRA.ID – Badan Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi, Covid-19 varian Delta masih mendominasi beberapa bulan ke depan.

Delta, yang ditemukan di India, saat ini sudah ditemukan di 124 teritori, lebih banyak 13 wilayah dibanding pekan lalu.

Baca Juga: WHO Sampaikan Kabar Duka: Corona Menang, Dunia di Titik Bahaya

Dalam pembaruan epidemiologi mingguan, WHO menerangkan varian itu menyumbang lebih dari tiga perempat spesimen di banyak negara besar.

“Varian ini bersaing secara cepat dengan varian lain, dan diprediksi akan mendominasi dalam beberapa bulan ke depan,” ulas WHO dikutip AFP melalui Kompas.com, Rabu (21/7/2021).

Baca Juga: Duh, WHO Klaim Bakal Muncul Lagi Varian Baru Covid-19

Badan kesehatan di bawah PBB tersebut juga memberikan perkembangan mengenai tiga varian Covid-19 lainnya yang disebut variant of concern (VOC).

Varian Alpha yang pertama kali terdeteksi di Inggris sudah mewabah di 180 teritori (naik enam wilayah dari pekan lalu).

Kemudian varian Beta yang pertama kali terjadi di Afrika Selatan menyerang 130 teritori (naik tujuh wilayah).

Sementara varian Gamma yang muncul di Brasil saat ini sudah mewabah di 78 teritori (naik tiga wilayah).

Menurut urutan SARS-Cov-2 yang diajukan ke inisiatif sains global GISAID hingga 20 Juli, prevalensi Delta melebihi 75 persen di beberapa negara.

Prevalensi Delta meningkat di Australia, Bangladesh, Botswana, Britain, China, Denmark, India, Indonesia, Israel, Portugal, Rusia, Singapura, dan Afrika Selatan.

“Bukti yang berkembang mendukung dugaan peningkatan transmisibilitas Delta dibanding varian non-VOC. Tetapi bagaimana mekanismenya masih belum jelas,” ujar WHO.

Kasus naik 12 persen

Organisasi yang berbasis di Jenewa tersebut berujar, terdapat 3,4 juta kasus virus corona sepekan hingga periode 18. Naik 12 persen dari pekan sebelumnya.

“Pada tingkat ini, diprediksi jumlah kumulatif kasus yang dilaporkan secara global bisa mencapai 200 juta dalam tiga pekan ke depan,” papar WHO.

Kasusnya disebut meningkat 30 persen di Region Pasifik Barat, dan 21 persen di kawasan Eropa.

Kasus terbesar mingguan terjadi di Indonesia ((350,273 kasus baru, naik 44 persen), Inggris (296,447 kasus, naik 41 persen), dan Brasil ((287,610 kasus, turun 14 persen).

baca juga : WHO Sebut Indonesia Masuk 24 Negara dengan Kenaikan Kasus COVID-19 Tertinggi

WHO mencatat kenaikan kasus tersebut dipicu empat faktor, seperti varian yang lebih menular.

Kemudian pelonggaran penegakan protokol kesehatan, mengendurnya pembatasan sosial, dan bertambahnya orang yang belum divaksin.

Meski begitu, dalam sepekan terakhir WHO mencatat korban meninggal karena Covid-19 mencapai 57.000 orang di seluruh dunia.

Jumlah itu hampir sama dengan pekan lalu, dan mengalami penurunan stabil selama dua bulan terakhir. (*)

Editor: Milna Miana

Sumber: kompas.com

Load More Related Articles
Load More By Publik Sultra
Load More In Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Mendekati Kesehatan Holistik: Pendekatan Terintegrasi untuk Kesejahteraan Fisik dan Mental

Kesehatan holistik adalah konsep yang mengakui bahwa kesehatan seseorang tidak hanya dipen…