Home Artikel Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental, dan Berdamai dengan Diri Sendiri

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental, dan Berdamai dengan Diri Sendiri

14 min read
0
0
341
Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental, dan Berdamai dengan Diri Sendiri
Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental, dan Berdamai dengan Diri Sendiri

Publiksultra.id – Memaafkan diri sendiri, bagi sebagian dari kita, bukanlah hal yang mudah. Kekecewaan, ketidakpuasan, hingga kemarahan kadang mengendap menjadi penyesalan yang berkepanjangan. Pertanyaannya, haruskah kita memaafkan diri sendiri dan bagaimana kita bisa melakukannya?

Kita semua pasti pernah melakukan kesalahan, betul? Kita pernah menggunakan tabungan untuk hal-hal yang tidak penting, membocorkan rahasia, melakukan kecurangan, hingga menyakiti orang lain dengan sengaja. Kesalahan-kesalahan hidup seperti ini kadang membuat kita merasa payah dan menyesal.

baca juga : Dari Bentuk Lidah Ternyata Bisa Diketahui Kepribadian Seseorang

Meski demikian, larut dalam penyesalan tidak akan menyelesaikan masalah yang kita hadapi. Setuju? Kita harus belajar dari kesalahan masa lalu, berdamai dengannya, dan melanjutkan hidup dengan positif. Agar hal itu bisa terjadi, ada satu hal yang terlebih dahulu harus kita lakukan. Apa itu? Jawabannya adalah memaafkan diri sendiri.

Benar bahwa kadang memaafkan orang lain jauh lebih mudah daripada memaafkan diri sendiri. Apalagi di masa pandemi seperti ini dimana permasalahan dan tekanan psikis terus datang dan menghantui diri. Namun, bukan berarti memaafkan diri sendiri adalah hal yang mustahil dilakukan, betul? Artikel ini akan membahas tentang beberapa cara efektif yang bisa kamu lakukan untuk memaafkan diri sendiri. Simak ulasannya sampai akhir ya!

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental

Mau memaafkan diri sendiri adalah tanda bahwa seseorang memiliki kepedulian tinggi akan kesehatan mentalnya. Pertanyaannya, mengapa penting menjaga kesehatan mental?

Dalam konstitusinya, WHO menjelaskan:

Kesehatan mental merupakan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang lengkap. Bukan hanya tidak adanya penyakit (mental) atau ketidakmampuan.

Dari definisi di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa kesehatan mental yang baik akan memberikan pengaruh yang positif pada fisik dan kehidupan sosial kita. Sebaliknya, jika kondisi kesehatan mental kita tidak berada dalam kondisi yang baik, maka bisa jadi fisik dan kehidupan sosial kita akan bermasalah. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Tentu karena semua hal penting yang kita lakukan sehari-hari dipengaruhi oleh kesehatan mental yang kita miliki. Misalnya, cara kita berpikir, mengambil keputusan, dan bertindak. Jika kita kerap merasa cemas, frustasi, dan marah pada diri sendiri tanpa mampu memaafkannya, maka kita tidak dapat berpikir dengan jernih. Alhasil, keputusan dan tindakan yang kita ambil pun tidak akan menjadi keputusan dan tindakan yang tepat. Tentu ini bukanlah yang kita inginkan, betul?

Coba renungkan pertanyaan ini:

“Apakah selama ini kamu termasuk orang yang sulit memaafkan diri sendiri?”

Jika jawabannya TIDAK, selamat karena kamu telah mampu berdamai dengan kesalahanmu di masa lalu. Bagaimana dengan jawaban IYA? Well… Kamu tidak perlu khawatir, karena kamu bukanlah satu-satunya orang yang ada di posisi itu. Meski demikian, pastikan kamu terus mencari solusi atas situasi ini agar bisa hidup dengan lebih tenang dan produktif ya.

Lalu, kira-kira apa sih yang menyebabkan seseorang sulit untuk memaafkan dirinya sendiri? Ada beberapa alasan mengapa hal ini terjadi. Berikut adalah dua alasan utamanya:

Pertama, kesalahan yang kita lakukan meninggalkan penyesalan yang begitu mendalam. Kita tahu bahwa waktu adalah sesuatu yang sangat berharga, betul? Setiap detik yang kita lalui tidak bisa kita ulang karena time machine hanya ada di cerita-cerita fiktif yang kita baca. Saat kita sadar bahwa kita telah melakukan kesalahan dan hal itu berdampak buruk pada hidup kita, penyesalan mendalam tidak akan pernah bisa kita hindari. Luka, kekecewaan, dan rasa frustasi yang kita miliki inilah yang menjadi faktor pertama mengapa kita sulit memaafkan diri sendiri.

Kedua, memiliki kebiasaan untuk larut dalam kesalahan dan tidak memiliki harapan positif. Rasa sesal di masa lalu akan terobati dengan sendirinya jika kita membuka lembar kehidupan baru, alias move on. Masalahnya, kita kerap terjebak pada situasi dimana kita larut dalam penyesalan hidup yang kita miliki. Jika hal ini terus terjadi, bukan tidak mungkin kita akan menjadi pribadi yang minim harapan. Lebih parahnya lagi, kita bisa berpikiran bahwa diri kita memang tidak layak dimaafkan.

Jangan sampai kedua hal di atas terjadi pada dirimu, ya!

Cara Berdamai Dengan Diri Sendiri

Setelah kita mengetahui alasan mengapa kita sulit memaafkan diri sendiri, mari kita fokus mencari solusi. Berikut adalah cara memaafkan diri sendiri yang bisa kamu lakukan:

1. Menanamkan Pola Pikir Positif

2. Hal-hal positif dan negatif yang terjadi dalam keseharian kita tentu adalah warna dan bunga kehidupan yang Tuhan anugerahkan untuk kita. Hal-hal positif ada untuk melatih kita untuk menjadi pribadi yang mudah untuk bersyukur. Di saat yang sama, hal negatif yang kita alami – termasuk kesalahan di masa lalu, akan melatih kita untuk menjadi pribadi yang tangguh. Tak hanya itu, pengalaman negatif juga memberikan kita kesempatan untuk bertumbuh.
Ketika kita ingin memaafkan diri sendiri, fokuskanlah diri kita pada hal-hal positif yang kita miliki. Alih-alih melihat kesalahan masa lalu sebagai beban dan kekecewaan, lihatlah sebagai bahan evaluasi dan pembelajaran hidup. Ingat, kita masih memiliki kesempatan hidup. Yakinlah bahwa Tuhan memiliki rencana baik untuk kita. Yakinlah bahwa peluang memperbaiki hidup masih terbuka lebar untukmu. Ingat, there’s always rainbow after the rain.

Jadi, sudahkah kamu siap membuka lembaran baru?

2. Menjalankan Hobi

3. Betul bahwa pandemi yang saat ini sedang kita hadapi menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran di dalam diri kita. Namun bersamaan dengan hal negatif yang datang, disadari atau tidak, beberapa hal positif pun juga hadir ke hidup kita. Contohnya, pandemi mengajarkan kita untuk menjalankan gaya hidup sehat dengan rajin cuci tangan, mengkonsumsi makanan bergizi, dan rutin berolahraga. Tak hanya itu, beberapa dari kita berhasil menemukan hobi barunya yang produktif selama masa pandemi.
Menariknya, fokus menjalankan hobi bisa membantu kita memaafkan diri sendiri lho. Hobi akan membawamu pada dunia yang menyenangkan. Alhasil, kamu akan mampu menyingkirkan pikiran negatif dan luka lama yang kamu miliki. Kalau kamu selama ini sibuk bekerja dan tidak memiliki “Me Time” yang cukup untuk menjalankan hobi, yuk coba sesuaikan lagi manajemen waktumu.

Luangkan waktu untuk menjalankan hobi, melakukan hal yang menyenangkan untukmu. Tak hanya mengembalikan mood, hobi juga mendorong kamu untuk berkarya lho. Sebuah hal yang sangat menarik dibandingkan harus berlarut-larut dengan penyesalan masa lalu, betul?

3. Mencari Jasa Profesional

4. Ini adalah langkah terakhir. Jika dengan segala upaya yang kamu lakukan kamu masih belum bisa memaafkan diri sendiri, jangan ragu untuk mencari jasa profesional. Kamu bisa mendatangi konselor, coach, psikolog, atau psikiater. Para profesional ini akan membantumu untuk keluar dari belenggu penyesalan dan rasa bersalah yang selama ini kamu miliki.

baca juga : Ini 5 Makanan Wajib Dikonsumsi Pria agar Panjang Umur

Kamu bisa mulai mencari informasi tentang jasa profesional ini melalui kerabat, rekan kerja, atau melalui internet. Dalami dan pelajari profil profesional yang kamu tuju. Pastikan bahwa ia adalah orang yang tepat yang dapat membantumu menemukan solusi. Namun, kamu harus ingat bahwa sebaik apapun program yang nantinya diberikan oleh para profesional, semuanya akan kembali pada dirimu.

Jika kamu memiliki komitmen yang tinggi untuk memaafkan dirimu, maka kamu pasti akan bisa melakukannya. Namun jika kamu tidak sungguh-sungguh untuk berdamai dan memaafkan dirimu sendiri, maka tidak ada satu orang pun yang bisa membantumu.

Jadi, sampai disini, sudahkah kamu berkomitmen untuk mulai berusaha memaafkan dirimu sendiri? Mudah-mudahan jawabannya ‘SUDAH’ ya. Namun, jika ‘BELUM’, maka segeralah bentuk komitmen itu. Semoga hidupmu akan semakin baik setelah ini!

Nah, agar kamu bisa menjalani hidup dengan lebih tenang dan nyaman, ada baiknya kamu juga melengkapi dirimu dengan asuransi. Asuransi yang kamu miliki jelas bisa mengurangi kekhawatiran dan kecemasan akan resiko kehidupan yang mungkin terjadi di masa depan.

Dengan komitmen memberikan perlindungan menyeluruh, Astra Life menyediakan beberapa produk kesehatan yang dapat kamu pilih sesuai dengan kebutuhanmu dan keluarga, seperti Flexi Health.

Flexi Health menawarkan manfaat santunan rawat inap hingga Rp 1 Juta per harinya untuk kamu sehingga kamu tidak perlu pusing lagi saat pendapatanmu berkurang karena sakit dan harus opname. Dan tak hanya itu, dapatkan juga manfaat tambahan lainnya seperti Santunan Rawat Inap ICU, Penggantian Biaya Pembedahan dan manfaat tambahan lainnya agar kamu tetap tenang dalam urusan kesehatan.

Load More Related Articles
Load More By Publik Sultra
Load More In Artikel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Pentingnya Keseimbangan Gizi: Cara Menyusun Diet Seimbang dan Beragam

Pentingnya Keseimbangan Gizi: Cara Menyusun Diet Seimbang dan Beragam   Memiliki diet…