PUBLIKSULTRA.ID – WHO sempat mengeluarkan statemen agar Indonesia kembali melakukan lockdown. Hal ini ditanggapi oleh tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin. Ia menyebut desakan tersebut tentu sudah masuk ke telinga Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
“Kita dalam mengambil keputusan dalam menghadapi covid varian baru ini tidak suka-suka, ini musti sejalan dengan para ahli,” kata Ngabalin dikutip dari merdeka.com, Minggu (20/6).
Dalam mengambil kebijakan terkait pandemi Covid-19, kata Ngabalin, Jokowi pastinya mempertimbangan usulan dari sekian banyak cara alternatif dari para ahli.
Baca Juga : Hasil Survei Parameter Politik Indonesia: Prabowo Subianto Capres Terkuat
“Karena itu awal-awal pak presiden selalu minta pertimbangan dan nasihat, kalau ada usul 2,3,4 cara, tentunya itu menurut masukan para ahli,” ujar Ngabalin.
Ngabalin menegaskan, tidak gampang bagi pemerintah, khususnya Presiden Jokowi untuk membuat sebuah keputusan. Terlebih, lockdown atau karantina total dengan level nasional memiliki dampak yang kompleks.
baca juga : Ada Indikasi Kubu-kubuan di PDIP, Jamiluddin Ritonga: Jokowi Cenderung ke Ganjar
“Tidak gampang bagi orang untuk berteriak lockdown karena kita punya sejarah pada awal covid, presiden punya pertimbangan matang, pada saat itu PSBB,” tegas Ngabalin.
Ngabalin meyakini, apa pun yang tengah dipertimbangan Jokwoi adalah yang terbaik untuk rakyat Indonesia.
“Jadi tidak mungkin pemerintah membuat sebuah kebijakan menyengsarakan rakyat,” Ngabalin menandasi. (*)
Editor : Heldi Satria | Sumber : merdeka.com