Gegara Hasil Rapid Test Kedaluwarsa, Osneti dan Keluarga Terhindar dari Pesawat Nahas Sriwijaya Air SJ-182

PADANG, PUBLIKSULTRA.ID — Osneti warga asal Kecamatan Kampung Dalam, Kabupaten Padang Pariaman batal berangkat tumpangi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Kepulauan Seribu.

Saat dihubungi harianhaluan.com, Osneti mengaku ingin bertolak ke Pontianak untuk menghadiri pesta pernikahan anak kakaknya (keponakan). Namun tidak jadi karena hasil rapid tes sudah kadaluarsa.

“Kami berjumlah empat orang. Sampai di Bandara Soekarno Hatta sekitar pukul 10.30 WIB. Setelah dilibatkan hasil tes antigen kepada petugas, dikatakan bahwa hasil tes nya sudah kadaluarsa,” katanya.

Kemudian petugas menawarkan untuk melakukan tes swab yang sudah disediakan di bandara. Kami menolak karena hasilnya keluar dua hari lagi.

baca juga : Satu Kantong Jenazah Berisi Bagian Tubuh Diduga Korban Sriwijaya Air Tiba di RS Polri

“Jika hasilnya dua hari, berarti kami terlambat menghadiri pesta. Lagian biaya tes swabnya Rp800 ribu,” imbuhnya.

Karena tidak berangkat, katanya, dia bersama saudara bertolak kerumah adiknya yang ada di Jakarta.

“Sekitar pukul 16.00 WIB saya membaca berita bahwa pesawat yang akan kami tumpangi mengalami kecelakaan,” terangnya lagi.

Setelah membaca berita tersebut, kami sangat sedih bercampur haru karena mereka tidak jadi berangkat dengan pesawat itu.

baca juga : Polda Kalbar Kumpulkan 10 Sampel DNA Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ182

“Ini merupakan kuasa tuhan karena kami tidak jadi berangkat,” tukasnya.

Saat wartawan halauan.com menanyakan kapan kembali balik ke Padang, Osneti mengaku belum ada rencana balik ke Padang.

“Belum tau kapan balik ke Padang, rencana mau naik bus. Tapi keluarga di kampung sudah tahu kalau kami selamat dan tidak jadi berangkat ke Pontianak,” tutupnya.(*)