Home Berita Berkenalan dengan LockBit: Peretas BSI yang Ngaku Curi 1,5 TB Data Rahasia Nasabah

Berkenalan dengan LockBit: Peretas BSI yang Ngaku Curi 1,5 TB Data Rahasia Nasabah

5 min read
0
0
5,220
Ilustrasi hacker – Berkenalan dengan LockBit: Peretas BSI yang Ngaku Curi 1,5 TB Data Rahasia Nasabah (Unsplash/Mika Baumeister)

publiksultra.id – Setelah publik sempat dihantui oleh teror peretas alias hacker beralias Bjorka, kini muncul sosok bernama LockBit yang mengaku telah meretas sejumlah 1,5 TB (terabyte) data milik Bank Syariah Indonesia (BSI).

Adapun sebelumnya para nasabah BSI sempat mengeluhkan galat dan tak bisa melakukan transaksi. Setelah ditelusuri, ransomware yang dikirimkan oleh LockBit menjadi biang kerok dari galat tersebut.

Mari berkenalan dengan sosok LockBit yang menjadi awal mula galat yang dialami para nasabah BSI.

Mengenal LockBit: Geng hacker gemar tanam ransomware

Berbeda dengan Bjorka, LockBit bukan merupakan perseorangan melainkan sebuah geng hacker yang telah beroperasi sejak 2019 silam.

Bak pepatah ‘mati satu, tumbuh seribu’, geng ini tetap aktif meski berkali-kali ditumpas. Kini, LockBit telah merintis beberapa perangkat pemeras alias ransomware hingga versi 3.0.

Geng ini gemar menebar ransomware ke korbannya yang notabene merupakan perusahaan dan perbankan besar seperti BSI. Mereka telah melancarkan serangan di berbagai negara seperti AS, Italia, dan Jerman. Uniknya, mereka menghindari negara-negara Eropa Timur.

baca juga : Lindungi Akun Sosmed dari Peretasan dengan Mengaktifkan Fitur Wajib Ini

Adapun ransomware yang mereka tanam adalah sebuah perangkat yang mencegah sebuah sistem milik perusahaan untuk berjalan dengan optimal. Mereka akan memeras para perusahaan untuk memberikan mereka uang tebusan dan sebagai gantinya mereka akan melepas ransomware tersebut dari sistem.

Tak main-main, LockBit akan menyebarluaskan data milik korbannya jika urung membayar uang tebusan, seperti yang terjadi pada data agen pajak Italia, L’Agenzia delle Entrate (AdE).

baca juga : Polri Pastikan Data Anggota dan Servernya Aman Pasca Beredar Informasi Diretas Hacker

Selain ransomware, mereka juga melancarkan serangan DDoS untuk menghalau layanan sebuah perusahaan atau pihak tertentu dapat digunakan oleh para pelanggan atau pengguna.

Jadi sosok yang bertanggung jawab bikin nasabah BSI naik pitam

Menyinggung bahasan sebelumnya, LockBit menjadi biang kerok di balik galat BSI yang sempat membuat nasabah naik pitam gegara tak bisa melakukan transaksi.

Akun Twitter Fusion Intelligence Center (@DarkTracer) mengumumkan bahwa LockBit telah meretas masuk ke dalam sistem milik BSI dan mengaku mencuri data dalam jumlah yang besar yakni 1,5 TB.

baca juga : Hacker Obok-obok Data Anggota Polri, Begini Perkembangan Kasusnya

Data tersebut terdiri atas 1,5 TB milik para nasabah dan pegawai yakni nomor telepon, alamat, nama, informasi dokumen, jumlah akun, nomor kartu, transaksi dan lebih banyak lagi.

“Kami juga ingin menginformasikan, telah meretas 1,5 terabite data pribadi,” bunyi surat ancaman LockBit, kicauan @darktracer_int, Sabtu (13/5/2023).

LockBit juga memberikan tenggat waktu yang cukup sempit kepada BSI untuk membayar uang tebusan.

“Kami memberikan wakktu ke manajemen bank 72 jam untuk mengontak kami dan menegosiasikan masalah ini,” lanjut tulis LockBit.

Sumber : Suara

Load More Related Articles
Load More By Publik Sultra
Load More In Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Evolusi Transportasi Otonom: Menuju Mobilitas Masa Depan yang Lebih Aman dan Efisien

Evolusi Transportasi Otonom: Menuju Mobilitas Masa Depan yang Lebih Aman dan Efisien  …