PUBLIKSULTRA.ID – Korban-korban guru pesantren di Bandung Herry Wirawan yang tengah hamil dipisahkan lokasi dengan para santri lainnya. Pengacara dari LBH Serikat Petani Pasundan, Yudi Kurnia menyatakan Herry memiliki dua lokasi yang berbeda antara lokasi asrama, sekolah dan lokasi khusus atau disebut basecamp.
Lokasi khusus tersebut ditempati untuk para korban yang hamil dan telah melahirkan hingga kondisinya pulih kembali.
“Jadi ada dua tempat di situ ada tempat menginap dan sekolah yang di Cibiru itu. Dan satu lagi di Cibiru Hilir yang di Cileunyi itu basecamp untuk orang yang sudah melahirkan ngurus anak di situ, beda tempat,” kata Yudi saat dikutip dari Merdeka.com, Minggu (12/12).
baca juga : Sosok Predator Seks Pemerkosa Santriwati di Bandung Dibongkar Netizen
Saat akan melahirkan, Herry akan meminta salah satu santriwatinya untuk mengantarkan korban ke bidan terdekat dan dipesankan transportasi online. Bidan yang menangani sempat menaruh curiga, sebab korban datang melahirkan tanpa didampingi suaminya. Korban dan temannya hanya mengaku bila suaminya saat ini sedang dinas di luar kota.
“Saat melahirkan itu diantar sama temannya bukan diantar sama si pelaku cuma kayak disuruh ke warung saja kamu antarin dia mau melahirkan,” ujar Yudi.
Herry juga sempat ditanyai oleh keluarganya terkait adanya anak-anak di tempatnya mengajar. Dia berdalih bayi dan beberapa balita merupakan anak yatim piatu yang diasuh di pesantrennya.
“Padahal anak santri dan anak dia dibilang ke yang lain itu anak pungut seolah-olah itu jadi panti asuhan nya di basecamp,” ucapnya. (*)
Sumber: Merdeka.com