Home Berita Syahnaz Sadiqah Dicela Karena Bangun Siang dan Sarapan Disiapkan Suami, Memangnya Boleh Istri Begitu Menurut Islam?

Syahnaz Sadiqah Dicela Karena Bangun Siang dan Sarapan Disiapkan Suami, Memangnya Boleh Istri Begitu Menurut Islam?

8 min read
0
0
9,053
Perjalanan Cinta Syahnaz Sadiqah dan Jeje Govinda (Instagram/@syahnazs)

publiksultra.id – Setelah muncul dalam video permintaan maafnya terkait kasus perselingkuhan yang menyeret namanya, rumah tangga Syahnaz Sadiqah dan Jeje Govinda terus menjadi sorotan.

Video lama keduanya pun kembali diunggah banyak warganet di media sosial. Salah satunya saat Jeje Govinda bangun lebih dulu dibanding Syahnaz Sadiqah.

Terlihat, pria bernama lengkap Ritchie Ismail tersebut juga menyiapkan sarapan yang dibelinya di tukang bubur langganannya. Keduanya berencana akan berlatih tenis bersama.

Setelah menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Syahnaz, Jeje terlihat pergi ke kamar untuk membangunkan istrinya, sambil mencium keningnya dengan lembut.

“Masih tidur dia tuh liat. Sayang, hei. Bangun lho udah mau tenis. Bangun, jadwal tenis lho, yuk,” ungkap Jeje seperti dikutip TikTok @keluargakecildijerman Rabu (12/7/2023).

“Sarapan dulu terus kita berangkat,” tambahnya lagi.

Syahnaz pun menjawab jika dirinya masih sangat mengantuk. Jeje pun menjawab jika dirinya juga masih mengantuk, namun sudah berjanji untuk berlatih tenis. Ia juga menyuruh sang istri untuk melihat jam, yang sudah menunjukkan pukul 08.00.

Setelah bersiap, keduanya pun turun ke bawah untuk menikmati sarapan yang sudah Jeje siapkan. Syahnaz mengungkap jika ini merupakan bubur ayam favorit suaminya. Bahkan sudah langganan sejak mereka masih berpacaran.

Namun sebelum makan, Syahnaz bertanya kenapa suaminya membeli bubur tersebut karena dirinya sudah merasa bosan.

“Ini bubur apa? Kenapa bubur ini? Enakan bubur yang itu, organik. Ini bubur kesukaannya Jeje, tapi udah ga enak. Bosen banget. Dari zaman pacaran sampe anak umur 3 tahun gimana nggak bosen, dikasihnya bubur ini doang,” ucap Syahnaz.

Video tersebut lantas menjadi sorotan banyak warganet, tak sedikit yang berkomentar miring mengenai sikap Syahnaz sebagai seorang istri.

“Itu Jeje udah beres beres pasti, tinggal bangunin nyonya,” kata @srihxxxxx.

“Seribu satu suami kayak gini,” ungkap @bunexxxxx.

“Udah disiapin sarapan oleh lakik malah ngeluh..hmmm,” tambah @diinxxxxx.

“Enak banget lo Nas suami yg siapin harusnya kamu perempuan. Suami udah baik msh aja diselingkuhin,” ujar @naniexxxxx.

Kewajiban Istri Melayani Suami Dalam Islam

Dalam ajaran Islam, salah satu kewajiban istri yang harus dilaksanakan yaitu melayani suami. Melayani tersebut mencakup semua aspek, mulai dari menyiapkan kebutuhan suami, menjalankan perintahnya, hingga pada urusan kasih sayang.

Bahkan, untuk seorang istri, ia cukup melayani suami dengan sungguh-sungguh hingga Allah SWT akan memberikan pahala pada dirinya seperti pahala jihad.

Hal ini diterangkan dalam hadis dari HR.Muslim bahwa Rasulullah SAW pernah melewatkan:

Seorang suami yang pulang ke rumah dalam keadaan gelisah dan tidak tentram, kemudian sang istri menghiburnya, maka ia akan mendapat setengah dari pahala jihad,” (HR Muslim).

Dalam sebuah hadis diterangkan pula bahwa perempuan baik yang disebut Rasulullah SAW adalah ia yang memberikan pelayanan pada suaminya sebaik mungkin. Perempuan tersebut akan menjadi teladan umat yang salihah dan sosok terbaik di mata Allah SWT, Rasulnya dan suami.

Hal ini diterangkan dalam hadis dari HR.Ahmad bahwa Rasulullah SAW pernah kehilangan:

Perempuan terbaik yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelesihi sesuai pada diri dan hartanya. Serta melayani suami sebaik mungkin dan menjauhi suami dari kebencian,” (HR Ahmad).

Mochammad Shiddaquddin Basya Kepala KUA Kecamatan Gayamsari memberikan kajian tentang hikmah dibalik keikhlasan seorang istri dalam menjalankan kewajibannya.

Dikisahkan bahwa Rasulullah pernah menemu putrinya Fatimah menangis, ketika Beliau bertanya kepadanya, maka Fatimah berkeluh kesah akan beratnya tanggung jawabnya sebagai seorang istri dari mulai bangun tidur hingga terbenamnya mata suami.

Fatimah meminta kepada Rasulullah agar dapat menasihati Ali sang menantu Rasulullah agar dirinya diberikan asisten, tapi apa jawab Rasullullah? Rasulullah tak mengabulkannya.

Rasulullah justru menasihati Fatimah untuk ikhlas dalam setiap melaksanakan kewajibannya, karena dibalik segala kelelahannya dalam melayani suami dan anak-anaknya, ada ganjaran pahala yang melimpah dan surga adalah balasan terbesarnya.

“Ibu-ibu, disaat panjenengan hamil, merasakan lelah, kepayahan, dan kesakitan saat itulah Allah mengampuni dosa-dosa panjenengan. Jadi ibaratnya langsung dibayar tunai oleh Allah, oleh karenanya jika ada seorang wanita yang meninggal pada saat melahirkan dikatakan mati sahid karena seperti itulah keistimewaan yang Allah berikan kepada wanita, selama hamil diampuni dosa-dosanya dan perjuangannya dalam melahirkan ibarat seorang pejuang yang pergi berjihad,” kata dia.

“Bukan hanya itu, mencuci pakaian suami saja diganjar pula oleh Allah berupa pahala. Oleh karena itu, kami imbau kepada ibu-ibu untuk selalu ikhlas dalam setiap melaksanakan kewajibannya, karena Allah tidak tinggal diam dengan jerih payah panjenengan,” ujarnya.

Load More Related Articles
Load More By Publik Sultra
Load More In Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Memahami Konsep Jaringan Secara Mendalam: Panduan Persiapan Ujian yang Komprehensif

Pengantar Dalam era digital yang terus berkembang, sertifikasi Jaringan Komputer telah men…