Home Berita Miris Kabar Tentara Wanita Diperkosa di Istana Presiden Prancis

Miris Kabar Tentara Wanita Diperkosa di Istana Presiden Prancis

5 min read
0
0
293
prancis
istana prancis

PublikSultra.id – Kejadian pilu terjadi di Istana Kepresidenan Elysee di Paris. Pasalnya, seorang tentara wanita Prancis melaporkan dugaan pemerkosaan di lingkungan istana.

Peristiwa pemerkosaan itu diduga dilakukan sesama tentara usai acara resepsi perpisahan seorang jenderal yang dihadiri Presiden Emmanuel Macron. Dugaan pemerkosaan itu pertama kali dilaporkan oleh harian Prancis, Liberation.

Tentara wanita itu akhirnya melaporkan pemerkosaan itu ke kantor polisi terdekat. Polisi langsung bertindak cepat, saat ini tentara yang disebut sebagai ‘pemerkosa’ itu sudah diamankan.

Kronologi

Menurut Liberation, kedua tentara itu adalah bagian dari kelompok yang terus minum-minum setelah Macron meninggalkan resepsi sekitar pukul 10 malam waktu setempat, meskipun ada kewajiban menahan diri bagi para pegawai negeri yang bekerja di Elysee.

Liberation melaporkan bahwa kedua tentara itu adalah rekan kerja yang ditempatkan di kantor staf umum dengan keamanan tinggi di Istana Elysee, yang bertanggung jawab atas masalah sensitif pemerintah, kebanyakan bersifat rahasia atau sangat rahasia.

Jaksa Selidiki Dugaan Pemerkosaan

Jaksa Prancis saat ini sedang menyelidiki dugaan pemerkosaan tersebut.

Sumber peradilan mengkonfirmasi kepada AFP bahwa tentara yang dituduh dinyatakan sebagai saksi pembantu setelah diinterogasi oleh jaksa pada 12 Juli. Ini Artinya, tentara tersebut masih menjalani interogasi lebih lanjut tetapi belum didakwa secara resmi.

Respons Jabatan

Saat dimintai komentar, seorang pejabat kepresidenan mengatakan kepada AFP bahwa “segera setelah pihak berwenang mengetahui klaim ini, tindakan segera diambil untuk mendukung terduga korban dan orang yang dituduh segera dipindahkan jauh dari Elysee.”

Menteri Pertahanan Florence Parly juga telah memerintahkan penyelidikan paralel yang dapat membawanya ke hadapan komite disiplin.

Diketahui, Macron kemungkinan akan mencalonkan diri kembali dalam pemilihan April mendatang, telah menjadikan penanganan kekerasan terhadap perempuan sebagai tema utama kepresidenannya.

Sebuah jajak pendapat Odoxa yang dirilis Kamis (11/11) menunjukkan dia tetap menjadi yang terdepan dengan 25 persen suara pada putaran pertama pemungutan suara. Disusul kemudian oleh kandidat sayap kanan, Marine Le Pen dengan 18 persen suara.

Kasus Lain Libatkan Kantor Macron

Kantor Macron sebelumnya telah menjadi pemberitaan setelah terungkap bahwa salah satu pengawal Macron menyerang para demonstran saat menyamar sebagai petugas polisi selama protes May Day pada 2018.

Pekan lalu pengawal Macron tersebut, Alexandre Benalla, dijatuhi hukuman tiga tahun penjara atas insiden tersebut, meskipun dia dapat menghindari sel penjara dengan mengenakan gelang elektronik selama satu tahun.

“Sejak kasus Benalla, Patrick Strzoda, kepala staf Emmanuel Macron, ingin menanggapi dengan tegas dan cepat segera setelah ada perilaku yang tidak pantas oleh siapa pun yang bekerja di Elysee,” kata sumber kepresidenan.

Sumber: Detik.com

Load More Related Articles
Load More By Nyiu Clarity
Load More In Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Jokowi Banting Tulang ‘Jualan’ IKN: Promosi ke Warga Singapura hingga Australia

PublikSultra – Presiden Joko Widodo alias Jokowi sedang gencar-gencarnya mempromosik…