Praktek Marketing politik utamanya dalam proses kegiatan Sosialisasi dan Kampanye Dalam Pemilu , indikator Positioning Politik kadang tidak dijadikan perhatian bagi Kontekstan Pemilu.
Konsep Positioning politik adalah semua aktivitas kegiatan sosialisasi dan kampanye baik langsung maupun tidak langsung untuk menanamkan kesan dan pesan dibenak Pemilih atau Masyarakat agar mereka bisa membedakan Anda dan calon – calon yang lainnya yang maju bertarung memperebutkan kursi kekuasaan.
Positioning Para Calon berupa tampilan atau atribut yang dihasilkan akan direkam dan menghasilkan Image atau gambaran persepsi akan membentuk sistem koknitif para Pemilih.
Positioning yang baik akan menarik Pemilih dengan mudah mengidentifikasi sekaligus membedakan Anda dengan Calon calon yang lainnya.
Semakin Tinggi Image yang direkam dalam benak para Pemilih, semakin mudah pula mereka mengingat Image Anda sebagai calon kontekstan ( caleg / cabup dll ).
Banyak hal yang dapat ditampilkan yang menghasilkan reputasi diantaranya , kesederhanaan, kredibilitas, kapasitas dan lainnya dari Anda untuk melakukan Positioning. Sebaiknya memiliki daya tarik dan kesamaan dengan harapan Para pemilih.
Proses ini akan terbangun hasil Reputasi dari Positioning dan Image Politik yang diusahakan menghasil tingkatannya terdiri :
1. Pemilih akan menceritakan kepada Orang lain untuk mengajak memilih Anda.
2. Pemilih Akan memilih Anda
3. Pemilih akan tertarik memilih untuk membuktikan reputasi Anda ketika terpilih.
4. Pemilih akan mengikuti perkembangan Anda
5. Pemilih Tahu Anda Sebagai Calon yang akan dipilih
6. Pemilih sering melihat dan mendengar anda
7. Pemilih Mengingat Anda
8. Pemilih pernah mendengar, melihat dan mengenal Anda
9. Pemilih rasa pernah mendengar, melihat dan mengenal Anda.
10. Pemilih tidak pernah mendengar dan melihat serta mengenal Anda.
Belajar dan berbagi pengetahuan
By Andi Awaluddin Maruf
Indeks Insan Politeia ( IIP )
