KENDARI, PUBLIKSULTRA.ID – Sebanyak 10.000 paket sembako dijajakan di Pasar Murah yang bertempat di Pasar Wayong, Kota Kendari, Selasa (1/8/2023).
Pasar murah yang diinisiasi Pemerintah Kota Kendari melalui Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) dan Kadin Sultra ini akan dilaksanakan selama sepekan.
Diketahui, pasar murah ini diperuntukkan bagi transaksi non tunai atau dilakukan dengan pembayaran menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
baca juga : Kadin Sultra Perkenalkan Budaya dan Investasi Daerah Lotus Festival Amerika Serikat
Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, diwakili Asisten II, Susanti mengatakan pemerintah Kota Kendari menyambut baik terselenggaranya pasar murah digital ini.
Hal ini juga merupakan salah satu langkah konkrit yang dilakukan dalam rangka percepatan penerapan pembayaran secara non tunai.
Sehingga hal tersebut merupakan salah satu instrumen yang tepat dan patut diapresiasi sekaligus sebagai bukti bahwa pemerintah kota Kendari terkhusus pengelolaan pasar terus melakukan inovasi dalam memberikan terbaik kepada masyarakat Kota Kendari dalam hal ini pedagang pasar secara khusus dan masyarakat Kota Kendari secara umum.
Terlebih era digital merupakan era baru yang perkembangannya begitu pesat, olehnya itu digitalisasi pelayanan sebagai upaya penyesuaian baik itu secara kelompok maupun individu terkhusus dalam pelaksanaan kegiatan per pasaran sangat dibutuhkan.
baca juga : Kadin Sultra Dorong Penerapan Pembayaran Digital di Pasar Tradisional
“Selain meminimalisir tingkat kejahatan yang kerap terjadi dilingkungan pasar, pembayaran non tunai juga lebih praktis dan efisien sebab tidak lagi direpotkan dengan membawa uang secara tunai apalagi dengan jumlah yang banyak,” ungkapnya.
Menurutnya, melalui pasar digital siap Qris dan pasar murah digital yang diselenggarakan saat ini sebagai manifestasi penggunaan aplikasi Qris bagi masyarakat terkhusus bagi pedagang pasar.
Tentunya ini diharapkan mampu memberikan dampak perkembangan pengelolaan bidang perpasaran dilingkup pemerintah Kota Kendari.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Kadin Sultra, Sastra Alamsyah menjelaskan produk yang dijual di pasar murah tersebut diantaranya daging, minyak, sosis, gula pasir, dan terigu, yang dibanderol dengan harga Rp105 ribu per paket.
Dimana untuk harga pasar sendiri dijual dengan harga Rp160 ribu-170 ribu, namun disubsidi oleh pemerintah sehingga dijual dengan harga Rp105 ribu per paketnya.
“Daging itu 1 kg, minyak 1 liter, tepung terigu dan gula,” sebutnya.
Selain itu, kata dia selama ini Kadin selalu membakeup para pedagang dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar terdigitalisasi melalui Qris.
baca juga : Maskapai Super Jet Air Resmi Mengudara di Kendari, Ini Harapan Anton Timbang
“Nah ini hari memang klinik Dewi Sartika turut serta berpartisipasi dalam pasar murah hari ini. Jadi kita berkoordinasi bersama,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala BI, Doni Septadijaya mengatakan bahwa dengan Qris masuk di pasar digital pihaknya bisa memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat di Kota Kendari akan dapat menggunakan Qris dengan baik.
Selain itu, hal tersebut juga dalam rangka peningkatan kapabilitas dari masing-masing pelaku usaha.
Bahkan, penerapan transaksi digital melalui Qris merupakan upaya BI Sultra agar akselerasi Qris bisa sampai ke level paling bawah di pedagang-pedagang UMKM, terutama yang ada di pasar-pasar.
“Karena kalau kami lihat sendiri, yang paling penting kan bahwa pasar itu konsumennya jelas masyarakat umum, dan memang kami lihat masyarakat umum ini penggunaan Qris nya masih relatif terbatas,” pungkasnya.
Reporter : Mail