Home Berita Hari jadi Desa Liangkabori ke-26 HIPMAWALI dan Pemerintah Desa akan menyelenggarakan Festival Kaghati

Hari jadi Desa Liangkabori ke-26 HIPMAWALI dan Pemerintah Desa akan menyelenggarakan Festival Kaghati

4 min read
0
1
803

Publiksultra.id – Hari jadi Desa Liangkabori ke-26 HIPMAWALI dan Pemerintah Desa akan menyelenggarakan Festival Kaghati (Layang-layang) Kolope
(13-16 Juli 2023)

Desa Liangkabori akan mengadakan Festival Kaghati Kolope, sebagai kegiatan untuk memperingati hari jadi Desa Liangkabori ke-26 yang akan dilaksanakan pada tanggal 11-16 Juli 2023. Kegiatan Festival ini telah dilaksanakan pada tahun tahun sebelum nya dan menjadi rutinitas setiap tahun, namun yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yaitu festival terkait beberapa permainan tradisional, teater, dan musik tradisional, dan untuk memeriahkan festival tahun ini ter-inklusi dengan kaghati (layang-layang) sebagai bentuk pelestarian budaya Muna tidak ada . Dalam pelaksanaan festival Kaghati (layang-layang) ini pemerintah desa Liangkabori bekerjasama dengan paguyuban HIPMAWALI (Himpunan Pemuda dan Mahasiswa Desa Liangkabori).

Pada kegiatan festival budaya ini, diselenggarakan pula berbagai macam lomba tradisional seperti;
Lomba tingkat Kabupaten Muna yang diperlombakan yaitu, festival Kaghati (layang-layang), karambi suka, gambus, modero, kalego, dan lagu daerah Muna.
Dan Lomba tingkat Kecamatan yaitu; pohule (gasing), kuliner. Dan lomba tingkat desa yaitu lomba posubha, kalapinda dan lomba kebersihan antar RT.

Kepala Desa Liangkabori bapak Farlin,S.H berharap semua masyarakat yang ada di Kabupaten Muna turut berpatisipasi dalam kegiatan festival Kaghati (Layang-layang) Kolope ini. Sebagaimana penyampaian nya melalui Chat WhatsApp bahwa beliau menghimbau kepada seluruh masyarakat desa liangkobori agar selalu menjujung tinggi kearifan lokal yang menjadi tradisi leluhur kuno yg memperat kekeluargaan dan persaudaraan antar sesama.

Beliau menambahkan bahwa semua stakeholder khususnya masyarakat desa Liangkabori harus menjadikan layang-layang sebagai bagian dari kehidupan mereka setiap saat dan saya sangat berharap agar pemerintah baik itu tingkat Kabupaten, daerah maupun pemerintah Pusat untuk hadir mendukung dalam pelestarian cagar budaya lokal khususnya di Desa Liangkabori sebagai lokasi situs lukisan layang-layang tertua didunia. Dan yang perlu diperhatikan yaitu peningkatan infrastruktur jalan,listrik, serta jaringan telkomsel untuk memudah akses ke situs-situs yang ada diliangkobori sehingga hal ini akan berdampak baik pada perputaran ekonomi masyarakat desa liangkobori hususnya dan muna pada umumnya. Karena kekayan alam desa liangkobori sangat berpotensi untuk di kelolah dengan baik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pungkas Bapak Farlin, S.H (Kades Liangkabori).

Load More Related Articles
Load More By Publik Sultra
Load More In Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Memahami Konsep Jaringan Secara Mendalam: Panduan Persiapan Ujian yang Komprehensif

Pengantar Dalam era digital yang terus berkembang, sertifikasi Jaringan Komputer telah men…