Home Berita Halus Tapi Nyelekit! Din Syamsuddin: Pemimpin Muda Minim Pengalaman, Berbahaya Buat Indonesia

Halus Tapi Nyelekit! Din Syamsuddin: Pemimpin Muda Minim Pengalaman, Berbahaya Buat Indonesia

5 min read
0
0
660
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin saat bertemu bakal cawapres dari Koalisi Perubahan, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat (3/11/2023). (Suara.com/Rakha)

publiksultra.id – Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin berbicara mengenai sosok pemimpin yang terlalu muda akan minim pengalaman dan justru akan berbahaya bagi Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan Din saat mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin beserta sejumlah elite PKB, Jumat (3/11/2023).

Awalnya, Din memuji figur Anies Baswedan dan Cak Imin yang tergolong masih muda. Keduanya, kata Din, memiliki banyak pengalaman dalam berorganisasi.

baca juga : Eks Aktivis Kelompok Cipayung, PMII Hingga HMI Backup Anies-Cak Imin Lewat Tim Hukum Koalisi Perubahan

“Saya pribadi karena keduanya bisa dianggap sebagai tokoh muda atau aktivis organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan, Jadi belum tua, rambutnya saja masih hitam,” kata Din di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat.

Din lalu menyampaikan Indonesia membutuhkan figur memimpin muda. Namun, bukam figur yang terlalu muda karena menurutnya akan berbahaya.

Selain itu, Din juga berbicara mengenai untuk tidak memilih figur memimpin yang terlalu tua karena berpotensi pikun.

“Yang terlalu muda, apalagi minim pengalaman, justru berbahaya. Tapi tidak terlalu tua, sangat manusiawi dan alami kalau terlalu tua ini suka pikun, suka lupa,” ucap dia.

“Jangan-jangan lupa nanti Pancasila. Tapi juga jangan terlalu muda, karena jam terbang kepemimpinan itu penting,” imbuhnya.

Puji Anies-Cak Imin

Sebelumnya, menilai pasangan bakal capres-cawapres, Anies dan Cak Imin atau AMIN merupakan bentuk koalisi dari dua organisasi masyarakat (ormas) Islam besar di Indonesia.

Sebab, Din memandang Anies merupakan warga Muhammadiyah dan Cak Imin merupakan tokoh di Nahdlatul Ulama atau NU.

“Saya ditanya ‘Kapan terjadi indonesia dipimpin tokoh NU dan Muhammadiyah?’ Saya jawab begini, Cak Imin itu tokoh NU, Mas Anies bisa lah dianggap dari Muhammadiyah,” kata Din dalam pertemuan dengan Cak Imin di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat (3/11/2023).

“Ini sudah terjadi koalisi Muhammadiyah dan NU,” imbuhnya.

Namun begitu, Din menegaskan bahwa koalisi Muhammadiyah dan NU yang dimaksud tidak menutup peluang bagi tokoh agama lain untuk memberikan dukungan.

Pasalnya, Din memandang Muhammadiyah dan NU memiliki jasa yang besar bagi Indonesia.

“Tapi kepada para tokoh agama lain, ini bukan wawasan sekternianisme. NU dan Muhammadiyah pilar dari angsa dan negara Indonesia. Jadi nggak perlu khawatir, karena turut membangun bangsa dan negara,” tegas Din.

Selain itu, Din menyampaikan kedatangannya bersama sejumlah ormas Islam ke kantor DPP PKB untuk menyatakan dukungan kepada pasangan AMIN.

sumber: suara

Load More Related Articles
Load More By Publik Sultra
Load More In Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Menguasai Fundamental SEO On-Page untuk Tahun 2024

Optimisasi Konten Dalam dunia SEO, konten tetap menjadi raja. Konten yang relevan dan berk…