Home Berita Diyakini Rajin Salat Tahajud dan Baca Alquran, Penyebab Dua Lansia Selamat dari Erupsi Semeru

Diyakini Rajin Salat Tahajud dan Baca Alquran, Penyebab Dua Lansia Selamat dari Erupsi Semeru

5 min read
0
0
232
Ilustasi Shalat

PUBLIKSULTRA.ID – Saman dan istrinya, Paini, memilih tetap tinggal di dalam rumahnya di Dusun Umbulan, Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang saat bencana erupsi terjadi. Keduanya tetap diam saat lahar Gunung Semeru menyapu dusun Umbulan, termasuk rumah keduanya.

Menantu dari Saman dan Paini, Mukhri mengatakan bahwa ia terpaksa meninggalkan kedua mertua yang tinggal seatap dengannya tersebut. Ia mengaku keduanya menolak untuk ikut mengungsi saat lahar sudah semakin dekat dengan kediaman mereka.

“Sudah pergi saja, kami di sini saja,” ungkap Mukhri menirukan ucapan mertuanya.

Mukhri mengatakan bahwa ia terpaksa meninggalkan Saman dan Paini, karena tak mungkin juga membawa keduanya dengan paksa. “Mertua saya jalannya sudah tertatih, sedangkan saya juga harus membawa anak-anak saya,” ujarnya.

Awalnya istri Mukhri menolak untuk meninggalkan kedua orangtuanya dan ingin ikut tinggal menemani. Namun dalam situasi genting, Mukhri akhirnya bisa membujuk istrinya untuk mengungsi dan setidaknya menyelamatkan kedua anak mereka.

“Setidaknya yang lainnya bisa hidup,” ungkap Mukhri.

Mukhri yang berprofesi sebagai penambang tersebut mennyampaikan bahwa ia masih mengingat jelas detik-detik erupsi Gunung Semeru terjadi.

Kisah Warga Korban Erupsi Semeru, Trauma Melihat Sirene Menyala

“Sekitar jam 4 sore, suasana gelap seperti terjadi gerhana. Dan suara gemuruh semakin mendekat,” tuturnya.

Begitu muntahan lahar berhenti mengalir, Mukhri pun langsung kembali menuju ke rumahnya untuk mengecek kondisi mertuanya.

“Begitu lahar berhenti, saya langsung kembali. Sisa lahar masih panas waktu itu, tapi saya paksakan.”

Sesampainya di rumahnya, sebuah pemandangan menakjubkan terjadi. Ia mendapati kedua mertuanya dalam keadaan hidup, bahkan tanpa terluka, meski rumahnya sendiri luluh lantak akibat terjangan lahar. Subhanallah! Masya Allah!

“Saat saya datang, keduanya sedang tidur di kasur dengan tenang,” ungkap Mukhri.

Mengenai selamatnya kedua mertuanya tersebut, Mukhri menyampaikan bahwa hal itu terjadi karena pertolongan Allah lewat tawasul. “Karena tawasul, Mas. Mertua saya itu rajin ibadahnya,” ujar Mukhri dikutip dari hidayatullah.com pada Sabtu (11/12/2021)

Tawasul dapat diartikan sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan ketaatan kepada-Nya, beribadah kepada-Nya, mengikuti petunjuk Rasul-Nya dan mengamalkan seluruh amalan yang dicintai dan diridhai-Nya.

Mukhri menyampaikan bahwa mertuanya, Saman, tak pernah absen mengaji dan salat tahajud setiap malamnya. “Bapak selalu mengaji selepas Isya. Setelah itu dilanjut salat malam.”

Selain itu, ungkap Mukhri, ia dan keluarga juga rajin mengikuti majelis taklim, baik yang diadakan di desanya maupun di luar.

Dusun Umbulan, kediaman Mukhri dan mertuanya tersebut merupakan salah satu desa yang terdampak erupsi terparah. Beberapa rumah yang berlokasi paling tinggi habis terlibas dan menyisakan pondasi bangunan. Sedangkan yang berlokasi lebih rendah hancur dan tertimbun muntahan erupsi Semeru. (*)

Editor: Jefli Bridge

Sumber: hidayatullah.com

Load More Related Articles
Load More By Publik Sultra
Load More In Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Mendekati Kesehatan Holistik: Pendekatan Terintegrasi untuk Kesejahteraan Fisik dan Mental

Kesehatan holistik adalah konsep yang mengakui bahwa kesehatan seseorang tidak hanya dipen…