Home Berita Dikritik Soal 1 Persen Orang Kuasai Separuh Lahan RI, Jokowi: Bukan Saya yang Membagi

Dikritik Soal 1 Persen Orang Kuasai Separuh Lahan RI, Jokowi: Bukan Saya yang Membagi

5 min read
0
0
217
Presiden Joko Widodo saat membuka Musyawarah Kerja Nasional dan Musyawarah Nasional Alim Ulama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) secara virtual di Istana Negara, Kamis 8 April 2021 / Youtube Setpres

PUBLIKSULTRA.ID, JAKARTA — Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Anwar Abbas mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kesenjangan sosial hingga soal pertanahan.

“1 persen penduduk menguasai 59 persen lahan yang ada di negeri ini. Sementara yang 99 persen hanya menguasai 41 persen,” kata Jokowi dalam acara Kongres Ekonomi Umat ke-2 MUI Tahun 2021, dikutip dari YouTube Setpres, Jumat (10/12/2021).

Padahal, kata Buya, pelaku usaha besar yang memanfaatkan lahan besar tersebut hanya 0,01 persen dengan jumlah pelaku usaha 5.550 yakni yang memiliki total asset diatas Rp10 miliar.

Sementara itu, jumlah pengusaha ultra mikro hingga menengah jauh lebih banyak tetapi kesulitan mengakses lahan.

Atas kritikan yang dilontarkan Anwar Abbas tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun langsung menanggapinya. Bahkan, Jokowi sampai memilih untuk tak membacakan bahan sambutan yang sudah dipersiapkan untuk menjawab Anwas Abbas.

baca juga: Jokowi Ngebet Ganti PNS dengan Robot, Ternyata Ini Alasannya

“Yang pertama, yang berkaitan dengan lahan, dengan tanah, penguasaan lahan, penguasaan tanah. Apa yang disampaikan oleh Buya betul, tapi bukan saya yang membagi. Ya harus saya jawab, harus saya jawab. Dan kita sekarang ini dalam proses mendistribusi reforma agraria yang target kita sudah mencapai 4,3 juta hektare, dari target 12 juta yang ingin kita bagi,” kata Jokowi.

Jokowi juga berjanji akan segera mencabut surat HGU (Hak Guna Usaha) dan HGB (Hak Guna Bangunan) lahan yang ditelantarkan.

“Mungkin insyaallah bulan ini sudah saya mulai atau mungkin bulan depan akan saya mulai, untuk saya cabut satu-persatu yang ditelantarkan karena banyak sekali. Konsesinya diberikan sudah lebih 20 tahun, lebih 30 tahun, tapi tidak diapa-apakan, sehingga kita tidak bisa memberikan ke yang lain-lain,” imbuhnya.

baca juga : Presiden Jokowi: UU Cipta Kerja Masih Tetap Berlaku

Lebih lanjut, Jokowi juga menyampaikan mengenai tawarannya kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait penggunaan lahan. Kepala Negara juga berjanji akan mencarikan lahan jika memang dibutuhkan untuk keperluan tertentu.

“Kalau bapak ibu sekalian ada yang memerlukan lahan dengan jumlah yang sangat besar, silakan sampaikan kepada saya. Akan saya carikan, akan saya siapkan. Berapa? Sepuluh ribu hektare, bukan meter persegi, hektare. Lima puluh ribu hektare? Tapi dengan sebuah hitung-hitungan proposal juga yang feasible, artinya ada feasibility study yang jelas. Akan digunakan apa barang itu, lahan itu?,” katanya.

Meski demikian, Jokowi meminta untuk disiapkan proposal yang feasible penggunaan lahan tersebut.

“Kalau Bapak-Ibu sekalian ada yang memiliki, silakan datang ke saya diantar oleh Buya Anwar Abbas. Ya saya juga, dipikir saya enggak kepikiran? Gini ratio waktu saya masuk 0,41 (persen) lebih. Kepikiran, Bapak-Ibu sekalian. Gap seperti itu kepikiran, jangan dipikir saya enggak kepikiran. Kepikiran. Karena saya merasakan jadi orang susah, saya merasakan betul. Dan enak menjadi orang yang tidak susah, memang,” ujarnya.

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Load More Related Articles
Load More By Publik Sultra
Load More In Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

17 tools yang wajib dikuasai dalam aktivitas ethical hacking

Pengantar Dunia keamanan informasi adalah medan pertempuran yang dinamis, di mana para pro…