Home Berita Anis Ingatkan Intervensi Negara Luar di Pilpres 2024: Jangan Jadikan Indonesia Medan Tempur Kepentingan Asing

Anis Ingatkan Intervensi Negara Luar di Pilpres 2024: Jangan Jadikan Indonesia Medan Tempur Kepentingan Asing

5 min read
0
0
3,819
Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonensia Anis Matta [SuaraSulsel.id/Dokumentasi Partai Gelora]

publiksultra.id  – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia sebut pemilihan presiden (Pilpres) 2024 tidak akan bisa lepas dari intervensi asing. Kondisi tersebut sama seperti yang terjadi di berbagai negara, salah satunya Turki.

Menurut Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta rumor intervensi asing sudah lama beredar, tetapi skala intervensinya tidak akan seperti tahun 1998.

“Nah, ini ada obrolan, kalau ada capres sudah punya dukungan sendiri-sendiri yang berbeda-beda. Ada yang bilang Anies Baswedan didukung Amerika, Ganjar Pranowo didukung Tiongkok, dan Prabowo Subianto didukung Rusia. Tapi ini kan katanya. Memang pemilu di suatu negara seperti pilkada global saja, bagi kekuatan superpower,” kata Anis Matta kepada wartawan, Rabu (23/8/2023).

Ia mengatakan, pada Pilpres 2024 menjadi momentum yang berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya.

Baca Juga: Pasca Tragedi KRI Nanggala 402, Partai Gelora Dorong Pemerintah Percepat Holding BUMN Pertahanan

“Bertepatan dengan Pilpres 2024 di Indonesia pada 14 Februari, pada Januari nanti ada Pemilu di Taiwan, Rusia di bulan Maret dan Amerika pada bulan November. Jadi 2024 ini adalah momentum, pemilu kekuatan global, pertarungan global,” ungkapnya.

Menurutnya, tanda-tanda pertarungan kekuatan global dimulai pada Pemilu Taiwan pada Januari 2024. Saat itu, Amerika Serikat dan China memiliki calon masing-masing, sehingga pembelahannya sangat tajam, karena ancamannya perang atau damai.

Anis juga menyebut, global ini menilai Amerika dan China sama-sama memiliki kepentingan masing-masing di Indonesia. Sehingga Indonesia akan tetap diposisikan,sebagai negara netral dengan demokrasi yang tidak terlalu kuat.

Ia kemudian mengkhawatirkan ada kekuatan di dalam negeri yang meminta bantuan asing agar memenangi Pilpres 2024. Jadi asing secara langsung yang melakukan intervensi, tetapi didahului oleh adanya permintaan di dalam negeri.

“Yang saya khawatirkan itu sebenarnya adalah bahwa kekuatan-kekuatan yang ada di sini justru yang memancing orang lain untuk datang sebagai alat pertolongan. Jadi agresifnya bukan dari luar, tapi karena ada minta tolong seperti saat Donald Trump terpilih,” ujarnya.

Ia lantas berharap agar para calon presiden (capres) yang menjadi kontestan dalam Pilpres 2024 agar merdeka secara politik, geopolitik, teknologi dan merdeka secara ideologi.

Baca juga : Fahri Hamzah Malah Dukung Masa Jabatan Pimpinan KPK Jadi 5 Tahun: Agar Ada Sinergi dengan Eksekutif

“Juga jangan biarkan orang lain menjadikan negara kita ini sebagai medan tempur mereka. Bung Karno (Presiden Soekarno) mengajarkan kepada kita tidak boleh memberikan ruang kepada negara lain untuk mengintervensi kita, apalagi dalam proses pemilu,” katanya.

Anis pun menegaskan, intervensi asing itu datang, sebenarnya bukan hanya karena keinginan asing itu sendiri, tetapi karena memang ada permintaan dari dalam sendiri yang ingin memenangi Pilpres dan menjadi Presiden.

“Jadi jangan nyalahin orang kalau, kita sendiri yang minta diintervensi orang lain. Dengan penjelasan saya mengenai model-model intervensi ini, diharapkan kita dapat memahami bingkai mengenai proses intervensi asing,” ujarnya.

sumber : suara.com

Load More Related Articles
Load More By Publik Sultra
Load More In Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Prestasi Terbaru Messi dan Ronaldo: Apakah Mereka Masih Menguasai Dunia Bola?

Prestasi Terbaru Messi dan Ronaldo: Apakah Mereka Masih Menguasai Dunia Bola? Lionel Messi…