Home Berita Sekretaris Pusat Forum BEM STMIK Indonesia mengatakan pengguna mesti berhati-hati saat menggunakan fitur stiker Add Yours di Instagram.

Sekretaris Pusat Forum BEM STMIK Indonesia mengatakan pengguna mesti berhati-hati saat menggunakan fitur stiker Add Yours di Instagram.

5 min read
0
0
261
PublikSultra.id
Ketua BEM Stimik Catur Sakti, Abdul Wahid Akhyarudin @2021 PublikSultra.id

PublikSultra.id – Seperti diketahui, belakangan ini ramai penggunaan fitur stiker Add Yours oleh pengguna di media sosial Instagram.

Pasalnya, dikutip dari Kompas.com, fitur sticker Add Yours di platform Instagram tengah menjadi sorotan karena dinilai dapat disalahgunakan sebagai celah pencurian data pribadi

Seorang pengguna Twitter mengatakan seorang temannya mengaku menjadi korban penipuan dengan modus meminta transfer uang.

Menurut pengguna Twitter tersebut, temannya bersedia mengirimkan uang karena si penipu memanggil sang teman dengan nama panggilan masa kecilnya.

 Insiden ini dan sempat jadi perbincangan hangat warganet, Sekpus Forum BEM STMIK Indonesia, Abdul Wahid Akhyarudin mengatakan fitur tersebut cukup menarik pengguna medsos Instagram.

Namun, ia menambahkan dalam penggunaannya harus lebih berhati-hati sebab terdapat data pribadi yang diumbar saat menggunakan Add Yours.

“Pengguna bisa memulai tantangan yang nantinya bisa dilanjutkan oleh pengguna Instagram lainnya,” ujarnya saat di wawancara Melalui Whatshapp.Rabu (24/11/2021).

“Tantangan ini untuk menunjukkan foto masa kecil, beda usia dengan pasangan, nama panggilan, dan data bersifat pribadi lainnya,” tambahnya.

Menurutnya, semua fitur itu pada dasarnya bisa menimbulkan interaksi antar pengguna, namun di balik itu semua ada bahaya yang mengintai.

Sekretaris Pusat Forum BEM STMIK Indonesia ini menghimbau masyarakat untuk berhati-hati saat menggunakan fitur Add Yours tersebut.

Pasalnya, informasi dibagikan dalam fitur tersebut bisa diakses orang lain dan bisa saja digunakan untuk hal tidak bertanggung jawab serta merugikan pengguna.

“Nama, Nomor identitas (SIM,KK,KTP,Passport), Alamat tempat tinggal, data biometric (Sidik Jari,Scan Retina ) ,Informasi aset teknologi (Alamat IP Adress) Dan Rekening Harus Di Rahasiakan Jangan Sampai Di Publis Sehingga Mudah Untuk Di Akses ,” tutur Akhyar.

Jelasnya, modus yang biasa dilakukan yakni menelepon lantas mengaku sebagai customer/ staff mengatasnamakan perusahaan.

Kemudian, mereka meminta data pribadi atau mengirim tautan link melalui aplikasi pesan, SMS dan email yang mengarahkan ke Website Phising.

“ Kalau ada Seseorang Yang Menelpon dengan Nomor yang Sekiranya Mencurigakan Segera Tutup dan Blokir saja,Jika ada Kiriman  Berupa Link ,Hapus dan Jangan Sampai Di Klik”Ucapnya

Kata Ketua BEM sekolah tinggi manajemen informatika dan komputer di Kota Kendari ini mengaku tak pernah menggunakan fitur tersebut.

Apalagi sampai menyebarkan data pribadi saat berinteraksi atau memainkan suatu fitur di media sosial yang digunakannya.

“Tapi saya pernah punya pengalaman di telepon seseorang yang mengatasnamakan customer service tertentu. Mulanya menawarkan semacam diskon, setelah itu bertanya terkait data pribadi,karena Tau ini modus penipuan Saya pun mengerjai dengan memberikan Data Palsu ” bebernya.

Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat, pelajar, dan mahasiswa untuk berhati-hati menyebutkan data pribadi saat menggunakan fitur medsos tersebut.

“Semua data yang mengarah ke ranah pribadi cukup kita yang tahu sendiri, kalau tersebarluaskan dapat berisiko dan disalahgunakan oleh penjahat dunia maya,” tutupnya.

Load More Related Articles
Load More By Nyiu Clarity
Load More In Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Jokowi Banting Tulang ‘Jualan’ IKN: Promosi ke Warga Singapura hingga Australia

PublikSultra – Presiden Joko Widodo alias Jokowi sedang gencar-gencarnya mempromosik…