Home Artikel Teknik Serangan DDoS yang Berfokus pada Lapisan Aplikasi

Teknik Serangan DDoS yang Berfokus pada Lapisan Aplikasi

7 min read
0
0
42

Pendahuluan

Serangan Distributed Denial of Service (DDoS) telah berkembang menjadi ancaman yang semakin canggih dan beragam. Salah satu jenis serangan DDoS yang paling merusak adalah yang menargetkan lapisan aplikasi dari model OSI. Teknik serangan ini bertujuan untuk mengeksploitasi kelemahan dalam aplikasi web atau layanan online dengan cara membanjiri mereka dengan lalu lintas yang sangat tinggi atau permintaan yang memerlukan pemrosesan kompleks. Artikel ini akan membahas beberapa teknik serangan DDoS yang berfokus pada lapisan aplikasi dan bagaimana mereka dapat mempengaruhi aplikasi serta sistem yang ada.

1. HTTP Flood

1.1. Deskripsi Teknik

HTTP Flood adalah teknik serangan DDoS yang menargetkan lapisan aplikasi dengan mengirimkan sejumlah besar permintaan HTTP ke server aplikasi. Serangan ini dapat berupa permintaan GET atau POST yang membanjiri aplikasi dengan lalu lintas yang tidak terputus.

1.2. Cara Kerja

  • Pengiriman Permintaan: Penyerang menggunakan botnet untuk mengirimkan permintaan HTTP yang berlebihan ke server aplikasi.
  • Pemrosesan Permintaan: Setiap permintaan memerlukan pemrosesan oleh server, yang dapat membebani sumber daya server dan memori aplikasi.
  • Penurunan Kinerja: Volume permintaan yang tinggi dapat menyebabkan aplikasi menjadi lambat atau tidak responsif, mengakibatkan gangguan layanan.

1.3. Dampak

  • Downtime: Aplikasi atau layanan menjadi tidak dapat diakses selama serangan.
  • Penurunan Kualitas Layanan: Waktu respons yang lama dan keterlambatan dalam pengambilan keputusan atau transaksi.

2. Slowloris

2.1. Deskripsi Teknik

Slowloris adalah teknik serangan yang menargetkan server web dengan mengirimkan permintaan HTTP yang tidak lengkap secara perlahan. Tujuannya adalah untuk menghabiskan sumber daya koneksi server sehingga tidak dapat menangani permintaan yang sah.

2.2. Cara Kerja

  • Pengiriman Permintaan Tidak Lengkap: Penyerang mengirimkan permintaan HTTP yang tidak lengkap dengan kecepatan sangat rendah.
  • Pemblokiran Koneksi: Server memerlukan sumber daya untuk memproses setiap koneksi, dan koneksi yang tidak lengkap akan tetap terbuka, menghabiskan kapasitas koneksi.
  • Penurunan Kinerja: Akhirnya, server kehabisan koneksi yang tersedia, sehingga tidak dapat melayani permintaan pengguna yang sah.

2.3. Dampak

  • Gangguan Koneksi: Mengakibatkan gangguan pada koneksi server dan aplikasi, membuat aplikasi tidak dapat diakses.
  • Overhead Sumber Daya: Membebani sumber daya server yang dapat mengurangi kinerja dan responsifitas.

3. DNS Water Torture

3.1. Deskripsi Teknik

DNS Water Torture adalah teknik serangan DDoS yang menargetkan server DNS dengan mengirimkan permintaan DNS yang berlebihan dan berulang. Serangan ini bertujuan untuk membebani server DNS dengan permintaan yang terus menerus, sehingga mengganggu resolusi nama domain.

3.2. Cara Kerja

  • Pengiriman Permintaan DNS: Penyerang mengirimkan sejumlah besar permintaan DNS yang mengganggu ke server DNS target.
  • Pemrosesan Permintaan: Server DNS harus memproses setiap permintaan, yang dapat membebani sumber daya dan bandwidth.
  • Gangguan Layanan: Server DNS menjadi tidak responsif atau lambat dalam memproses permintaan DNS sah.

3.3. Dampak

  • Keterlambatan Resolusi Nama: Pengguna mungkin mengalami keterlambatan dalam memuat situs web atau aplikasi yang memerlukan resolusi DNS.
  • Gangguan Layanan: Mengakibatkan ketidakmampuan untuk mengakses layanan yang bergantung pada server DNS.

4. AMP (Amplification) Attacks

4.1. Deskripsi Teknik

Serangan Amplifikasi adalah teknik di mana penyerang memanfaatkan server pihak ketiga yang dapat memperbesar volume lalu lintas yang dikirimkan ke target. Meskipun ini biasanya dikategorikan sebagai serangan di lapisan jaringan, teknik ini juga dapat diterapkan pada lapisan aplikasi dengan memanfaatkan server aplikasi.

4.2. Cara Kerja

  • Pengiriman Permintaan Berukuran Kecil: Penyerang mengirimkan permintaan yang sangat kecil ke server aplikasi yang dapat memperbesar respons.
  • Amplifikasi Lalu Lintas: Server aplikasi merespons dengan data yang jauh lebih besar dari permintaan awal.
  • Banjir Lalu Lintas: Respons yang diperbesar dibanjirkan ke target, membebani aplikasi dan server target.

4.3. Dampak

  • Overload Sumber Daya: Membebani sumber daya aplikasi dengan respons yang sangat besar.
  • Gangguan Layanan: Mengakibatkan aplikasi menjadi lambat atau tidak responsif.

Kesimpulan

Teknik serangan DDoS yang berfokus pada lapisan aplikasi merupakan ancaman serius yang dapat menyebabkan gangguan signifikan terhadap layanan dan aplikasi online. Dengan teknik seperti HTTP Flood, Slowloris, DNS Water Torture, dan Amplifikasi, penyerang dapat mengeksploitasi kelemahan aplikasi dan membanjiri sistem dengan lalu lintas yang memerlukan pemrosesan kompleks. Memahami teknik-teknik ini adalah langkah penting dalam merancang strategi mitigasi dan perlindungan yang efektif untuk menjaga ketersediaan dan kinerja aplikasi.

Load More Related Articles
Load More By ramlah
Load More In Artikel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Panduan Cyber Security untuk Pengguna Internet Rumahan

Pendahuluan Dengan semakin banyaknya aktivitas yang dilakukan secara online, seperti belan…