Home Artikel Taktik dan Teknik yang dilakukan oleh Hackers dalam Serangan

Taktik dan Teknik yang dilakukan oleh Hackers dalam Serangan

7 min read
0
0
34

Serangan Terkenal yang Dilakukan oleh Hacker

Pendahuluan

Sepanjang sejarah dunia siber, berbagai serangan yang dilakukan oleh hacker telah mengguncang perusahaan, pemerintah, dan individu. Serangan-serangan ini tidak hanya mengakibatkan kerugian finansial yang besar, tetapi juga mempengaruhi keamanan dan privasi jutaan orang. Artikel ini akan membahas beberapa serangan terkenal yang dilakukan oleh hacker, dari yang paling awal hingga yang terbaru.

1. Morris Worm (1988)

Latar Belakang

Morris Worm, yang diciptakan oleh Robert Tappan Morris, adalah salah satu worm komputer pertama yang menyebar secara luas di internet. Worm ini dirilis pada 2 November 1988 dan dengan cepat menyebar ke banyak komputer yang terhubung ke ARPANET, pendahulu internet.

Dampak

Morris Worm menginfeksi sekitar 6.000 komputer, yang saat itu merupakan sebagian besar dari total komputer yang terhubung ke internet. Worm ini memperlambat komputer yang terinfeksi dan menyebabkan kerugian sekitar $10 juta untuk membersihkan sistem dan memperbaiki kerusakan.

2. Serangan Melissa (1999)

Latar Belakang

Virus Melissa, yang dibuat oleh David L. Smith, adalah salah satu virus email pertama yang menyebar dengan cepat melalui email. Virus ini pertama kali muncul pada 26 Maret 1999 dan menyebar melalui dokumen Microsoft Word yang terinfeksi yang dikirim sebagai lampiran email.

Dampak

Melissa menyebabkan banyak server email perusahaan menjadi kelebihan beban, sehingga banyak organisasi harus menutup sistem email mereka sementara untuk mengendalikan penyebarannya. Kerugian akibat virus ini diperkirakan mencapai $80 juta.

3. Serangan ILOVEYOU (2000)

Latar Belakang

ILOVEYOU adalah worm komputer yang menyebar melalui email dengan subjek “ILOVEYOU” dan lampiran bernama “LOVE-LETTER-FOR-YOU.txt.vbs”. Worm ini pertama kali ditemukan pada 4 Mei 2000 dan berasal dari Filipina.

Dampak

ILOVEYOU menyebar dengan cepat ke seluruh dunia, menginfeksi jutaan komputer dalam beberapa jam. Worm ini merusak file dan menyebabkan kerugian finansial yang diperkirakan mencapai $10 miliar.

4. Serangan SQL Slammer (2003)

Latar Belakang

SQL Slammer adalah worm komputer yang menyebar dengan sangat cepat, mengeksploitasi kerentanan dalam Microsoft SQL Server dan Microsoft Desktop Engine. Worm ini muncul pada 25 Januari 2003.

Dampak

SQL Slammer menginfeksi lebih dari 75.000 komputer dalam 10 menit pertama setelah diluncurkan, menyebabkan gangguan besar pada layanan internet, termasuk jaringan ATM dan 911 di beberapa daerah. Kerugian yang diakibatkan oleh worm ini diperkirakan mencapai $1 miliar.

5. Serangan Stuxnet (2010)

Latar Belakang

Stuxnet adalah worm komputer yang dirancang khusus untuk menyerang sistem SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) yang digunakan dalam fasilitas industri. Worm ini pertama kali ditemukan pada 2010 dan diyakini sebagai proyek gabungan antara Amerika Serikat dan Israel untuk mengganggu program nuklir Iran.

Dampak

Stuxnet berhasil merusak sekitar 1.000 sentrifugal di fasilitas nuklir Natanz di Iran, memperlambat program nuklir negara tersebut. Serangan ini menunjukkan bagaimana malware dapat digunakan sebagai senjata dalam perang siber.

6. Serangan Sony Pictures (2014)

Latar Belakang

Pada November 2014, Sony Pictures Entertainment menjadi target serangan siber besar-besaran oleh kelompok hacker yang mengidentifikasi diri mereka sebagai “Guardians of Peace”. Serangan ini menyebabkan kebocoran data besar-besaran, termasuk email pribadi, informasi karyawan, dan film yang belum dirilis.

Dampak

Serangan ini menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi Sony Pictures dan menimbulkan kekhawatiran serius tentang keamanan siber dalam industri hiburan. Pemerintah AS menuduh Korea Utara berada di balik serangan ini, sebagai tanggapan terhadap film “The Interview” yang menggambarkan pemimpin Korea Utara secara negatif.

7. Serangan WannaCry (2017)

Latar Belakang

WannaCry adalah ransomware yang menyebar dengan cepat pada Mei 2017, menyerang komputer yang menjalankan sistem operasi Windows dengan mengeksploitasi kerentanan dalam protokol SMB (Server Message Block). Ransomware ini mengenkripsi data pengguna dan menuntut pembayaran dalam bentuk Bitcoin untuk memulihkan akses.

Dampak

WannaCry menginfeksi lebih dari 230.000 komputer di 150 negara, termasuk sistem di rumah sakit, perusahaan besar, dan lembaga pemerintah. Serangan ini menyebabkan kerugian yang diperkirakan mencapai ratusan juta dolar dan menunjukkan kerentanan kritis dalam infrastruktur TI global.

Kesimpulan

Serangan-serangan yang dilakukan oleh hacker ini menunjukkan betapa pentingnya keamanan siber dalam era digital. Masing-masing serangan memiliki dampak yang signifikan, baik dari segi finansial maupun operasional, dan menunjukkan berbagai metode dan motivasi yang digunakan oleh hacker. Dengan semakin berkembangnya teknologi, penting bagi individu dan organisasi untuk terus meningkatkan pertahanan mereka terhadap ancaman siber yang terus berkembang.

Load More Related Articles
Load More By sulastri
Load More In Artikel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Teknologi Penginderaan Vibrasi: Aplikasi dan Manfaat

Teknologi Penginderaan Vibrasi: Aplikasi dan Manfaat Pengantar Teknologi penginderaan vibr…