Home Artikel Studi Kasus: Serangan DDoS Terkenal yang Menargetkan Infrastruktur Jaringan

Studi Kasus: Serangan DDoS Terkenal yang Menargetkan Infrastruktur Jaringan

6 min read
0
0
48

Pendahuluan

Serangan Distributed Denial of Service (DDoS) telah menjadi salah satu ancaman paling signifikan terhadap infrastruktur jaringan di seluruh dunia. Serangan ini dapat mengganggu layanan dan menyebabkan kerusakan besar pada organisasi. Artikel ini akan membahas beberapa studi kasus serangan DDoS terkenal yang menargetkan infrastruktur jaringan, menganalisis teknik yang digunakan, dampak yang ditimbulkan, dan pelajaran yang dapat diambil.

Studi Kasus 1: Serangan DDoS Terhadap GitHub (2018)

1. Deskripsi Serangan

Pada Februari 2018, GitHub, salah satu platform pengembangan perangkat lunak terbesar di dunia, mengalami serangan DDoS terbesar yang pernah tercatat pada saat itu. Serangan ini menggunakan teknik Memcached Amplification untuk membanjiri server GitHub dengan lalu lintas yang sangat besar.

2. Teknik yang Digunakan

Memcached Amplification:

  • Penyerang memanfaatkan server Memcached yang terhubung ke internet dan dapat diakses tanpa otentikasi.
  • Dengan mengirimkan permintaan kecil ke server Memcached, penyerang memicu respons besar yang dikirim ke target, GitHub.

3. Dampak

  • Puncak Lalu Lintas: Lalu lintas serangan mencapai 1.35 terabit per detik (Tbps), menjadikannya salah satu serangan DDoS terbesar dalam sejarah.
  • Gangguan: GitHub mengalami downtime singkat tetapi berhasil pulih dengan cepat.

4. Pelajaran yang Diambil

  • Keamanan Server: Penting untuk mengamankan server Memcached dan layanan serupa untuk mencegah penyalahgunaan.
  • Respon Cepat: GitHub menunjukkan kemampuan respons yang cepat dan efektif untuk mengatasi serangan besar.

Studi Kasus 2: Serangan DDoS Terhadap Dyn (2016)

1. Deskripsi Serangan

Pada Oktober 2016, Dyn, sebuah penyedia layanan DNS, mengalami serangan DDoS besar yang mempengaruhi banyak situs web dan layanan online terkemuka, termasuk Twitter, Netflix, dan Reddit. Serangan ini dikenal sebagai Mirai Botnet Attack.

2. Teknik yang Digunakan

Mirai Botnet:

  • Mirai adalah botnet yang terdiri dari perangkat IoT yang terinfeksi malware.
  • Botnet ini menggunakan teknik Flooding untuk membanjiri server DNS dengan volume lalu lintas yang sangat besar.

3. Dampak

  • Gangguan Luas: Banyak situs web dan layanan online besar mengalami gangguan atau tidak dapat diakses selama beberapa jam.
  • Pemulihan: Dyn harus menerapkan langkah-langkah mitigasi yang cepat untuk memulihkan layanan mereka.

4. Pelajaran yang Diambil

  • Keamanan IoT: Serangan ini menyoroti pentingnya mengamankan perangkat IoT dari infeksi malware dan penyalahgunaan.
  • Infrastruktur DNS: Menunjukkan kebutuhan akan infrastruktur DNS yang lebih kuat dan resilien terhadap serangan DDoS.

Studi Kasus 3: Serangan DDoS Terhadap Estonian Government Websites (2007)

1. Deskripsi Serangan

Pada April 2007, Estonia mengalami serangan DDoS besar yang menargetkan situs web pemerintah dan institusi penting. Serangan ini dikenal sebagai salah satu serangan DDoS pertama yang secara sistematis mempengaruhi infrastruktur negara.

2. Teknik yang Digunakan

Flooding dan Protokol:

  • Penyerang menggunakan teknik Flooding untuk membanjiri situs web pemerintah dengan lalu lintas berlebihan.
  • Teknik Protokol juga digunakan untuk mengeksploitasi kelemahan dalam protokol komunikasi.

3. Dampak

  • Gangguan Pemerintah: Situs web pemerintah, bank, dan layanan online mengalami gangguan yang signifikan.
  • Kepanikan Publik: Serangan ini menyebabkan kepanikan dan ketidakstabilan di negara tersebut.

4. Pelajaran yang Diambil

  • Ketahanan Infrastruktur: Menekankan pentingnya membangun ketahanan infrastruktur dan sistem respons yang efektif terhadap serangan siber.
  • Kerja Sama Internasional: Memperlihatkan kebutuhan akan kerja sama internasional dalam menghadapi ancaman siber yang besar.

Kesimpulan

Studi kasus serangan DDoS terkenal ini menggambarkan berbagai teknik yang digunakan untuk menargetkan infrastruktur jaringan, dari amplifikasi memcached hingga botnet Mirai. Setiap serangan memberikan wawasan berharga tentang dampak potensial dan pelajaran yang dapat diambil untuk memperkuat strategi mitigasi dan respons. Mengamankan server, perangkat IoT, dan infrastruktur DNS adalah langkah penting dalam melindungi organisasi dari serangan DDoS yang merusak.

Load More Related Articles
Load More By ramlah
Load More In Artikel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Panduan Cyber Security untuk Pengguna Internet Rumahan

Pendahuluan Dengan semakin banyaknya aktivitas yang dilakukan secara online, seperti belan…