Home Artikel Strategi dan Taktik yang Digunakan oleh APT dalam Serangan

Strategi dan Taktik yang Digunakan oleh APT dalam Serangan

4 min read
0
0
54

Advanced Persistent Threat (APT) adalah kelompok peretas yang sangat terorganisir dan memiliki sumber daya yang memadai, seringkali didukung oleh negara atau organisasi kriminal. Mereka melancarkan serangan siber yang terencana, berkelanjutan, dan sangat tertarget. Untuk mencapai tujuan mereka, APT menggunakan berbagai strategi dan taktik yang canggih.

Strategi Umum APT

  • Intelijen: Sebelum melancarkan serangan, APT akan mengumpulkan sebanyak mungkin informasi tentang targetnya. Ini termasuk mempelajari sistem jaringan, kebiasaan pengguna, dan kelemahan yang mungkin ada.
  • Penetrasi: Setelah memiliki informasi yang cukup, APT akan mencari cara untuk masuk ke sistem target. Ini bisa melalui email phishing, eksploitasi kerentanan, atau cara lainnya.
  • Pertahankan Akses: Setelah berhasil masuk, APT akan berusaha mempertahankan akses mereka dengan cara menyembunyikan malware, membuat backdoor, atau mencuri kredensial.
  • Kumpulkan Informasi: Setelah mendapatkan akses, APT akan mulai mengumpulkan informasi yang mereka inginkan. Informasi ini bisa berupa data rahasia, rencana bisnis, atau informasi intelijen.
  • Eksfiltrasi: Setelah mengumpulkan informasi yang cukup, APT akan mengekstraksi data dari sistem target dan mengirimkannya ke server mereka.

Taktik Khusus yang Digunakan APT

  • Spear Phishing: Mengirim email yang sangat personal dan meyakinkan untuk membujuk target membuka lampiran berbahaya atau mengklik tautan jahat.
  • Waterholing: Menginfeksi website yang sering dikunjungi oleh target untuk menyebarkan malware.
  • Zero-day Exploit: Mengeksploitasi kerentanan perangkat lunak yang belum diketahui dan belum ada patch-nya.
  • Side-channel Attacks: Mengekstrak informasi sensitif dari sistem dengan menganalisis kebocoran data melalui saluran samping, seperti konsumsi daya atau waktu eksekusi.
  • Living Off the Land: Menggunakan alat dan utilitas yang sudah ada di sistem target untuk melakukan serangan, sehingga sulit untuk dideteksi.
  • Supply Chain Attacks: Menginfeksi perangkat lunak atau hardware dari vendor yang dipercaya dan kemudian mendistribusikannya ke pelanggan mereka.
  • Social Engineering: Memanfaatkan psikologi manusia untuk memanipulasi individu agar mengungkapkan informasi sensitif atau melakukan tindakan yang merugikan.

Kesimpulan

APT merupakan ancaman yang sangat serius dan kompleks. Untuk melindungi diri dari serangan APT, organisasi perlu menerapkan pendekatan keamanan yang komprehensif dan berkelanjutan. Dengan memahami strategi dan taktik yang digunakan oleh APT, organisasi dapat lebih baik dalam mencegah dan mendeteksi serangan.

Load More Related Articles
Load More By sinta sinta
Load More In Artikel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Tantangan dan strategi masa depan dalam menghadapi sindikat kriminal

Tantangan Masa Depan Adaptasi terhadap Teknologi Baru Teknologi baru seperti kecerdasan bu…