BIOS (Basic Input/Output System)
BIOS adalah perangkat lunak firmware yang diinstal pada motherboard komputer. Fungsinya meliputi:
- Inisialisasi Perangkat Keras: BIOS melakukan pemeriksaan POST (Power-On Self Test) untuk memastikan semua komponen perangkat keras berfungsi dengan baik sebelum memulai sistem operasi.
- Boot Loader: BIOS mencari dan memuat boot loader dari media penyimpanan (hard drive, SSD, atau perangkat lainnya) untuk memulai sistem operasi.
- Pengaturan Konfigurasi Sistem: Melalui BIOS Setup Utility, pengguna dapat mengubah pengaturan perangkat keras seperti urutan boot, kecepatan CPU, dan manajemen daya.
UEFI (Unified Extensible Firmware Interface)
UEFI adalah penerus BIOS dengan fitur dan fungsionalitas yang lebih canggih. Keunggulan dan perannya meliputi:
- Antarmuka Grafis: UEFI menyediakan antarmuka pengguna yang lebih modern dan mudah digunakan, seringkali dengan dukungan mouse.
- Pengelolaan Partisi yang Lebih Baik: UEFI mendukung tabel partisi GPT (GUID Partition Table), memungkinkan penggunaan hard drive yang lebih besar dari 2TB dan lebih dari empat partisi utama.
- Keamanan: UEFI memiliki fitur Secure Boot yang membantu mencegah malware dan perangkat lunak berbahaya lainnya dari menjalankan saat proses booting.
- Kecepatan Booting: UEFI umumnya lebih cepat dalam proses inisialisasi perangkat keras dan booting dibandingkan BIOS tradisional.
Kesimpulan
BIOS dan UEFI adalah komponen penting dalam proses booting komputer, dengan UEFI menawarkan fitur yang lebih canggih dan modern dibandingkan BIOS. UEFI meningkatkan kecepatan, keamanan, dan kemampuan pengelolaan sistem, menjadikannya pilihan yang lebih baik untuk komputer masa kini.
