Home teknologi Eropa Tuding Algoritma YouTube dan TikTok Sangat Berbahaya

Eropa Tuding Algoritma YouTube dan TikTok Sangat Berbahaya

3 min read
0
0
40
YouTube dan Tiktok. FOTO

PublikSultra, PARIS – Uni Eropa mulai takut terhadap konten berbahaya yang beredar di TikTok, YouTube, dan Snapchat. Eropa meminta platform-platform digital tersebut untuk memberikan informasi tentang desain dan cara kerja algoritma.

Komisi Eropa meminta ketiga platform digital tersebut untuk memberikan informasi rinci tentang sistem rekomendasi konten mereka sesuai dengan Undang-Undang Layanan Digital (Digital Services Act, DSA).

Dalam sebuah pernyataan, komisi tersebut mengatakan bahwa YouTube dan Snapchat harus menjelaskan parameter yang digunakan dalam algoritma rekomendasi mereka, serta potensi risiko yang ditimbulkan oleh algoritma tersebut, seperti mempromosikan konten berbahaya atau informasi palsu.

Baca Juga: ChatGPT Kini Bisa Diajak Ngobrol, Fitur Baru untuk Pengguna Premium

Selain itu, komisi juga ingin mengetahui langkah-langkah apa yang diambil kedua platform untuk mengurangi dampak algoritma mereka terhadap penyebaran ujaran kebencian dan obat-obatan ilegal.

TikTok harus menjelaskan bagaimana perusahaan tersebut menghindari manipulasi konten oleh aktor jahat, serta bagaimana mereka mengurangi risiko terkait pemilihan umum, keragaman media, dan kebebasan berbicara, mengingat beberapa sistem rekomendasi mungkin memperbesar risiko ini.

Menurut aturan DSA, platform digital wajib mengurangi risiko yang dihasilkan oleh sistem tersebut.

Regulator memberi batas waktu kepada Snapchat, TikTok, dan YouTube hingga 15 November untuk memberikan semua informasi yang diminta.

Baca Juga: Jatuh Bangun ChatGPT dari Januari-September 2024, Kamu Wajib Tahu!

Jika ketiga perusahaan gagal merespon pada waktu yang ditentukan, komisi dapat mengeluarkan permintaan resmi dan menjatuhkan denda berkala atas keterlambatan.

Namun, penyelidikan ini masih merupakan langkah awal, dan komisi akan memutuskan apakah akan melanjutkan proses hukum formal setelah menganalisis tanggapan mereka.

DSA mengatur bahwa platform online dengan pengguna bulanan lebih dari 45 juta harus mematuhi persyaratan transparansi yang ketat.

Berdasarkan DSA, Uni Eropa telah memulai tuntutan terhadap beberapa raksasa teknologi yang melanggar aturan, termasuk Facebook dan Instagram di bawah Meta.

Load More Related Articles
Load More By Publik Sultra
Load More In teknologi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Vivo X200 Pro Pecahkan Rekor AnTuTu: Smartphone Pertama dengan Skor di Atas 3 Juta

PublikSultra – Vivo akan segera meluncurkan smartphone flagship terbarunya, seri X20…