Home Artikel Bagaimana Cara DNS Menghubungkan Nama Domain dengan IP Address?

Bagaimana Cara DNS Menghubungkan Nama Domain dengan IP Address?

8 min read
0
0
45

Pendahuluan

DNS (Domain Name System) adalah sistem yang memungkinkan pengguna internet untuk mengakses situs web menggunakan nama domain alih-alih alamat IP numerik yang sulit diingat. Misalnya, Anda dapat mengetik www.example.com di browser Anda, dan DNS akan menerjemahkan nama domain ini menjadi alamat IP yang sesuai, seperti 192.0.2.1, yang digunakan oleh komputer untuk menghubungi server web yang benar.

Artikel ini akan menjelaskan bagaimana DNS menghubungkan nama domain dengan alamat IP, proses di balik resolusi DNS, serta langkah-langkah yang terlibat dalam mengubah permintaan nama domain menjadi alamat IP yang dapat diakses.

Proses Resolusi DNS

1. Permintaan DNS dari Klien

Ketika Anda mengetik nama domain di browser web Anda, browser akan mengirimkan permintaan DNS ke server DNS. Permintaan ini meminta server DNS untuk menemukan alamat IP yang sesuai dengan nama domain tersebut.

  • Langkah: Browser mengirimkan query DNS ke server DNS yang dikonfigurasi di perangkat Anda (biasanya server DNS ISP atau publik seperti Google DNS).

2. Pencarian di Cache DNS

Server DNS pertama-tama akan memeriksa cache lokalnya untuk melihat apakah ia telah menyimpan hasil pencarian sebelumnya untuk nama domain tersebut. Jika alamat IP sudah ada dalam cache, server DNS akan mengembalikannya langsung ke klien.

  • Langkah: Jika hasilnya ditemukan di cache, server DNS mengirimkan alamat IP kembali ke browser, dan proses selesai.

3. Query ke Server DNS Hierarkis

Jika alamat IP tidak ditemukan dalam cache, server DNS akan melakukan query ke server DNS lainnya. Proses ini melibatkan beberapa langkah hierarkis:

  • Root DNS Servers: Server DNS pertama yang dikunjungi adalah root DNS server, yang memberikan informasi tentang server DNS otoritatif untuk domain tingkat atas (TLD) seperti .com, .org, atau .net.
  • TLD DNS Servers: Server DNS TLD memberikan informasi tentang server DNS otoritatif untuk nama domain spesifik yang diminta, seperti example.com.
  • Authoritative DNS Servers: Server DNS otoritatif adalah server yang memiliki informasi akhir mengenai alamat IP untuk nama domain yang diminta. Server ini memberikan jawaban yang tepat untuk query DNS.

4. Pengembalian Hasil ke Klien

Setelah server DNS otoritatif memberikan alamat IP yang benar, server DNS yang mengajukan permintaan akan menyimpan hasil tersebut dalam cache lokalnya dan mengirimkan alamat IP kembali ke browser.

  • Langkah: Server DNS mengirimkan alamat IP ke browser, yang kemudian menggunakan alamat tersebut untuk membuat koneksi ke server web yang sesuai.

Struktur dan Komponen DNS

1. Nama Domain

Nama domain adalah identifikasi yang digunakan untuk mengakses situs web, seperti www.example.com. Nama domain terdiri dari beberapa bagian yang dipisahkan oleh titik, mulai dari domain tingkat atas (TLD) hingga domain utama dan subdomain.

2. Alamat IP

Alamat IP adalah identifikasi numerik yang digunakan oleh perangkat di jaringan untuk saling berkomunikasi. Setiap situs web atau server memiliki alamat IP yang unik, seperti 192.0.2.1 (untuk IPv4) atau 2001:db8::1 (untuk IPv6).

3. Server DNS

Server DNS adalah perangkat atau layanan yang menyimpan dan mengelola data DNS. Ada beberapa jenis server DNS:

  • Recursive DNS Servers: Server yang menerima permintaan dari klien dan melakukan pencarian DNS penuh untuk menemukan alamat IP yang sesuai.
  • Authoritative DNS Servers: Server yang memiliki data DNS otoritatif untuk nama domain tertentu dan memberikan jawaban akhir untuk query DNS.
  • Root DNS Servers: Server yang mengarahkan query DNS ke server DNS TLD yang sesuai.

Proses Cache dan TTL

1. Cache DNS

Cache DNS adalah penyimpanan lokal dari hasil query DNS yang telah diproses sebelumnya. Cache membantu mempercepat proses resolusi DNS dengan mengurangi kebutuhan untuk melakukan query berulang ke server DNS.

  • Langkah: Hasil query DNS disimpan dalam cache baik di server DNS atau di perangkat klien untuk waktu yang ditentukan oleh TTL (Time to Live).

2. TTL (Time to Live)

TTL adalah parameter dalam data DNS yang menentukan berapa lama hasil query DNS harus disimpan dalam cache sebelum harus diperbarui. TTL diatur oleh server DNS otoritatif dan dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan.

  • Pengaturan: TTL yang lebih pendek memungkinkan pembaruan data yang lebih cepat tetapi dapat meningkatkan beban pada server DNS. TTL yang lebih lama mengurangi beban tetapi dapat menyebabkan data yang lebih lama disimpan dalam cache.

Kesimpulan

DNS adalah sistem yang penting untuk menghubungkan nama domain yang mudah diingat dengan alamat IP numerik yang digunakan oleh komputer untuk berkomunikasi di internet. Proses resolusi DNS melibatkan pencarian di cache lokal, query ke server DNS hierarkis, dan pengembalian hasil akhir ke klien. Dengan memahami proses ini, Anda dapat lebih memahami bagaimana akses internet bekerja dan bagaimana data diatur untuk menghubungkan nama domain dengan alamat IP yang sesuai.

Load More Related Articles
Load More By herbi
Load More In Artikel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Peran Router dan Switch dalam Infrastruktur Jaringan Modern

Pendahuluan Dalam infrastruktur jaringan modern, router dan switch adalah komponen kunci y…