Home Artikel Pengenalan Automated Indicator Sharing (AIS): Panduan Dasar

Pengenalan Automated Indicator Sharing (AIS): Panduan Dasar

7 min read
0
0
32

Automated Indicator Sharing (AIS) adalah inisiatif yang memungkinkan pertukaran otomatis indikator ancaman siber (Indicators of Compromise atau IoC) antara berbagai organisasi untuk meningkatkan deteksi dan respons terhadap ancaman. AIS dirancang untuk memfasilitasi kolaborasi dalam komunitas keamanan siber dengan berbagi informasi secara cepat dan aman. Artikel ini akan memberikan panduan dasar tentang AIS, termasuk apa itu AIS, manfaatnya, cara kerjanya, dan langkah-langkah untuk mengimplementasikannya.

Apa Itu Automated Indicator Sharing (AIS)?

Automated Indicator Sharing (AIS) adalah program yang memungkinkan organisasi untuk berbagi indikator ancaman siber secara otomatis dan real-time. AIS dikembangkan oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (DHS) melalui divisi Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA). Program ini bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi dalam komunitas keamanan siber dan mempercepat respons terhadap ancaman.

Manfaat AIS

1. Peningkatan Deteksi Ancaman

Dengan berbagi IoC secara otomatis, organisasi dapat mendeteksi ancaman lebih cepat dan efektif. Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber membantu memperkaya data ancaman yang dimiliki.

2. Respon yang Lebih Cepat

AIS memungkinkan respon yang lebih cepat terhadap ancaman siber. Dengan mendapatkan informasi real-time, organisasi dapat segera mengambil tindakan untuk mengurangi dampak serangan.

3. Kolaborasi yang Lebih Baik

AIS mendorong kolaborasi antara organisasi, baik dari sektor publik maupun swasta. Kolaborasi ini membantu menciptakan komunitas keamanan yang lebih kuat dan terinformasi.

4. Pengurangan False Positives

Dengan berbagi informasi dari berbagai sumber, organisasi dapat memverifikasi IoC dan mengurangi jumlah false positives, sehingga meningkatkan efisiensi operasional.

5. Skalabilitas dan Efisiensi

AIS dirancang untuk mendukung berbagi informasi dalam skala besar. Ini memungkinkan organisasi dari berbagai ukuran untuk berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dari berbagi informasi ancaman.

Cara Kerja AIS

1. Pengumpulan Data

Organisasi mengumpulkan IoC dari berbagai sumber internal, seperti log sistem, perangkat keamanan, dan analisis forensik.

2. Normalisasi dan Enrichmen Data

Data yang dikumpulkan dinormalisasi dan diperkaya untuk memastikan konsistensi dan kelengkapan. Proses ini mencakup mengonversi data ke format standar dan menambahkan konteks tambahan yang relevan.

3. Berbagi Data

Data yang telah diproses kemudian dibagikan melalui platform AIS. Proses berbagi ini dilakukan secara otomatis menggunakan protokol standar, seperti STIX (Structured Threat Information eXpression) dan TAXII (Trusted Automated eXchange of Indicator Information).

4. Penerimaan Data

Organisasi yang berpartisipasi dalam AIS menerima data ancaman yang dibagikan oleh peserta lain. Informasi ini dapat digunakan untuk memperbarui sistem deteksi ancaman, firewall, dan perangkat keamanan lainnya.

5. Analisis dan Tindakan

Organisasi menganalisis IoC yang diterima dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi sistem mereka. Ini bisa mencakup memblokir alamat IP berbahaya, mengkarantina file mencurigakan, atau memperbarui aturan deteksi.

Langkah-Langkah Mengimplementasikan AIS

1. Evaluasi Kebutuhan dan Kesiapan

Organisasi harus mengevaluasi kebutuhan dan kesiapan mereka untuk mengimplementasikan AIS. Ini termasuk menilai infrastruktur teknis, sumber daya manusia, dan kebijakan keamanan.

2. Pilih Platform dan Alat

Memilih platform dan alat yang mendukung AIS, seperti solusi SIEM (Security Information and Event Management) yang kompatibel dengan STIX dan TAXII.

3. Integrasi dengan Sistem yang Ada

Mengintegrasikan AIS dengan sistem keamanan yang ada, seperti firewall, IDS/IPS, dan endpoint protection. Ini memastikan bahwa IoC yang diterima dapat segera digunakan untuk meningkatkan keamanan.

4. Pelatihan dan Pengembangan

Memberikan pelatihan kepada tim keamanan tentang cara menggunakan AIS dan mengelola IoC. Pelatihan ini harus mencakup pemahaman tentang standar STIX dan TAXII serta praktik terbaik dalam berbagi informasi ancaman.

5. Uji Coba dan Penyesuaian

Melakukan uji coba untuk memastikan bahwa AIS berfungsi dengan baik dalam lingkungan organisasi. Ini termasuk menguji alur kerja berbagi informasi, deteksi ancaman, dan respons insiden.

6. Pemantauan dan Evaluasi

Secara teratur memantau dan mengevaluasi efektivitas AIS. Ini membantu dalam mengidentifikasi area perbaikan dan memastikan bahwa program terus memberikan nilai bagi organisasi.

Kesimpulan

Automated Indicator Sharing (AIS) adalah inisiatif yang memberikan banyak manfaat dalam meningkatkan keamanan siber melalui kolaborasi dan berbagi informasi ancaman secara real-time. Dengan mengimplementasikan AIS, organisasi dapat meningkatkan deteksi dan respons terhadap ancaman, mengurangi false positives, dan membangun komunitas keamanan yang lebih kuat. Melalui langkah-langkah yang tepat, organisasi dapat mengintegrasikan AIS ke dalam strategi keamanan mereka dan memaksimalkan manfaat dari program ini.

Load More Related Articles
Load More By solaeman
Load More In Artikel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Kecerdasan Buatan yang Emosional: Memahami dan Merespons Perasaan Manusia

Kecerdasan Buatan (AI) telah mengalami kemajuan pesat dalam beberapa dekade terakhir, meng…