Home Tak Berkategori Teknik dan Taktik yang Digunakan dalam Credential Harvesting

Teknik dan Taktik yang Digunakan dalam Credential Harvesting

8 min read
0
0
56

Teknik dan Taktik yang Digunakan dalam Credential Harvesting

Pendahuluan

Credential harvesting adalah proses pencurian informasi login seperti nama pengguna dan kata sandi untuk mendapatkan akses tidak sah ke akun dan sistem. Mengetahui teknik dan taktik yang digunakan dalam credential harvesting sangat penting untuk melindungi data pribadi dan keamanan siber. Dengan memahami metode yang sering dipakai oleh pelaku, kita bisa lebih siap menghadapi ancaman dan mencegah pencurian informasi.

Artikel ini akan menjelaskan berbagai teknik dan taktik yang digunakan dalam credential harvesting, serta bagaimana mereka dapat mempengaruhi keamanan informasi.

Teknik Credential Harvesting

“Phishing”
Phishing adalah teknik umum dalam credential harvesting yang melibatkan penipuan untuk mendapatkan informasi login. Salah satu bentuk phishing adalah email phishing, di mana pelaku mengirim email yang tampak sah dan meminta penerima untuk memasukkan kredensial login mereka di situs web palsu. Spear phishing adalah bentuk phishing yang lebih terarah, di mana pelaku menargetkan individu atau organisasi tertentu dengan email yang disesuaikan untuk terlihat lebih meyakinkan.

Kedua teknik ini memanfaatkan kepercayaan korban dan sering kali mengandung tautan atau lampiran berbahaya yang dapat membahayakan keamanan data pribadi.

“Social Engineering”
Social engineering melibatkan manipulasi psikologis untuk memperoleh informasi sensitif. Pretexting adalah salah satu teknik di mana pelaku berpura-pura menjadi seseorang yang berwenang atau terpercaya untuk meminta informasi login. Baiting adalah teknik lain di mana pelaku menawarkan sesuatu yang menarik, seperti hadiah atau akses ke konten eksklusif, untuk mendorong korban memberikan kredensial mereka.

Metode social engineering memanfaatkan kelemahan psikologis manusia, membuatnya sangat efektif jika korban tidak waspada.

“Keylogging”
Keylogging adalah teknik yang mencatat setiap ketikan yang dilakukan oleh pengguna pada keyboard untuk mencuri kredensial login. Penggunaan perangkat lunak keylogger, yang dapat diinstal secara diam-diam pada komputer, memungkinkan pelaku mengumpulkan informasi tanpa sepengetahuan korban. Keylogging hardware, seperti perangkat keras yang dipasang di antara keyboard dan komputer, juga dapat digunakan untuk mencatat data yang diketik.

Teknik ini memungkinkan pelaku untuk mengakses kredensial secara langsung dengan memantau aktivitas keyboard korban.

“Man-in-the-Middle (MitM) Attacks”
Man-in-the-Middle (MitM) attacks melibatkan penyusupan dalam komunikasi antara dua pihak untuk mencuri data. Pelaku dapat mengintercept data yang dikirimkan antara pengguna dan situs web dengan teknik seperti spoofing jaringan. Penyusupan jaringan juga dapat dilakukan untuk memanipulasi atau mencuri informasi login selama transmisi data.

Metode ini memanfaatkan celah dalam komunikasi data, memungkinkan pelaku untuk menangkap informasi sensitif yang seharusnya aman.

Taktik Credential Harvesting

“Serangan Melalui Jaringan Sosial”
Pelaku sering kali menggunakan jaringan sosial untuk melakukan credential harvesting dengan memanipulasi profil sosial untuk mendapatkan informasi pribadi. Dengan mengumpulkan data yang tersedia di platform sosial, seperti tempat kerja atau hobi, pelaku dapat merancang serangan yang lebih meyakinkan. Manipulasi profil sosial memungkinkan pelaku untuk membuat penipuan yang lebih percaya diri dan efektif.

Pengumpulan informasi pribadi dari profil sosial juga mempermudah pelaku untuk menargetkan korban secara lebih spesifik.

“Teknik Pencurian Data dari Situs Web”
Phishing situs web adalah teknik di mana pelaku membuat situs web yang terlihat seperti situs asli untuk mencuri data login. Pengguna diarahkan ke situs web palsu dan diminta untuk memasukkan informasi mereka. Pencurian data melalui formulir online adalah metode lain di mana pelaku menggunakan formulir yang tampak sah untuk mengumpulkan informasi login.

Teknik ini sering kali melibatkan pembuatan tiruan situs atau formulir yang sangat mirip dengan aslinya, menjadikannya sulit untuk dibedakan oleh korban.

“Penggunaan Malware”
Malware, seperti trojan dan virus, dapat digunakan untuk mencuri kredensial login. Trojan adalah jenis malware yang menyamar sebagai perangkat lunak yang sah, tetapi sebenarnya mencuri informasi pribadi ketika diinstal. Ransomware yang mencuri kredensial juga bisa digunakan, di mana pelaku mengenkripsi data korban dan meminta tebusan untuk mengembalikan akses.

Malware dapat menyebar melalui email, unduhan, atau perangkat yang terinfeksi, membuatnya menjadi ancaman yang signifikan bagi keamanan data.

Kesimpulan

Credential harvesting melibatkan berbagai teknik dan taktik yang dirancang untuk mencuri informasi login dari korban. Teknik seperti phishing, social engineering, keylogging, dan serangan Man-in-the-Middle, bersama dengan taktik seperti serangan melalui jaringan sosial, pencurian data dari situs web, dan penggunaan malware, menunjukkan betapa kompleks dan canggihnya metode yang digunakan pelaku. Dengan memahami teknik dan taktik ini, kita dapat lebih waspada dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi data pribadi dan keamanan sistem.

Load More Related Articles
Load More By asrudin
Load More In Tak Berkategori

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Mengapa Watering Hole Attacks Menjadi Ancaman Serius dalam Keamanan Siber?

Mengapa Watering Hole Attacks Menjadi Ancaman Serius dalam Keamanan Siber? Pendahuluan Wat…