Home Artikel Teknik-Teknik Umum yang Digunakan dalam Serangan DDoS

Teknik-Teknik Umum yang Digunakan dalam Serangan DDoS

7 min read
0
0
49

Pendahuluan

Serangan Distributed Denial of Service (DDoS) adalah metode yang digunakan untuk menargetkan dan membanjiri sistem atau jaringan dengan lalu lintas yang sangat besar, dengan tujuan untuk mengganggu atau menghentikan layanan yang sah. Berbagai teknik digunakan dalam serangan DDoS, masing-masing dengan pendekatan dan dampak yang berbeda. Artikel ini membahas teknik-teknik umum yang sering digunakan dalam serangan DDoS.

Teknik-Teknik Umum dalam Serangan DDoS

1. Serangan Volume-Based

Deskripsi: Serangan volume-based bertujuan untuk membanjiri bandwidth target dengan mengirimkan jumlah data yang sangat besar. Teknik ini mencakup pengiriman lalu lintas yang sangat tinggi untuk menghabiskan kapasitas bandwidth jaringan.

Contoh Teknik:

  • UDP Flood: Mengirimkan paket UDP yang berlebihan ke port acak pada target, menyebabkan sistem target kehabisan sumber daya untuk menangani lalu lintas.
  • ICMP Flood: Mengirimkan paket ICMP Echo Request (ping) dalam jumlah besar untuk membanjiri jaringan dengan lalu lintas ICMP.

Dampak:

  • Penurunan Kinerja: Mengurangi kecepatan akses dan ketersediaan layanan bagi pengguna.
  • Kehilangan Bandwidth: Membatasi kemampuan sistem untuk menangani lalu lintas yang sah.

2. Serangan Protocol-Based

Deskripsi: Serangan protocol-based memanfaatkan kerentanan dalam protokol jaringan untuk mengganggu sistem target. Teknik ini sering kali menargetkan bagian protokol yang mengelola koneksi dan komunikasi.

Contoh Teknik:

  • SYN Flood: Mengirimkan permintaan TCP SYN yang tidak lengkap untuk membuka sambungan, sehingga menghabiskan sumber daya pada server target dengan setengah koneksi yang tidak selesai.
  • Ping of Death: Mengirimkan paket ping yang terlalu besar, melebihi batas ukuran yang diterima oleh sistem target, sehingga menyebabkan sistem kehabisan memori atau crash.

Dampak:

  • Gangguan Jaringan: Mengakibatkan penurunan kualitas layanan dan ketidakstabilan jaringan.
  • Kehilangan Konektivitas: Mencegah koneksi yang sah dengan menghabiskan sumber daya protokol.

3. Serangan Application Layer

Deskripsi: Serangan application layer menargetkan lapisan aplikasi dari sistem target dengan mengirimkan permintaan yang tampaknya sah tetapi bertujuan untuk menyebabkan kelebihan beban pada server aplikasi. Teknik ini sering kali sulit dideteksi karena permintaan yang dikirimkan menyerupai lalu lintas normal.

Contoh Teknik:

  • HTTP Flood: Mengirimkan permintaan HTTP yang sangat besar untuk membanjiri server web dan menyebabkan kelebihan beban pada aplikasi web.
  • Slowloris: Mengirimkan permintaan HTTP dengan lambat dan tidak lengkap, menjaga sambungan terbuka untuk menghabiskan sumber daya server dan mencegah koneksi baru.

Dampak:

  • Kelebihan Beban Aplikasi: Mengakibatkan aplikasi web tidak dapat melayani permintaan pengguna yang sah.
  • Gangguan Fungsionalitas: Mengurangi ketersediaan fitur aplikasi dan menyebabkan downtime.

4. Serangan DNS Amplification

Deskripsi: Serangan DNS amplification memanfaatkan kerentanan dalam server DNS untuk memperbesar volume serangan. Teknik ini melibatkan mengirimkan permintaan DNS ke server yang dapat memberikan tanggapan jauh lebih besar daripada permintaan yang diterima.

Cara Kerja:

  • Pemanfaatan Server DNS Terbuka: Penyerang mengirimkan permintaan DNS palsu ke server DNS terbuka dengan alamat IP target, yang kemudian membalas dengan respons yang jauh lebih besar, membanjiri target dengan data yang berlebihan.

Dampak:

  • Banjir Lalu Lintas: Mengakibatkan server target kewalahan dengan volume tanggapan DNS yang sangat besar.
  • Gangguan Layanan: Menyebabkan penurunan kinerja dan aksesibilitas layanan target.

5. Serangan NTP Amplification

Deskripsi: Serangan NTP amplification mirip dengan serangan DNS amplification, tetapi memanfaatkan server Network Time Protocol (NTP). Teknik ini mengirimkan permintaan NTP yang dapat menghasilkan tanggapan yang jauh lebih besar.

Cara Kerja:

  • Pemanfaatan Server NTP: Penyerang mengirimkan permintaan NTP dengan parameter khusus ke server NTP, yang kemudian mengirimkan tanggapan besar ke alamat IP target.

Dampak:

  • Banjir Lalu Lintas: Mengakibatkan target dibanjiri dengan volume tanggapan NTP yang sangat besar.
  • Gangguan Jaringan: Mengurangi kecepatan dan ketersediaan jaringan target.

Kesimpulan

Serangan DDoS menggunakan berbagai teknik untuk membanjiri dan mengganggu sistem atau jaringan target. Teknik-teknik seperti serangan volume-based, protocol-based, application layer, DNS amplification, dan NTP amplification masing-masing memiliki metode dan dampak yang berbeda. Memahami teknik-teknik ini adalah langkah pertama dalam merencanakan strategi mitigasi yang efektif untuk melindungi sistem dan layanan dari ancaman DDoS.

Load More Related Articles
Load More By ramlah
Load More In Artikel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Panduan Cyber Security untuk Pengguna Internet Rumahan

Pendahuluan Dengan semakin banyaknya aktivitas yang dilakukan secara online, seperti belan…