Dunia digital terus berkembang. Bisnis makin banyak memakai teknologi cloud, kerja jarak jauh jadi hal biasa, dan data kini tersimpan di banyak tempat. Tapi, di sisi lain, serangan siber juga makin pintar dan berbahaya.

Dalam situasi seperti ini, pendekatan keamanan tradisional sudah tidak cukup. Banyak ahli kini percaya bahwa Zero Trust bukan lagi pilihan, tapi akan menjadi standar keamanan wajib di masa depan.

 Apa Itu Zero Trust?

Zero Trust adalah pendekatan keamanan dengan prinsip dasar:

“Jangan percaya siapa pun. Selalu verifikasi.”

Artinya, setiap pengguna, perangkat, atau aplikasi tidak langsung diberi akses, walaupun berasal dari dalam organisasi. Semuanya harus dicek dan hanya diberi akses sesuai kebutuhan.

 Kenapa Model Keamanan Lama Tidak Lagi Relevan?

Sistem lama biasanya mempercayai siapa pun yang sudah masuk ke dalam jaringan. Tapi sekarang:

  • Karyawan bisa bekerja dari mana saja

  • Data tersimpan di cloud, bukan hanya di server kantor

  • Akun karyawan bisa diretas dari luar

  • Serangan bisa datang dari dalam maupun luar

Jadi, pendekatan lama yang hanya menjaga “pintu masuk” sudah tidak cukup.

 Kenapa Zero Trust Akan Jadi Standar Wajib?

1. Cloud dan Remote Work Sudah Umum

Akses dari luar kantor tidak bisa dihindari. Zero Trust bisa mengamankan semua akses, dari mana pun dan kapan pun.

2. Ancaman Siber Semakin Kompleks

Hacker kini bisa menyamar sebagai pengguna internal. Zero Trust memeriksa semua aktivitas, bukan hanya dari luar.

 3. Regulasi dan Kepatuhan Semakin Ketat

Banyak negara dan industri mewajibkan kontrol akses dan perlindungan data yang ketat, seperti GDPR dan UU Perlindungan Data Pribadi.

 4. Teknologi Pendukung Semakin Siap

Tools seperti MFA, IAM, dan SIEM sekarang tersedia dan lebih mudah digunakan.

 Bagaimana Dunia Mengarah ke Zero Trust?

  • Pemerintah Amerika Serikat mewajibkan semua lembaga federal menerapkan Zero Trust.

  • Perusahaan besar seperti Google, Microsoft, dan IBM sudah lebih dulu menjalankannya.

  • Banyak startup dan UKM juga mulai mengikuti karena sistemnya fleksibel dan bisa disesuaikan.

 Apa yang Bisa Dilakukan Bisnis Sekarang?

Meski Zero Trust belum wajib secara hukum, lebih baik memulai sekarang.
Langkah awal yang bisa dilakukan:

  1. Gunakan autentikasi multi-faktor (MFA)

  2. Batasi akses pengguna sesuai tugas (least privilege access)

  3. Pantau aktivitas sistem secara rutin

  4. Kelola identitas pengguna dengan sistem IAM

  5. Edukasi seluruh tim tentang keamanan digital

Kesimpulan

Zero Trust bukan tren sementara.
Melihat perkembangan teknologi dan ancaman yang terus berubah, Zero Trust akan menjadi standar keamanan utama di masa depan.

Semakin cepat sebuah bisnis memulai langkah ini, semakin siap mereka menghadapi ancaman yang datang. Jadi, apakah Zero Trust akan menjadi standar keamanan wajib?
Jawabannya: Sangat mungkin. Bahkan, sebagian besar sudah menganggapnya sebagai keharusan.