Home Berita Vaksinasi Buat Anak Segera Dimulai, Ini Gejala yang Ditimbulkan

Vaksinasi Buat Anak Segera Dimulai, Ini Gejala yang Ditimbulkan

4 min read
0
0
275
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada lansia di Istora Senayan, Jakarta, Senin (8/3/2021). Kementerian BUMN menggelar Sentra Vaksinasi Bersama Covid-19 bagi lansia untuk mendorong percepatan program vaksinasi nasional demi mencapai target satu juta vaksin per bulan. – Antara

JAKARTA, PUBLIKSULTRA.ID – Program vaksinasi Covid-19 buat anak usia 6 – 11 tahun akan segera dilakukan Desember ini menggunakan vaksin Sinovac dengan target 26,5 juta anak di Indonesia.

Ada beberapa indikasi gejala Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) setelah anak divaksin. Indikasi gejala tersebut seperti nyeri pada lengan bekas suntikan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, menggigil, mual atau muntah, rasa lelah, demam dengan suhu di atas 37,8 derajat celsius, maupun gejala mirip flu dan menggigil selama 1 – 2 hari

Karena itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiki Adisasmito meminta para orang tua tidak panik bila muncul indikasi gejala KIPI setelah anak disuntik vaksin Covid-19.

“Kami meminta masyarakat untuk tidak panik. Orang tua bisa melakukan upaya penanganan dini,” jelas Wiku dalam keterangan pers, Selasa (14/12/2022) yang yang dikutip dalam laman Satgas Covid-19.

Dia menyebutkan, langkah penanganan dini yang harus dilakukan adalah membuat anak cukup beristirahat dan minum obat penurun panas jika diperlukan, mengkonsumsi air putih yang cukup dan jika terdapat rasa nyeri di tempat bekas suntikan, usahakan tetap gerakan dan gunakan lengan anak.

“Apabila perlu, kompres bagian yang nyeri dengan kain bersih yang dibasahi dengan air dingin setelah melakukan penanganan dini,” lanjutnya.

Setelah melakukan penanganan dini, orang tua agar segera melaporkan temuan KIPI yang dialami anak ke Puskesmas atau ke sentral vaksinasi. Hal ini akan menjadi input evaluasi pelaksanaan vaksinasi kedepannya serta penanganan lebih lanjut.

Bukan Syarat Mutlak

Wiku Adisasmito menegaskan, vaksinasi bagi anak usia 6 – 11 tahun bukan syarat mutlak mengikuti
Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Karenanya meskipun anak-anak belum divaksin, tetap bisa mengikuti PTM di sekolah.

“Harap menjadi catatan bahwa vaksinasi COVID-19 pada anak tidak menjadi prasyarat dari pembelajaran tatap muka,” tegas Wiku.

Bagi anak-anak yang akan menjadi peserta vaksinasi, dalam pelaksanaannya, peserta vaksinasi diwajibkan untuk membawa Kartu Keluarga atau dokumen yang mencantumkan Nomer Induk Kependudukan (NIK) anak. Kegiatan vaksinasi ini akan diintegrasikan dengan kegiatan imunisasi rutin. (*)

Sumber: harianhaluan.com

Load More Related Articles
Load More By Publik Sultra
Load More In Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Perbandingan Metode Waterfall dan Agile dalam Manajemen Proyek

Pendahuluan Dalam dunia manajemen proyek, dua pendekatan yang umum digunakan adalah metode…