Home Berita Tutup 2 Toko, Starbucks Disebut Gunakan Bahan Kedaluwarsa

Tutup 2 Toko, Starbucks Disebut Gunakan Bahan Kedaluwarsa

4 min read
0
0
230

 

Ilustrasi starbucks

JAKARTA, PUBLIKSULTRA.ID – Starbucks menutup dua gerai di Cina setelah sebuah surat kabar Bejing News melaporkan bahwa jaringan kafe Amerika Serikat itu menggunakan bahan kadaluarsa untuk membuat minuman sehingga melanggar aturan keamanan makanan.

Surat kabar yang didukung pemerintah itu, menyebutkan bahwa laporan investigasi tersebut dilakukan di dua toko di kota Wuxi, Cina timur.

“Kami menanggapi apa yang dilaporkan media lokal dengan sangat serius, dan segera menutup dua toko yang bersangkutan untuk melakukan penyelidikan menyeluruh,” kata juru bicara Starbucks seperti dikutip Reuters, Senin, 13 Desember 2021.

“Sejak memasuki pasar Cina daratan 22 tahun lalu, kami berkomitmen untuk menerapkan standar keamanan pangan yang ketat dan mengadopsi kebijakan ‘tanpa toleransi’ terhadap masalah keamanan pangan. Kami menyambut baik pengawasan berkelanjutan dari anggota media dan publik.”

Perusahaan tidak mengomentari secara spesifik laporan tersebut. Surat kabar itu mengatakan bahwa otoritas lokal Wuxi sedang menyelidiki toko-toko tersebut.

Insiden itu menjadi trending topik di situs media sosial Weibo yang mirip Twitter di Cina setelah laporan itu dipublikasikan.

Konsumen dan media Cina menjadi lebih agresif dalam melindungi hak-hak pelanggan dan memantau perilaku merek-merek besar, terutama dari luar negeri.

Beberapa target, seperti merek pakaian musim dingin Kanada Canada Goose yang mengajukan keluhan atas kebijakan pengembalian uangnya, telah menjadi sasaran teguran pemerintah, sementara merek Cina seperti rantai teh susu Nayuki juga menarik perhatian publik.

Cina adalah pasar terbesar untuk Starbucks di luar Amerika Serikat dengan 5.360 toko pada 3 Oktober, berdasarkan laporan pendapatan terbaru perusahaan.

Laporan Beijing News mengatakan salah satu toko Starbucks menggunakan cairan matcha kadaluarsa untuk membuat latte, sementara yang lain menjual kue kering yang seharusnya dibuang.

Pada Senin sore, topik tanggapan Starbucks terhadap laporan Beijing News telah menerima lebih dari 50 juta tampilan di Weibo. Para komentator mengungkapkan kekecewaan dan kekhawatiran atas masalah yang lebih luas.

“Jika Starbucks seperti ini, toko-toko lain benar-benar mengkhawatirkan saya,” kata salah satu pengguna Weibo bernama Revario. “Mereka perlu pengawasan karena itu adalah merek asing.”(*)

sumber : tempo.co

Load More Related Articles
Load More By Publik Sultra
Load More In Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Buktikan Keseriusan Maju Pilwali Kendari, Yudhianto Mahardika Ambil Formulir Pendaftaran di Partai Perindo

KENDARI, PUBLIKSULTRA.JD- Yudhianto Mahardika menjadi salah satu kandidat Bakal Calon (Bac…