publiksultra.id – Kritikan keras terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) datang dari PKS. Kritikan tersebut karena Jokowi yang tak segera melakukan reshuffle kebinet usai DPR menyetujui penggabungan Kemendikbud-Ristek dan pembentukan Kementerian Investasi. PKS menganggap Jokowi buang-buang waktu.
“Pertama jeda waktu antara pengumuman dua Kementerian Kemendikbud-Ristek dan Kementerian Investasi yang berlarut-larut kian meruntuhkan semangat kerja dua lembaga yang mengurus dua pekerjaan ini,” kata Mardani Ali Sera, Jumat (23/4/2021), dikutip dari detikcom.
Baca Juga : Jabatan Presiden 3 Periode, Politikus Gerindra: Saya Ingin ‘Nampar’ Pak Jokowi
Dia menganggap Jokowi membuat suasana menjadi tidak pasti. Menurutnya, kinerja pemerintahan bakal menurun jika sosok menteri di dua Kementerian itu tak segera diumumkan.
“Ini pembuangan waktu dan modal kerja yang sia-sia. Kian ditunda, Presiden kian memperpanjang ketidakpastian dan kian menurunkan kinerja,” ujar Mardani.
Baca Juga : 117 WN India Masuk ke RI Disebut Punya Izin Tinggal
Mardani kemudian menyinggung jargon ‘kerja,kerja,kerja’. Menurutnya, lambatnya pengisian pos kementerian bertentangan dengan jargon itu.
“Sesuatu yang bertentangan dengan niat awal Presiden yang ingin kerja, kerja dan kerja,” ujarnya.
Baca Juga : Berkolusi dengan Penyidik KPK, Jamiluddin Ritonga: Azis Syamsuddin Telah Permalukan DPR
Dia menyebut hal ini menunjukkan kelemahan Jokowi sebagai pemimpin. Mardani mengatakan pemimpin seharusnya sigap sehingga bisa melompat sesuai dengan apa yang direncanakan.
“Kedua, ini menunjukkan kelemahan leadership Presiden. Kita perlu pemimpin yang sigap, lugas dan ‘melompat’. Kan Presiden juga yang ingin ‘melompat’ serta ‘meroket’,” ujar Mardani. (*)
Baca Juga : Pentagon Kirim Pesawat Militer AS ke RI
Editor : Rahma Nurjana | Sumber : detik.com