Pendahuluan

Multi-Factor Authentication (MFA) kini menjadi elemen penting dalam strategi keamanan siber. Namun, cara penerapannya bisa sangat berbeda tergantung pada skala dan struktur organisasi.
Artikel ini membandingkan bagaimana startup dan korporasi besar mengimplementasikan MFA: tantangan yang mereka hadapi, solusi yang dipilih, serta efektivitasnya di lapangan.

Perbandingan Umum: Startup vs Korporasi

Aspek Startup Korporasi Besar
Jumlah pengguna Sedikit (5–100) Banyak (ratusan hingga ribuan)
Infrastruktur TI Fleksibel & cloud-based Kompleks & terstruktur
Budget keamanan Terbatas Lebih besar
Pengambilan keputusan Cepat Bertahap, melalui prosedur
Risiko utama Serangan oportunis Target serangan skala besar

Studi Kasus 1: Startup Teknologi – “Finovate ID”

Profil:
Startup fintech dengan 25 karyawan yang seluruhnya bekerja hybrid menggunakan SaaS (Google Workspace, Slack, Notion, dan GitHub).

Tantangan:

  • Banyak karyawan pakai perangkat pribadi (BYOD)

  • Belum ada sistem manajemen akses sentral

Solusi MFA:

  • Mengaktifkan Google 2-Step Verification dengan Authenticator App

  • Gunakan SSO (Single Sign-On) lewat Okta untuk akses semua layanan cloud

  • Edukasi penggunaan backup codes dan autentikator berbasis perangkat

Hasil:
✅ Tidak ada insiden keamanan sejak penerapan MFA
✅ Karyawan tetap nyaman meski bekerja dari berbagai tempat

Studi Kasus 2: Korporasi Telekomunikasi – “TelkaNet”

Profil:
Perusahaan nasional dengan >5.000 pegawai, infrastruktur internal dan cloud, serta sistem warisan (legacy systems).

Tantangan:

  • Sistem lama belum mendukung MFA modern

  • Butuh pelatihan karyawan skala besar

  • Proses approval kebijakan yang panjang

Solusi MFA:

  • MFA berbasis token hardware untuk akses sistem internal

  • Push notification via Microsoft Authenticator untuk email dan sistem cloud

  • Integrasi dengan Active Directory & VPN untuk autentikasi seluruh jaringan

Hasil:
✅ Keamanan meningkat drastis, terutama dari serangan phishing
✅ Tantangan terbesar adalah pada fase transisi dan pelatihan massal

Analisis

Startup

  • ✅ Cepat beradaptasi, teknologi cloud-ready

  • ❌ Rentan jika MFA tidak diaktifkan sejak awal

Korporasi

  • ✅ Sistem lebih lengkap dan standar keamanan tinggi

  • ❌ Perlu waktu dan sumber daya besar untuk implementasi menyeluruh

Kesimpulan

MFA dapat diterapkan di semua skala organisasi, asal disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan.
Startup perlu mengutamakan kemudahan dan kecepatan implementasi, sementara korporasi harus menekankan pada standarisasi dan integrasi sistem lama.

Yang terpenting, baik startup maupun perusahaan besar harus memandang MFA bukan sebagai fitur tambahan, tapi sebagai fondasi utama keamanan akses digital.

Penulis: Andi Waldiyunso

NIM: 23156201003

Jurusan: Sistem Komputer, STMIK Catur Sakti Kendari