Profil Organisasi
-
Nama (disamarkan): PT Fintek Digital
-
Industri: Layanan Keuangan
-
Ukuran: 800+ karyawan, cabang di 4 kota
-
Infrastruktur: Data center lokal + cloud (hybrid)
-
Masalah utama: Keamanan jaringan berbasis perimeter yang sudah usang dan rentan
Latar Belakang Masalah
Sebelum migrasi:
-
PT Fintek menggunakan firewall perimeter tradisional untuk mengontrol akses jaringan.
-
Semua pengguna internal dianggap “aman”.
-
Akses VPN dibuka luas untuk karyawan remote.
-
Tidak ada segmentasi atau kontrol berbasis peran.
Insiden:
Tahun sebelumnya, terjadi kebocoran data akibat penggunaan kredensial staf oleh pihak luar. Akses VPN yang terlalu terbuka memungkinkan penyerang menyusup ke sistem keuangan perusahaan.
Tujuan Migrasi
-
Mengurangi risiko serangan siber internal dan eksternal
-
Memberikan kontrol akses yang lebih ketat dan dinamis
-
Meningkatkan visibilitas aktivitas pengguna dan perangkat
-
Meningkatkan kepatuhan terhadap ISO 27001 & OJK
Tahapan Migrasi ke Zero Trust
🔹 1. Audit dan Identifikasi Aset
-
Menentukan aset kritis: data keuangan, data nasabah, sistem email, HR, cloud storage.
-
Mengidentifikasi semua user, perangkat, dan aplikasi yang terhubung.
🔹 2. Implementasi Identity & Access Management (IAM)
-
MFA diterapkan secara menyeluruh (termasuk mobile & desktop).
-
Akses dikendalikan berdasarkan peran (Role-Based Access Control).
-
Single Sign-On (SSO) diaktifkan untuk mengurangi login berulang.
🔹 3. Segmentasi Jaringan (Micro-Segmentation)
-
Infrastruktur dibagi menjadi beberapa zona:
-
Zona keuangan
-
Zona layanan pelanggan
-
Zona pengembangan
-
Zona manajemen
-
-
Akses antar zona dilarang secara default, dan hanya dibuka berdasarkan kebutuhan.
🔹 4. Zero Trust Network Access (ZTNA)
-
VPN dihapus dan diganti dengan ZTNA berbasis identitas.
-
Pengguna hanya dapat mengakses aplikasi tertentu, bukan keseluruhan jaringan.
🔹 5. Monitoring & Logging Terpusat
-
Semua aktivitas pengguna direkam dan dipantau melalui SIEM (Security Information and Event Management).
-
Deteksi dini terhadap anomali (akses di luar jam kerja, login dari IP asing).
🔹 6. Kebijakan & Pelatihan
-
Kebijakan keamanan diperbarui berdasarkan prinsip Zero Trust.
-
Karyawan dilatih untuk memahami peran keamanan dan perubahan alur kerja.
Hasil & Manfaat
Keamanan Meningkat
-
Tidak ada pelanggaran besar dalam 12 bulan terakhir.
-
Percobaan login mencurigakan langsung diblokir oleh sistem.
Visibilitas Lebih Baik
-
Tim TI bisa melihat siapa mengakses apa, dari mana, kapan, dan bagaimana.
Fleksibilitas Tanpa Mengorbankan Keamanan
-
Karyawan remote tetap bisa bekerja lancar dengan sistem ZTNA.
-
Pengalaman login lebih cepat dengan SSO dan kebijakan adaptif.
-
Persiapan audit ISO 27001 dan pemenuhan regulasi OJK menjadi lebih mudah.
Tantangan Selama Migrasi
-
Integrasi sistem lama (legacy) dengan arsitektur Zero Trust memakan waktu.
-
Perubahan budaya organisasi: beberapa karyawan menolak sistem login baru (MFA).
-
Biaya awal untuk pembaruan infrastruktur dan pelatihan.
Namun semua tantangan berhasil diatasi dengan:
-
Pendekatan bertahap
-
Dukungan penuh dari manajemen puncak
-
Edukasi internal yang intensif
Kesimpulan
Migrasi dari perimeter security ke Zero Trust bukan hanya upgrade teknologi, tetapi transformasi strategi keamanan.
PT Fintek berhasil membangun lingkungan TI yang:
-
Lebih aman
-
Lebih transparan
-
Lebih siap menghadapi ancaman modern
Zero Trust bukan akhir dari perjalanan keamanan — tapi fondasi baru yang jauh lebih kuat.
Penulis : Alfira Melani Putri
Nim : 23156201006
Jurusan : Sistem Komputer STMIK Catur Sakti Kendari