I. Pendahuluan

Banyak orang menganggap serangan siber hanya terjadi lewat virus atau program berbahaya. Padahal, ada teknik lain yang lebih halus dan sering tak disadari: social engineering. Ini adalah serangan yang memanfaatkan kelengahan, rasa percaya, atau emosi korban untuk mendapatkan informasi penting.


II. Apa Itu Social Engineering?

Social engineering adalah metode manipulasi psikologis untuk membujuk seseorang agar memberikan informasi sensitif seperti password, nomor OTP, atau data pribadi lainnya. Teknik ini lebih mengandalkan interaksi manusia dibandingkan teknologi.


III. Jenis-Jenis Social Engineering

  1. Phishing: Mengirim email atau pesan palsu untuk mengelabui korban.

  2. Pretexting: Pelaku berpura-pura menjadi orang penting untuk meminta informasi.

  3. Baiting: Menawarkan sesuatu yang menarik (misalnya flashdisk gratis) tapi ternyata berisi malware.

  4. Tailgating: Masuk ke area terbatas dengan cara mengikuti orang lain tanpa izin.

  5. Vishing: Melakukan penipuan lewat panggilan telepon.


IV. Contoh Kasus Social Engineering

Seorang pelaku mengaku sebagai petugas bank dan menelpon korban, lalu meminta OTP dengan alasan ada transaksi mencurigakan. Karena panik, korban memberikan OTP dan akhirnya uang di rekeningnya raib.


V. Mengapa Social Engineering Efektif?

  • Memanfaatkan emosi korban, seperti panik atau percaya.

  • Sangat meyakinkan, karena pelaku bisa menyamar sebagai orang terpercaya.

  • Tidak perlu keahlian teknis tinggi, cukup cerdik dan pandai bicara.


VI. Cara Menghindari Social Engineering

  • Jangan berikan informasi pribadi ke orang tak dikenal, bahkan jika terlihat meyakinkan.

  • Waspadai panggilan atau pesan yang mendesak atau penuh tekanan.

  • Verifikasi langsung ke pihak resmi jika ragu.

  • Jangan klik link atau unduh file dari sumber yang tidak terpercaya.


VII. Kesimpulan

Social engineering adalah bentuk serangan yang sangat berbahaya karena memanfaatkan sisi psikologis manusia. Kesadaran dan kehati-hatian dalam berinteraksi di dunia digital menjadi kunci utama untuk melindungi diri dari tipu daya ini.


Penulis: Asdwipa Septiade Giling
NIM: 23156201008
Jurusan: Sistem Komputer, STIMIK Catur Sakti Kendar