JAKARTA, HARIANHALUAN.COM – Politikus Partai Gelora Fahri Hamzah terlibat aksi saling ‘serang’ di media sosial dengan Analis Kebijakan Publik, Said Didu.
Keduanya terlibat aksi saling serang karena polemik yang terjadi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca Juga: Pakar Sebut Ketua KPK Firli Sering Terlibat Polemik daripada Prestasi
Sebelumnya, sosok Fahri Hamzah memang kerap membela aksi pimpinan KPK yang memberhentikan sejumlah pegawai melalui Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Sebaliknya, Said Didu justru berada di kubu para pegawai KPK yang tidak lolos TWK, dan mengkritik tes alih status pegawai lembaga antikorupsi tersebut.
Baca Juga: Soroti Sikap KPK Tolak Ombudsman Soal TWK, Eks Pimpinan: Patuhi Saja, Jangan Dibantah!
Jika biasanya mereka hanya menyampaikan pendapat secara personal di akun media sosial masing-masing, kali ini keduanya justru terlibat aksi saling ‘serang’.
Hal itu berawal dari keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak permohonan uji materi UU KPK soal alih status pegawai menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Melihat hal itu, Fahri Hamzah pun mengatakan kepada Said Didu bahwa KPK saat ini harus melihat ke depan.
“Bang @msaid_didu yrh, @KPK_RI harus melihat ke depan,” ucapnya, dikutip Pikiran-Rkayat.com dengan judul Gara-Gara KPK, Said Didu dan Fahri Hamzah Saling ‘Serang’ di Twitter, Rabu (1/9/2021).
Fahri Hamzah pun mengingatkan bahwa generasi baru KPK telah lahir, dan jangan hanya menggerutu soal polemik yang terjadi.
Dia juga mengajak Said Didu untuk mendoakan arah baru pemberantasan Korupsi di Indonesia, setelah alih status pegawai KPK.
“Generasi baru telah lahir. Harus melihat gambar besar. Jangan terus menggerutu, tapi doakan arah baru pemberantasan korupsi kita. Merdeka!” tutur Fahri Hamzah.
Seakan tak mau kalah, Said Didu pun membalas kicauan Fahri Hamzah tersebut melalui sebuah unggahan.
Dalam unggahannya, dia menegaskan akan terus ‘menggerutu’ kepada pihak mana pun yang ingin melemahkan KPK.
“Pak @Fahrihamzah yth, saya akan terus menggerutu kepada pihak mana pun yang ingin melemahkan lembaga pemberantasan korupsi, karena korupsi adalah perusak bangsa. Dan makin-makin nyata saat oligarki kekuasaan sedang terjadi,” tutur Said Didu.
Dia juga mendoakan Fahri Hamzah agar tetap memiliki jiwa perjuangan untuk perbaikan, termasuk dalam hal pemberantasan korupsi di Indonesia.
“Semoga Bung masih tetap miliki jiwa perjuangan untuk perbaikan.” kata Said Didu. (*)
Sumber: Pikiran Rakyat
