I. Pendahuluan
Di era digital, data menjadi aset paling berharga. Namun, ada ancaman siber yang bisa menyandera data tersebut dan meminta tebusan untuk mengembalikannya. Ancaman itu dikenal sebagai ransomware. Serangan ini sudah merugikan banyak perusahaan dan individu di seluruh dunia.
II. Apa Itu Ransomware?
Ransomware adalah jenis malware yang mengenkripsi (mengunci) file atau sistem komputer korban, lalu meminta tebusan (biasanya dalam bentuk mata uang kripto) agar akses ke data tersebut dikembalikan. Tanpa membayar, korban tidak bisa membuka datanya sendiri.
III. Bagaimana Ransomware Menyerang?
-
Melalui lampiran email palsu yang berisi malware.
-
Lewat tautan berbahaya di situs web tidak aman.
-
Mengunduh aplikasi dari sumber tidak resmi.
-
Melalui koneksi jaringan yang tidak aman di organisasi.
IV. Dampak Ransomware bagi Korban
-
Kehilangan data penting secara permanen.
-
Harus membayar tebusan yang tidak menjamin data akan kembali.
-
Gangguan pada operasional, terutama bagi perusahaan dan instansi layanan publik.
-
Kerugian finansial dan reputasi.
V. Contoh Kasus Nyata Ransomware
Salah satu kasus terkenal adalah serangan WannaCry pada tahun 2017 yang menyerang rumah sakit, perusahaan, hingga lembaga pemerintah di berbagai negara. Ribuan sistem lumpuh dan data penting tidak bisa diakses.
VI. Cara Mencegah Serangan Ransomware
-
Backup data secara rutin di tempat yang aman.
-
Jangan membuka email mencurigakan atau klik link asing.
-
Gunakan antivirus dan firewall yang selalu diperbarui.
-
Perbarui sistem operasi dan perangkat lunak secara berkala.
-
Gunakan sistem keamanan berlapis, termasuk autentikasi dua faktor.
VII. Kesimpulan
Ransomware adalah bentuk kejahatan digital yang memanfaatkan ketergantungan kita pada data. Pencegahan jauh lebih baik daripada menyesal di kemudian hari. Lindungi data Anda dengan kesadaran keamanan siber yang kuat dan tindakan pencegahan yang tepat.
Penulis: Asdwipa Septiade Giling
NIM: 23156201008
Jurusan: Sistem Komputer, STIMIK Catur Sakti Kendar
