Home Berita PTM Paling Ditunggu Siswa karena Bosan Daring

PTM Paling Ditunggu Siswa karena Bosan Daring

7 min read
0
0
197
sekolah

publiksultra.id jakarta-Sebanyak dua sekolah di kabupaten Kulonprogo resmi menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) secara perdana pada Senin (19/4/2021). Dua sekolah tersebut adalah SMKN 2 Pengasih dan SMAN 1 Sentolo. Kegiatan PTM ternyata paling ditunggu para siswa karena mereka rata-rata sudah bosan dengan daring.

Kepala SMKN 2 Pengasih Sumarno mengatakan dalam pelaksanaan PTM perdana yang dilaksanakan oleh SMKN 2 Pengasih, sistem sif diberlakukan kepada ratusan siswa yang mengikuti kegiatan PTM.

“Keseluruhan siswa baik kelas X dan XI yang mengikuti PTM itu akan dibagi ke dalam dua sif. Sif pertama dimulai pukul 07.00 WIB dan sif kedua pukul 12.20 WIB. Siswa kelas X menjalani pembelajaran teori. Sementara siswa kelas XI dipersiapkan untuk praktek kerja industri,” kata Sumarno pada Senin (19/4/2021).

Adapun, sebanyak 600 siswa yang mengikuti kegiatan PTM di SMKN 2 Pengasih. Dari 600 siswa, sif pertama diikuti oleh 300 siswa. Sedangkan, sif kedua juga diikuti 600 siswa.

Lebih lanjut, protokol pencegahan penularan Covid-19 diberlakukan secara ketat saat pelaksanaan PTM perdana di SMKN 2 Pengasih. Terlebih, SMKN 2 Pengasih sudah didapuk menjadi sekolah percontohan uji coba PTM di Kulonprogo selain SMAN 1 Sentolo.

“Kegiatan belajar mengajar [KBM] yang berjalan dipastikan aman bagi siswa dan tenaga pendidiknya. Mulai dari alur siswa masuk, pengecekan kesehatan oleh tim skrining, pengkondisian ruang kelas dan ketersediaan sarana prasarana [sarpras] lainnya sudah kami lakukan dengan standar protokol Covid-19,” terang Sumarno.

Hari pertama pelaksanaan PTM di SMKN 2 Pengasih bukan tanpa kendala. Masih ditemukan sejumlah siswa yang bingung saat hendak masuk ke kelasnya masing-masing. Personel yang bertugas untuk mengarahkan siswa juga diharapkan untuk bekerja dengan lebih sigap.

Salah satu siswa kelas X Jurusan Tehnik Komputer dan Jaringan (TKJ), SMKN 2 Pengasih, Aziz Mustofa, mengatakan hari pertama PTM merupakan hari yang sudah ia tunggu-tunggu sejak pandemi Covid-19 melanda. Terlebih, ia juga sudah mulai jenuh mengikuti pembelajaran secara daring.

“PTM lebih enak dibandingkan pembelajaran secara daring. Saya juga tidak khawatir mengikuti uji coba PTM ini asalkan penerapan protokol pencegahan penularan Covid-19 tetap dijalankan dengan ketat,” kata Aziz.

BACA JUGA : Sering Sembelit? Bisa Jadi Diabetes Tipe 2

Kepala SMAN 1 Sentolo, Didik Asmiarto, mengatakan pelaksanaan PTM hanya dihadiri sebanyak 18 persen dari total jumlah siswa yang ada di SMAN 1 Sentolo. Dari 176 siswa di kelas X, 50 di antaranya hadir di sekolah.

“Satu kelas kan ada 36 siswa. Jadi yang hadir PTM 50 persennya atau 18 siswa. Jumlah keseluruhan siswa ada 504. Jumlah ini terdiri dari kelas X dengan 176 siswa, kelas XI 175 siswa, dan kelas XII 153 siswa,” ujar Didik.

Lebih lanjut, siswa kelas XII tidak lagi dijadwalkan untuk mengikuti pembelajaran karena tinggal menunggu pengumuman kelulusan pada Mei mendatang. Adapun, PTM kelas XI dijadwal pekan depan.

“Pekan ini PTM hanya diikuti kelas X. Hari ini untuk siswa presensi ganjil, besok presensi genap. Akan begitu seterusnya. Setiap pelaksanaan PTM hanya diikuti 18 persen dari jumlah total siswa,” ujar Didik.

“Hal ini mendasarkan pada kehadiran siswa dan sisanya mengikuti pembelajaran daring dan pembelajaran jarak jauh,” sambung Didik.

Dalam pelaksanaan PTM, protokol pencegahan penularan Covid-19 senantiasa diterapkan oleh guru, murid, maupun karyawan yang berada di SMAN 1 Sentolo.

“Protokol 3M seperti mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak sudah diterapkan oleh sebagian besar murid maupun tenaga pendidik. Alur masuk maupun keluar bagi siswa juga sudah diatur berbeda menghindari terjadinya kerumunan,” kata Didik.

Evaluasi Setiap Hari

Koordinator Pengawas SMA Kabupaten Kulonprogo, Sudarmadi, mengatakan, proses pengawasan yang dilakukan di sekolah yang menerapkan PTM dilakukan selama 60 menit setiap harinya.

Pengawasan meliputi berbagai hal. Di antaranya, mulai dari kegiatan awal PTM, secara daring, hingga penerapan protokol kesehatan. Upaya evaluasi juga bakal dilakukan sepekan ke depan.

“Evaluasi menyasar soal kesehatan terhadap siswa, guru, dan karyawan sekolah. Bila ditemukan kasus, kami berkoordinasi dengan tim gugus tugas penanganan Covid-19 tingkat sekolah dan tingkat kecamatan,” kata Sudarmadi.

Sumeber: antara

Load More Related Articles
Load More By Publik Sultra
Load More In Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Emak-Emak Gemoy Solid Dukung Yudhianto Mahardika Maju Pilwali

KENDARI, PUBLIKSULTRA.ID – Sekelompok Milineal dengan nama Kerabat Yudi (Kerja Rakya…