I. Pendahuluan

  • Penjelasan: Pandemi COVID-19 memicu perubahan besar dalam perilaku digital masyarakat. Meningkatnya aktivitas daring menjadi lahan subur bagi pelaku kejahatan siber, terutama phishing.

  • Tujuan artikel: Menjelaskan bagaimana modus phishing berkembang selama pandemi dan memberikan tips untuk melindungi diri.

II. Apa Itu Phishing?

  • Definisi: Phishing adalah upaya penipuan melalui media elektronik, biasanya dengan menyamar sebagai entitas terpercaya untuk mencuri informasi sensitif.

  • Bentuk umum:

    • Email palsu

    • Website tiruan

    • SMS atau pesan instan

    • Panggilan telepon (vishing)

III. Lonjakan Phishing Selama Pandemi

  • Data dan fakta:

    • Lonjakan jumlah serangan phishing global selama 2020–2021

    • Laporan dari lembaga keamanan siber (misalnya, Google, Microsoft, Kaspersky)

  • Faktor pemicu:

    • Kepanikan publik

    • Tingginya penggunaan aplikasi digital

    • Informasi kesehatan yang simpang siur

IV. Modus-Modus Baru Phishing Selama Pandemi

  • 1. Phishing berkedok bantuan sosial (bansos)

    • Link palsu yang mengklaim bisa mencairkan bantuan

  • 2. Email vaksinasi atau test COVID-19

    • Email dari “klinik” atau “dinas kesehatan” dengan link pendaftaran

  • 3. Lowongan kerja online palsu

    • Tawaran kerja dari rumah yang meminta data pribadi

  • 4. Penipuan e-commerce dan donasi palsu

    • Website toko palsu, atau sumbangan untuk penanggulangan COVID-19

  • 5. Phishing melalui aplikasi rapat dan belajar online

    • Link Zoom/Google Meet palsu untuk mencuri kredensial akun

V. Dampak dari Serangan Phishing

  • Kerugian individu:

    • Kehilangan data pribadi

    • Pembobolan rekening atau dompet digital

  • Kerugian perusahaan:

    • Kebocoran data karyawan/klien

    • Serangan lanjutan (ransomware, akses ilegal)

  • Dampak jangka panjang:

    • Hilangnya kepercayaan terhadap layanan digital

VI. Cara Mendeteksi dan Menghindari Phishing

  • Tips mendeteksi phishing:

    • Cek alamat email dan domain pengirim

    • Waspadai pesan yang terburu-buru atau mengandung ancaman

    • Jangan klik link atau lampiran yang mencurigakan

  • Langkah pencegahan:

    • Gunakan autentikasi dua faktor (2FA)

    • Perbarui perangkat dan antivirus

    • Edukasi dan pelatihan keamanan siber

VII. Upaya Pemerintah dan Lembaga Terkait

  • Regulasi dan kampanye literasi digital

    • Contoh: Kominfo, OJK, BSSN, dan pihak bank

  • Kerja sama internasional melawan kejahatan siber

  • Laporan dan pelaporan phishing:

    • Situs atau kontak resmi untuk melapor

VIII. Kesimpulan

  • Phishing berkembang pesat saat pandemi karena masyarakat bergantung pada dunia digital.

  • Kesadaran, edukasi, dan perlindungan digital menjadi benteng utama.

  • Masyarakat perlu tetap waspada dan aktif melaporkan jika menemukan indikasi penipuan.

 

Penulis: Fuji anggara

NIM: 23156201014

Jurusan: Sistem Komputer, STIMIK Catur Sakti Kendari