Publiksultra.id -Buang air besar cair atau mencret air dapat dialami seseorang hingga lebih dari 3 kali sehari, seperti saat mengalami diare. Biasanya, kondisi itu disertai dengan gejala lain, misalnya mual dan muntah, mulas, dan sakit perut disertai perut kembung. Pada umumnya, diare dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Bagi sebagian orang, diare bukan kondisi yang berbahaya. Akan tetapi, penderita BAB cair akibat diare yang tak kunjung reda dapat mengalami dehidrasi yang dipicu oleh keluarnya banyak cairan saat BAB atau kurangnya nafsu makan.
Penyebab Buang Air Besar Cair
Seseorang dapat mengalami buang air besar cair atau mencret air karena banyak hal, yakni sebagai berikut.
1. Alergi atau Intoleransi Makanan
Penderita alergi makanan dapat mengalami buang air besar cair jika mengonsumsi makanan yang memicu alergi, seperti kacang-kacangan dan boga bahari (seafood). Di samping itu, intoleransi makanan dapat terjadi saat seseorang mengonsumsi makanan tertentu yang tidak dapat dicerna dengan baik oleh tubuhnya, misalnya susu (intoleransi laktosa).
2. Infeksi
BAB cair juga cukup sering terjadi akibat infeksi virus, bakteri, dan parasit. Pada umumnya, infeksi penyebab diare disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi virus, bakteri, ataupun parasit. Bahkan, kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum memasak dan makan juga menjadi pemicu infeksi.
Beberapa virus sebagai penyebab diare adalah adenovirus, rotavirus, norovirus, virus hepatitis A, dan cytomegalovirus (CMV). Di sisi lain, beberapa bakteri juga dapat mengakibatkan diare, yakni Salmonella, Shigella, dan Eschericia coli, bahkan memicu keracunan makanan. Selanjutnya, parasit penyebab diare adalah amoeba yang menyebabkan disentri.
Gangguan Saluran Pencernaan
Beberapa penyakit pada saluran pencernaan dapat menyebabkan diare, yaitu sebagai berikut.
- Irritable Bowel Syndrome (IBS), yakni gangguan pencernaan kronis yang membuat penderitanya sering diare
- Penyakit Crohn, yakni kondisi dinding saluran pencernaan mengalami peradangan
- Kolitis Ulseratif, yaitu gangguan pencernaan akibat inflamasi atau peradangan di usus besar dan rektum
- Penyakit Celiac, yakni gangguan yang muncul ketika saluran pencernaan tidak mampu mengonsumsi gluten
Efek Samping Obat-obatan
Antibiotik merupakan salah satu obat yang dapat menimbulkan efek samping, yakni berupa BAB cair karena diare, khususnya bila dikonsumsi dalam jangka panjang. BAB cair juga disebabkan oleh obat lainnya, seperti kemoterapi, obat antiinflamasi nonsterois, dan antasida.
Di samping itu, biasanya BAB cair terjadi pada orang yang baru menjalani operasi pada saluran pencernaan. Pasien dapat berkonsultasi pada dokter terkait masalah BAB cair pascaoperasi atau mengonsumsi obat-obatan tertentu supaya dapat ditangani dengan tepat.
Pola Makan yang Tidak Tepat
Meski sudah dibersihkan dengan baik, beberapa makanan dan minuman tetap dapat memicu diare pada sebagian orang. Orang yang memiliki riwayat intoleransi laktosa dapat mengalami BAB cair jika mengonsumsi olahan dari susu. Sementara itu, konsumsi makanan pedas dan kopi terlalu banyak juga dapat memicu sakit perut dan diare.
Cara Mengatasi Buang Air Besar Cair
Biasanya, buang air besar cair atau mencret air dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, beberapa tindakan dapat dilakukan untuk mengatasi gejala dan mempercepat pemulihan. Tindakan tersebut ialah sebagai berikut.
Minum Air yang Cukup
Saat mengalami BAB cair, seseorang dapat kekurangan air dan mengalami dehidrasi. Karenanya, disarankan untuk banyak minum air putih. Khusus untuk diare, penderita disarankan untuk mengonsumsi minuman elektrolit setelah BAB atau muntah. Selain itu, penderita disarankan untuk tidak mengonsumsi asupan dari olahan susu, kecuali yogurt, setidaknya sampai 48 jam sesudah diare berhenti. Alkohol dan kafein juga perlu dihindari agar lambung tidak iritasi dan tidak dehidrasi.
Jaga Pola Makan dan Asupan Makanan
Penderita BAB cair dalam penyembuhan diare disarankan untuk makan dalam porsi kecil, namun dalam frekuensi yang banyak. Makanan disarankan yang bertekstur lunak dan rendah serat, misalnya bubur, telur, dan daging ayam, agar mudah dicerna dan tetap mencukupi kebutuhan energi. Namun, penderita perlu menghindari konsumsi makanan pedas, berlemak, ataupun yang mengandung banyak gas seperti kol, yang dapat mengiritasi lambung.
Tidak Berolahraga secara Berlebihan
Selama pemulihan, penderita BAB cair disarankan untuk membatasi olahraga. Jika berlebihan, tubuh akan makin lemas dan dapat berisiko dehidrasi. Penderita dapat berkonsultasi dengan dokter terkait jenis olahraga dan durasi yang aman selama diare.
Penderita perlu memeriksakan diri ke dokter jika sesudah 2 hari BAB cair tidak membaik ataupun muncul gejala dehidrasi, muntah-muntah, tidak nafsu makan, dan tinja disertai darah atau berwarna gelap. Hal itu dapat segera ditangani oleh dokter dengan tepat.
Sumer : Harianhaluan