Home Berita Pengusutan Pelecehan Seksual Mahasiswi Unri Lamban, Poster dan Spanduk Protes Bertebaran

Pengusutan Pelecehan Seksual Mahasiswi Unri Lamban, Poster dan Spanduk Protes Bertebaran

4 min read
0
0
253
Salah satu spanduk protes . (Istimewa)

PUBLIKSULTRA.ID – Lambanya pengusutan kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan tersangka Dekan Fisip Unri Syafri Harto terhadap mahasiswi bimbingannya, meletupkan aksi protes dengan poster-poster dan sepanduk di sejumah tempat dan titik setrategis di Kota Pekanbaru, Riau.

Pemasangan poster dan spanduk tersebut mulai dilaksanakan sejak Senin sore (22/11), dan akan berlanjut Selasa besok.

Sejumlah poster dan spanduk itu mulai terpasang di banyak dinding di Jalan Sudirman dan tiang-tiang listrik, juga di jembatan penyebrangan dan fly over, serta halte-halte.

Dalam poster-poster tersebut, tertulis tuntutan terhadap kepolisian dan Rektor Unri terkait kelanjutan kasus Syafri Harto.

“Dekan mesum jadi tersangka. Sikap rektor jadi tanda tanya,” tertulis di salah satu poster,  seperti dikutip dari  riaumandiri.co

“Di Fisip Unri banyak predator seks! Jaga anak perempuan kalian dan nyalakan tanda bahaya,” tertulis di poster lainnya.

“Kami mengundang Pak Nadiem ke Unri. Biar tahu kalau kasus pelecehan dan kekerasan seksual di Unri itu sistemik.”

Baca Juga: Tersangka Dugaan Pencabulan, Dekan FISIP Unri Terancam Hukuman di Atas 5 Tahun Penjara

Selain poster, di beberapa jembatan penyeberangan juga terbentang spanduk dengan tulisan-tulisan bernada marah.

“No justice, no piece.”

“Dear, Rektor dan Jaksa. We are watching!”

“Pak Nadiem ke sini dong. Biar tahu kalau predator seks di Fisip Unri masih saling bantu!!”

“Stop lindungi predator seks!”

Salah satu pelaku penyebar poster yang berhasil ditemui meminta masyarakat tenang. Sebab aksi mereka ramah dan tidak mengotori lingkungan.

“Tenang ya, kami tidak merusak fasilitas publik. Kami tidak pakai double tip yang meninggalkan jejak. Kami pakai selotip. Jadi poster-posternya mudah dilepas,” ujar pria yang tidak ingin disebutkan namanya itu.

Baca Juga: Dekan FISIP UNRI Syafri Harto Resmi Jadi Tersangka, Kuasa Hukum Korban: Segera Ditahan agar Tidak Kabur

Sementara itu, salah satu Pengacara Publik LBH Pekanbaru, Rian Sibarani mengatakan aksi yang tergolong vandalistis ini adalah ungkapan kekecewaan masyarakat terhadap lambannya negara mengakomodiasi kasus pelecehan seksual, terutama di dunia kampus.

“Ini bentuk kegelisahan publik yang menilai pimpinan universitas terkesan tidak serius menangani kasus kekerasan seksual di UNRI. Rektor harus punya sikap tegas. Dan juga rektor harusnya melihat kasus ini sebagai kasus yang harus dan wajib untuk diselesaikan,” ujarnya.

Sumber: riaumandiri.co

Load More Related Articles
Load More By Publik Sultra
Load More In Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Emak-Emak Gemoy Solid Dukung Yudhianto Mahardika Maju Pilwali

KENDARI, PUBLIKSULTRA.ID – Sekelompok Milineal dengan nama Kerabat Yudi (Kerja Rakya…