Home Berita Pengertian, Struktur, dan Contoh Teks Eksplanasi Ilmiah

Pengertian, Struktur, dan Contoh Teks Eksplanasi Ilmiah

8 min read
0
0
972
Teks Eksplanasi Ilmiah (Ruswanti)

Terdepat berbagai macam jenis teks karangan. Salah satunya, jenis teks eksplanasi ilmiah. Teks jenis ini bukan fiksi atau karangan belaka, melainkan membahas hal-hal yang bersifat ilmiah atau fakta empiris.

Tujuan teks eksplanasi ilmiah, yaitu untuk menyampaikan informasi kepada pembaca tentang proses kejadian ilmiah yang disusun berdasarkan sebab-akibat. Meskipun demikian, teks eksplanasi ilmiah tidak dibuat untuk memengaruhi pembaca agar percaya terhadap topik yang dibahas.

Berikut ini pembahasan teks eksplanasi ilmiah, mulai dari pengertian, struktur, dan contohnya.

Pengertian Teks Eksplanasi Ilmiah

Teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena alam atau sosial. Mengutip buku Arif Cerdas SD/MI Kelas 6 oleh Tim Arif (2019), teks eksplanasi ilmiah adalah teks yang menjelaskan suatu proses tentang ilmu pengetahuan alam. Misalnya, tentang gejala alam, terjadinya pelangi, proses arus listrik, dan sebagainya.

Dalam teks eksplanasi ilmiah terdapat istilah atau bahasa ilmiah yang digunakan. Sifatnya informatif, tetapi tidak berusaha untuk memengaruhi pembaca agar percaya terhadap hal yang dibahas.

Struktur Teks Eksplanasi Ilmiah

Mengutip dari buku Super Complete SD/MI 4-5-6 karya Meity Mudikawaty, S.Pd., dkk (2018). Berikut ini struktur teks eksplanasi ilmiah.

  1. Pernyataan Umum

Berisi penjelasan umum tentang fenomena yang akan dibahas. Biasanya, penjelasan ini meliputi proses keberadaannya, proses terjadinya, hingga proses terjadinya fenomena tersebut. Pernyataan umum harus bersifat ringkas, menarik, dan jelas sehingga mampu menarik minat pembaca untuk membaca secara detail.

  1. Deret Penjelas atau Urutan Sebab-Akibat

Deret penjelas merupakan jawaban dari pertanyaan ‘bagaimana’. Bagian ini berisi penjelasan detail mengenai proses keberadaan hingga proses terjadinya suatu fenomena yang menjadi topik utama teks tersebut.

  1. Penutup/Interpretasi

Bagian penutup berisi kesimpulan atau atau pendapat singkat penulis mengenai topik yang telah dijelaskan.

Contoh Teks Eksplanasi Ilmiah

Berikut ini contoh teks eksplanasi ilmiah.

Contoh 1 : Angin Puting Beliung

Angin puting beliung adalah angin dengan kecepatan putaran lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dari permukaan tanah. Fenomena ini dapat berlangsung maksimal 5 menit. Bencana alam ini dapat terjadi pada siang atau sore hati di musim pancaroba.

baca juga : Soal Pengumpulan dan Penggunaan Data, Ini Instruksi Terbaru Trump ke Facebook-WhatsApp Cs

Angin puting beliung dapat menghancurkan semua benda di sekitarnya. Gejala awal yang perlu diketahui yaitu udara terasa panas dan gerah; ada pertumbuhan awan kumulus di langit; di antara awan tersebut ada satu jenis awan yang berbatas tepi sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol; awan putih menjadi awan hitam pekat (kumulonimbus); pohon bergoyang cepat; dan persiapan angin puting beliung terjadi dalam waktu 1 jam. Masyarakat harus mewaspadai gejala alam tersebut.

Bencana angin puting beliung dapat diwaspadai lebih cepat dengan melihat gejala-gejala yang terjadi di langit. Jika tidak sempat mengungsi saat terjadi bencana alam ini, maka segera berlindung di ruangan yang paling aman.

Contoh 2 : Ekosistem

Ekosistem merupakan hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik meliputi mikrobiologi, tumbuhan, dan hewan. Komponen abiotik contohnya berupa udara, tanah, bebatuan, sinar matahari, dan air.

Ekosistem yang mudah dijumpai, yaitu taman. Di taman terjadi interaksi antara air, tanah, dan sinar matahari serta rerumputan. Komponen abiotik yang cukup akan menyuburkan rumput dan rumput yang lebat akan mempengaruhi komponen abiotik maupun biotik lain. Selain itu, pepohonan yang rindang juga dapat mempengaruhi suhu udara menjadi lebih sejuk karena terlindungi dari sinar matahari dan oksigen yang dihasilkan oleh pohon.

baca juga : BPJS Kesehatan Kembali Gelar Kompetisi Hackathon 2021

Hubungan timbal balik kedua komponen tersebut harus dijaga agar tetap terjadi keseimbangan bagi kehidupan sekitar. Ekosistem sekitar yang sehat akan berpengaruh bagi manusia. Salah satu manfaat ekosistem bagi manusia adalah sumber oksigen dan kesuburan pertanian.

Contoh 3 : Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA)

Pembangkit listrik tenaga angin (PLTA) merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan angin sebagai sumber energi penghasil listrik. PLTA menggunakan kincir angin atau turbin angin untuk mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Perkembangan mesin yang digunakan berkembang semakin pesat.

Pemanfaatan angin sebagai pembangkit listrik merupakan alternatif energi tidak terbatas. Angin adalah salah satu sumber daya alam tidak terbatas. Namun, penggunaan PLTA memiliki kekurangan sebagai polusi suara.

Pembangunan PLTA dengan memanfaatkan angin dapat digunakan sebagai alternatif tanpa batas. Karena, energi listrik sangat penting bagi kehidupan manusia dan sudah digunakan di berbagai aspek. Di samping itu, perlu dilakukan pengembangan untuk mengurangi dampak negatif yang dihasilkan.

Editor: Ruswanti

Sumber: Kumparan.com, harianhaluan.com

Load More Related Articles
Load More By Publik Sultra
Load More In Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

10 Alasan Mengapa Anda Harus Beralih ke Kendaraan Listrik

Pendahuluan Kendaraan listrik semakin menjadi sorotan di era modern ini, dan banyak orang …