BAB 1: Pendahuluan
Serangan Denial of Service (DoS) adalah jenis ancaman siber yang mampu melumpuhkan layanan digital hanya dengan membanjiri sistem dengan trafik berlebih. Meski secara teknis cukup dipahami, satu pertanyaan mendalam sering kali luput dibahas:
Siapa sebenarnya yang diuntungkan dari serangan DoS?
Apakah ini sekadar bentuk gangguan acak, atau ada motif yang lebih dalam—politik, ekonomi, atau bahkan persaingan bisnis? Artikel ini akan menyelami dimensi tersembunyi dari serangan DoS dan menyingkap aktor-aktor yang mungkin berdiri di balik layar.
BAB 2: Pemahaman Dasar tentang Serangan DoS
Serangan DoS bertujuan membuat layanan tidak tersedia bagi pengguna sah dengan cara membanjiri server, jaringan, atau aplikasi dengan permintaan berlebihan.
Jenis serangan DoS meliputi:
-
Ping flood
-
SYN flood
-
Application-layer DoS (misalnya HTTP GET/POST)
-
DDoS (Distributed DoS) – versi terdistribusi dari berbagai titik serangan
Dampak utama:
-
Website lambat atau tidak bisa diakses
-
Gangguan layanan bisnis atau publik
-
Kerugian reputasi dan finansial
Namun di balik semua itu, tidak semua serangan DoS terjadi tanpa alasan.
BAB 3: Siapa yang Mungkin Diuntungkan?
🕵️♂️ 1. Pesaing Bisnis
Beberapa kasus menunjukkan bahwa serangan DoS dilakukan untuk:
-
Mengganggu peluncuran produk kompetitor.
-
Menurunkan kredibilitas pesaing di mata konsumen.
-
Menciptakan persepsi tidak profesional atau tidak aman.
Terutama dalam sektor e-commerce, fintech, dan layanan streaming, satu jam downtime bisa berarti kerugian besar dan pelanggan pindah ke kompetitor.
🧠 2. Aktivis dan Hacktivist
Kelompok-kelompok seperti Anonymous menggunakan DoS sebagai alat protes politik atau sosial, misalnya terhadap:
-
Pemerintah
-
Perusahaan yang dianggap tidak etis
-
Organisasi yang terlibat konflik geopolitik
Dalam konteks ini, keuntungan bersifat ideologis, bukan materi.
💰 3. Penjahat Siber (Cybercriminals)
Beberapa penjahat dunia maya memanfaatkan serangan DoS sebagai:
-
Umpan pemerasan: “Bayar kami agar serangan dihentikan” (ransom DoS).
-
Pengalihan perhatian saat mereka melancarkan serangan sebenarnya (misalnya pencurian data).
-
Menjual layanan DDoS-as-a-Service kepada pihak ketiga.
Dengan kata lain, DoS menjadi komoditas di pasar gelap siber.
🛡️ 4. Pihak Internal / Mantan Karyawan
Dalam beberapa kasus, DoS datang dari:
-
Insider yang kecewa dengan perusahaan.
-
Mantan karyawan atau vendor yang punya akses terhadap sistem.
Keuntungan? Balas dendam pribadi atau tekanan internal agar sistem terlihat rapuh.
BAB 4: Studi Kasus: Ketika DoS Menjadi Alat Kepentingan
-
2016 – Serangan DDoS terhadap Dyn DNS: Mempengaruhi Twitter, Spotify, Netflix. Diduga digunakan untuk menguji kekuatan infrastruktur internet global.
-
2013 – Anonymous menyerang situs pemerintah AS: Sebagai bentuk protes atas kematian aktivis digital Aaron Swartz.
-
Perusahaan e-commerce di Asia Tenggara (anonim): Diserang selama 3 hari menjelang Hari Belanja Nasional—dugaan kuat pelakunya adalah kompetitor lokal.
Kasus-kasus ini menunjukkan bahwa serangan DoS bukan sekadar peretasan acak, melainkan kadang berakar dari strategi yang sangat terencana.
BAB 5: Apakah DoS Bisa Disewa dan Dimanfaatkan Secara Legal?
Menariknya, di forum-forum dark web, layanan serangan DDoS ditawarkan seperti jasa profesional.
Harga tergantung:
-
Durasi serangan
-
Target (misalnya server pribadi, situs pemerintah, game server)
-
Skala trafik yang dikirim
Sementara itu, di sisi terang:
-
Beberapa perusahaan menggunakan simulasi DoS untuk pengujian sistem (pen testing legal).
-
Namun, serangan sungguhan tetap ilegal di hampir semua yurisdiksi dunia.
Artinya, meskipun DoS bisa menjadi alat “berguna” bagi pihak tertentu, penggunaannya di luar izin jelas melanggar hukum.
BAB 6: Kesimpulan
Serangan DoS memang terlihat sebagai aksi teknis untuk melumpuhkan sistem, tetapi selalu ada kepentingan di baliknya. Mereka yang diuntungkan bisa jadi:
-
Pesaing bisnis licik
-
Aktivis dengan agenda ideologis
-
Penjahat yang ingin uang tebusan
-
Atau bahkan pihak internal yang frustrasi
DoS adalah senjata siber yang kuat karena dampaknya nyata, tapi jejaknya samar. Untuk itu, mengenali motif di balik serangan sama pentingnya dengan menguatkan pertahanan teknis.
NAMA : FAHRUL DERMANSYAH
NIM : 23156201011
PRODI:SISTEM KOMPUTER STMIK CATUR SAKTI KENDARI