Pendahuluan

Router adalah perangkat jaringan yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa jaringan komputer. Router menentukan jalur terbaik agar data bisa sampai ke tujuannya. Proses memilih jalur ini disebut routing. Di router Cisco, ada beberapa jenis routing yang perlu kita pahami agar jaringan dapat berjalan dengan baik.

Pengertian Routing

Routing adalah proses mengarahkan data dari satu jaringan ke jaringan lain. Router bertugas memilih jalur terbaik agar data bisa sampai ke tujuan dengan efisien. Tanpa routing, perangkat di jaringan yang berbeda tidak dapat saling berkomunikasi.

Jenis-Jenis Routing

Static Routing (Routing Statis) adalah metode routing yang dilakukan secara manual oleh administrator jaringan. Jalur yang ditentukan bersifat tetap, kecuali diubah secara manual.

  • Kelebihan: Mudah dikonfigurasi untuk jaringan kecil dan stabil.
  • Kekurangan: Tidak fleksibel, jika ada perubahan topologi, jalur harus diperbarui secara manual. Contoh penggunaan: Menghubungkan dua jaringan kecil.

Dynamic Routing (Routing Dinamis) adalah metode routing yang dilakukan secara otomatis menggunakan protokol routing. Router akan saling bertukar informasi untuk menentukan jalur terbaik.

  • Kelebihan: Lebih fleksibel dan cocok untuk jaringan besar.
  • Kekurangan: Memerlukan lebih banyak sumber daya (CPU dan memori) dan lebih kompleks. Contoh penggunaan: Jaringan perusahaan yang memiliki banyak cabang.

Default Routing adalah metode routing yang digunakan untuk mengarahkan semua paket data yang tidak diketahui jalurnya ke satu jalur tertentu.

  • Kelebihan: Sederhana dan cocok untuk koneksi ke internet.
  • Kekurangan: Tidak efisien untuk jaringan besar dengan banyak jalur. Contoh penggunaan: Mengarahkan semua data ke satu gateway, misalnya ke internet.

Protokol Routing Dinamis yang Umum Digunakan

  • RIP (Routing Information Protocol) Protokol routing yang menggunakan jumlah hop (lompatan) sebagai penentu jalur terbaik. Cocok untuk jaringan kecil.
  • OSPF (Open Shortest Path First) Protokol yang memilih jalur terbaik berdasarkan kecepatan dan biaya. Cocok untuk jaringan besar.
  • EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) Protokol buatan Cisco yang lebih canggih. Menggunakan beberapa parameter seperti kecepatan, delay, dan keandalan. Cocok untuk jaringan yang kompleks.
  • BGP (Border Gateway Protocol) Protokol yang digunakan untuk routing antar jaringan besar, seperti antar penyedia layanan internet (ISP). Digunakan di jaringan global, seperti internet.

Studi Kasus Implementasi Routing

  • Static Routing: Digunakan pada jaringan kecil yang hanya memiliki dua atau tiga jaringan.
  • Dynamic Routing (OSPF): Digunakan pada jaringan perusahaan dengan banyak kantor cabang.
  • Default Routing: Digunakan untuk mengarahkan semua koneksi keluar ke internet.

Kesimpulan

Memilih jenis routing yang tepat sangat penting agar jaringan berjalan dengan efisien. Static routing cocok untuk jaringan kecil yang jarang berubah. Dynamic routing seperti OSPF dan EIGRP lebih sesuai untuk jaringan besar yang dinamis. Sementara itu, default routing berguna untuk koneksi keluar, misalnya ke internet.

Referensi

  • Buku panduan jaringan komputer
  • Dokumentasi resmi Cisco
  • Materi pembelajaran konfigurasi router Cisco